PARENTINGISLAM– Banyak ibu yang sudah hamil lagi, padahal masa menyusui Si Kecil belum berakhir. Akhirnya, menyusui saat hamil menjadi keharusan karena sang buah hati masih perlu asupan ASI ibunya. Untungnya, tubuh masih bisa memproduksi ASI meski sedang hamil.
Bahkan, tubuh ibu juga bisa beradaptasi agar Si Kecil dan janin dalam kandungan bisa mendapatkan nutrisi yang cukup. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipahami jika ingin menyusui saat hamil. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
“Menyusui saat hamil adalah sebuah tantangan yang tak mudah bagi ibu. Sebab, ada dua buah hati yang perlu diberi asupan nutrisi yang cukup di saat bersamaan. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengetahui hal-hal seputar menyusui saat hamil, dan membicarakannya juga dengan dokter. Terlebih, pada kondisi tertentu, hal ini bisa saja tidak disarankan untuk dilakukan.”
Menyusui saat Hamil dan Tantangan yang Harus Dihadapi
Tentunya, menyusui saat hamil akan terasa berbeda dengan menyusui pada umumnya. Sebab, ada beberapa hal yang dapat dialami dalam prosesnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui hal-hal berikut ini:
Tubuh Terasa Tidak Nyaman
Saat hamil, biasanya payudara dan puting terasa lebih nyeri dan sensitif. Hal ini bisa menjadi lebih parah jika ibu menyusui saat hamil. Selain itu, gejala mual-mual di awal kehamilan bisa terasa semakin parah, sehingga membuat ibu merasa tidak nyaman.
Meski begitu, berbagai gejala tersebut umumnya akan hilang setelah melalui trimester pertama kehamilan. Pastikan ibu minum air putih dan istirahat yang cukup, agar tetap sehat.
Jumlah dan Rasa ASI Berubah
ASI yang diproduksi tubuh ibu bisa beradaptasi sesuai kebutuhan. Begitu pula jika ibu menyusui saat hamil. Meski produksi ASI tidak berhenti, jumlahnya mungkin akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan. Tak hanya jumlah, rasa ASI pun bisa saja berubah.
Ketika usia kehamilan memasuki 5 bulan, ASI biasanya mulai berubah menjadi kolostrum, sebagai persiapan untuk dikonsumsi bayi dalam kandungan nanti. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyiapkan banyak simpanan ASI perah sebelum kehamilan memasuki usia 5 bulan.
Energi yang Dibutuhkan Meningkat
Menyusui saat hamil bukan hal yang mudah dan membuat cepat lelah. Jadi, wajar bila energi yang dibutuhkan ibu meningkat. Cara untuk mengatasinya, pastikan ibu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan jumlah yang cukup.
Adanya Rangsangan pada Puting
Isapan mulut bayi di puting membuat banyak ibu yang menyusui saat hamil khawatir akan risiko persalinan prematur. Rangsangan pada puting dapat memicu produksi hormon oksitosin yang membantu pengeluaran ASI, sekaligus kontraksi saat akan bersalin.
Namun, ibu tidak perlu khawatir karena kadar hormon oksitosin yang diproduksi saat menyusui tidak cukup banyak untuk memicu kontraksi persalinan. Jadi, dapat dikatakan bahwa menyusui ketika sedang hamil adalah hal yang aman untuk dilakukan, selama tidak ada masalah lain.
Waspadai Kondisi Kehamilan Tertentu
Secara umum, menyusui saat hamil memang aman. Namun, pada kondisi kehamilan tertentu, menyusui mungkin sebaiknya tidak dilakukan. Beberapa kondisi yang dimaksud adalah:
Memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
Berisiko tinggi mengalami persalinan prematur.
Hamil anak kembar.
Hamil yang disarankan untuk menghindari hubungan intim.
Mengalami nyeri perut bagian bawah dan perdarahan saat hamil.
Terdapat risiko dari kondisi kehamilan tersebut, sehingga sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menyusui. Bila dokter tidak menyarankan untuk menyusui ketika sedang hamil, ibu tidak perlu bersedih karena nutrisi untuk Si Kecil masih bisa dipenuhi dari susu formula dan makanan.[ ]