Sebab dan Cara Mengatasi Anak Menutup Diri, Ini Bunda Yang Harus Dipahami dan Dilakukan

0
68
Ilustrasi anak menutup diri (Foto: parentingislam.id/dok: freepik.com)

PARENTINGISLAM.ID – –  Anak menutup diri adalah anak yang cenderung menyimpan perasaan, pikiran, atau pengalaman mereka sendiri tanpa berbagi secara terbuka. Gejalanya anak menutup diri bisa bervariasi, mulai dari sikap diam, menjauh dari interaksi sosial, hingga menunjukkan ketidakmampuan untuk menyatakan perasaan atau kesulitan emosional.

Orang tua perlu memahami kenapa anak bisa menutup diri tersebut agar bisa memilih strategi untuk menghadapinya. Seperti dikutip dari genmuslim.id , anak yang menutup diri bisa disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Ketakutan atau Kecemasan

Anak mungkin merasa takut atau cemas dalam menyampaikan perasaan atau pikiran mereka karena takut dihakimi, tidak dipahami, atau diabaikan.

  1. Pengalaman Traumatis

Pengalaman traumatis baik secara emosional maupun fisik bisa membuat anak menutup diri sebagai mekanisme perlindungan diri.

  1. Kurangnya Keterampilan Komunikasi

Anak mungkin tidak tahu bagaimana menyampaikan perasaan atau pikiran mereka dengan baik, sehingga lebih memilih untuk menutup diri.

  1. Kurangnya Rasa Aman atau Dukungan

Lingkungan yang tidak mendukung atau kurangnya rasa aman bisa membuat anak merasa sulit untuk membuka diri.

  1. Pola Keluarga atau Pengasuhan

Pola keluarga yang tidak mendorong komunikasi terbuka atau pengasuhan yang otoriter dapat membuat anak merasa sulit untuk membicarakan masalahnya.

  1. Kurang Percaya Diri

Anak yang merasa kurang percaya diri mungkin merasa sulit untuk berbagi perasaan mereka dengan takut akan penilaian negatif.

Pengetahuan ini dikumpulkan melalui berbagai sumber penelitian ilmiah, observasi oleh ahli psikologi, psikolog anak, atau konselor yang berinteraksi dengan anak-anak, serta pengalaman di lapangan dengan kasus-kasus yang berbeda.

Adapun Beberapa strategi yang bisa membantu menghadapi anak yang menutup diri ialah:

  1. Buat Lingkungan yang Aman

Pastikan anak merasa aman untuk membuka diri. Tunjukkan dukungan, kesabaran, dan ketenangan.

  1. Berikan Waktu dan Ruang untuk Menyendiri

Berikan anak waktu dan ruang untuk merenung atau beristirahat jika mereka membutuhkannya. Namun, pastikan mereka tahu bahwa Anda siap mendengarkan saat mereka mau berbicara.

 

  1. Komunikasi yang Terbuka dan Tanpa Tekanan

Ajak anak bicara, tapi jangan tekan mereka untuk membuka diri. Biarkan mereka tahu bahwa Anda siap mendengarkan kapan pun mereka merasa nyaman untuk berbicara.

  1. Berikan Pertanyaan Terbuka

Ajukan pertanyaan yang memungkinkan mereka untuk berbicara lebih banyak, seperti “Apa yang membuatmu merasa sedih?” atau “Bagaimana kamu ingin aku membantu?”

 

  1. Jangan Menghakimi atau Memaksa

Jangan menilai atau memaksa anak untuk berbagi perasaan atau pikiran mereka. Hal ini bisa membuat mereka semakin menutup diri.

  1. Perlihatkan Empati

Tunjukkan bahwa Anda memahami perasaan mereka dan bahwa Anda di sana untuk mendukung. Lakukan aktivitas yang disukai anak bersama mereka. Hal ini bisa menciptakan kesempatan untuk percakapan yang lebih santai.

Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika menutup diri anak berlanjut atau tampaknya sangat mempengaruhi kesejahteraannya, pertimbangkan konsultasi dengan psikolog anak atau ahli terkait. Menjadi sabar dan memberikan dukungan yang konsisten adalah kunci utama ketika menghadapi anak yang menutup diri. Terkadang, mereka membutuhkan waktu untuk mempercayai bahwa mereka dapat membuka diri, jadi teruslah menawarkan dukungan tanpa memberi tekanan.[ ]

5

Redaksi: admin

909