PARENTINGISLAM.ID – – Tumbuh kembang anak akan sangat berpengaruh dengan apa yang Bunda dan pasangan lakukan di hadapan mereka.
Jangan remehkan anak yang masih berusia beberapa bulan, saat itu kemungkinan Bunda dan pasangan akan merasa apa yang dilakukan tidak akan berpengaruh terhadap anak. Padahal menurut Lisa Firestoned, Ph.D., Usia 0 hingga 5 tahun adalah momen keemasan anak.
Anak akan mencerna dan meniru semua yang dikatakan, dilihat, bahkan dilakukan kepadanya.
Dari situ Bunda dan pasangan sudah harus tahu bahwa kedekatan emosional dengan anak sangat diperlukan. Bunda dan pasangan harus menyadari bahwa orang tua adalah pendidikan awal untuk si anak.
Ajak anak ke tempat yang bermain yang bisa menstimulasi tumbuh kembang otak anak.
Buat mereka berada dalam lingkungan yang bisa dijadikan contoh untuknya kelak selama masa pertumbuhan. Maka ada baiknya pula Bunda mulai membenahi hubungan dengan pasangan.
“Hubungan yang buruk akan memberikan dampak tak terduga yang membahayakan anak,” ujar Lisa.
Lalu, apa saja pengaruh hubungan suami istri yang mengganggu tumbuh kembang anak? Seperti dilansir dari orami.co.id, berikut ini pengarugnya.
Kenangan Buruk Hingga Dewasa
Pertengkaran yang luar biasa akan menjadi pengalaman yang kurang baik untuk anak bawa hingga dewasa. Tak jarang sampai saat ini masih banyak anak yang bisa mengingat hal tersebut karena begitu merasuk ke dalam pikirannya.
Bunda dan pasangan kadang memang suka lupa dan terlarut begitu jauh ke dalam urusan hubungan satu sama lain. Hal tersebut membuat anak merasa kurang dilihat bahkan cenderung kurang perhatian. Pilih waktu yang tepat jika memang harus ada hal yang dibicarakan dengan tensi yang tinggi dan jangan lakukan itu di depan anak.
Pola pikiran tersebut akan terbawa terus oleh anak hingga dia dewasa. Luangkan waktu bermain bersama dengan anak, sederhana tetapi bisa membuat Si Kecil merasa diperhatikan oleh kedua orangtuanya.
Anak Menjadi Orang yang Mudah Khawatir dan Cemas
Ketika anak menangis saat Bunda dan pasangan bertengkar di depannya, itu adalah sebuah pertanda bahwa anak merasa tidak nyaman dengan apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan. Anak akan secara acak meluapkan emosinya seperti mengaduk makanan dengan tangannya atau menghancurkan mainan miliknya.
Lebih jauh lagi anak akan cenderung pendiam dan memilih memiliki waktunya sendiri dengan bermain video game di kamarnya. Jika itu sudah terjadi baiknya banyak luangkan waktu bersama anak dan buat anak kembali nyaman dengan suasana di rumah.
Memiliki Rasa Bersalah
Terdengar tidak mungkin tetapi inilah yang terjadi kepada anak Bunda jika terus membuatnya tidak nyaman di rumah. Mereka akan merasa kehadirannya di dunia adalah masalah dan membuat orang tuanya berkelahi terus menerus.
Bila terjadi terus-menerus, anak akan akan kesulitan memiliki kecerdasan emosional, sebab ia perasaannya akan naik turun dan tidak teratur. Bunda harus selalu mengingatkannya bahwa ia sangat disayang dan berarti bagi Bunda serta suami.
Tertekan dan Stres
Hal yang tidak diinginkan oleh orang tua manapun, anak menjadi stres dan tertekan. Saat anak dipaksa harus memilih mana yang lebih baik antara Bunda atau pasangan, ia tentunya merasa terjebak di situasi yang tidak menyenangkan.
Bila Bunda dan suami sedang bersitegang, jangan sampai menunjukkannya di depan buah hati, apalagi sampai membuat ia memilih satu pihak.
Tumbuh kembang anak sangat bergantung pada apa yang Bunda dan pasangan. Apakah Bunda punya pengalaman hubungan suami istri yang berdampak buruk pada anak? [ ]