Anak Bertanya Beda Asam Folat dan Asam Sulfat? Yuk Bunda Ini Penjelasannya

0
188
ilustrasi foto: republika

PARENTINGISLAM.ID – – Belum lama ini khususnya dimedia sosial orang ramai membicarakan Asam Sulfat vs Asam Folat. Meski keduanya ada unsur asamnya, jelas berbeda fungsi dan manfaatnya. Mungkin hal ini juga membuat anak-anak bertanya ya Bunda. Jika demikian yuk Bunda jelaskan pada anak sebagai berikut.

Seperti dikutip dari detik.com,  asam folat dan asam sulfat merupakan senyawa yang seringkali dikira sama, padahal sangat berbeda. Keduanya memiliki perbedaan mendasar pada fungsi dan dampaknya untuk tubuh.

Asam folat adalah vitamin yang larut dalam air dan sangat baik dikonsumsi tubuh. Sedangkan asam sulfat adalah zat mineral yang bersifat korosif dan kerap digunakan pada industri kimia.

Asam folat dan asam sulfat familiar sama secara pengucapan. Namun sebenarnya memiliki perbedaan mencolok, apalagi jika masuk ke dalam tubuh. Di mana asam folat sangat bagus dan dibutuhkan ibu hamil.

Sedangkan asam sulfat tidak bisa dikonsumsi dan bukan zat kimia yang bisa dikonsumsi. Berikut perbedaan asam folat dan asam sulfat terutama bagi tubuh yang perlu diketahui.

  1. Asam Folat

Asam folat juga dikenal sebagai vitamin B9, yang merupakan nutrien penting yang berperan dalam sintesis dan perbaikan DNA. Nutrisi ini sangat diperlukan selama kehamilan.

Konsumsi vitamin ini dapat mendukung pertumbuhan janin dan mencegah kelainan tabung saraf pada bayi. Asam folat juga berperan dalam produksi sel darah merah dan mengoptimalkan fungsi sistem saraf.

Asam folat biasanya ditemui dalam produk makanan yang berasal dari gandum, jeruk, alpukat, kacang polong, sayuran, dan hati ayam. Vitamin ini juga biasanya sudah terkandung di dalam suplemen kehamilan dan susu kehamilan.

  1. Asam Sulfat

Asam sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus H2SO4. Ini bukanlah nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi merupakan asam kuat yang sering digunakan dalam industri kimia, pertambangan, dan proses manufaktur.

Asam sulfat dikenal karena sifat korosif dan perannya dalam mengubah pH larutan. Apabila manusia terpapar zat ini, maka dapat menyebabkan kerusakan kulit, mata, gigi, dan paru-paru, bahkan menyebabkan kematian.

Zat asam sulfat bisa ditemukan pada baterai, air aki, pupuk kimia, detergen, pigmen pewarna untuk produksi tekstil, obat-obatan, hingga bahan peledak. Kandungannya dalam produk-produk itu pastinya dengan konsentrasi berbeda.

  1. Dampak Kesehatan

Ketidakcukupan asam folat dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama pada ibu hamil dan perkembangan janin. Orang yang kekurangan nutrisi asam folat memiliki risiko menderita anemia, kulit pucat, kelemahan otot, hingga penyakit kronis seperti lupus.

Sementara apabila ibu hamil kekurangan asam folat, maka bayi yang dikandung akan mengalami masalah kognitif, bayi lahir prematur, organ tubuh bayi tidak berkembang, dan lainnya.

Di sisi lain, paparan berlebihan atau tidak benar terhadap asam sulfat dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Asam sulfat dapat menimbulkan iritasi parah jika terkena jaringan tubuh.

Jika tertelan, asam sulfat bisa menyebabkan mulut dan tenggorokan terbakar, lambung rusak, bahkan kematian. Sementara jika terkena mata, asam sulfat bisa menimbulkan kebutaan.

Dengan memahami perbedaan ini, penting untuk mengonsumsi asam folat, dan memastikan tidak sampai terpapar asam sulfat. Kita harus menyimpan produk-produk mengandung asam sulfat di tempat aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Apabila tidak sengaja menghirup, menelan, atau kulit terkena asam sulfat, segera lakukan pertolongan pertama. Kemudian langsung konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Demikian informasi seputar perbedaan asam folat dengan asam sulfat, semoga bermanfaat . [ ]

5

Redaksi: admin

905