Pentingnya Ajak Anak Ke Kajian Ilmu, Ini Kisah Sahabat yang Inspiratif

0
159
ilustrasi foto: freepik

PARENTINGISLAM.ID – – Ada hal yang menarik dari kehidupan sahabat yang mulia Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang baru berumur 8 tahun di saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia. Beliau adalah bayi pertama yang terlahir dari kaum Anshar pasca hijrahnya Nabi ke kota Madinah.

Namun, ajaibnya di usia yang sebelia itu, beliau telah menghafal dan meriwayatkan banyak hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada sekitar 114 hadis yang telah beliau riwayatkan.

Artinya, hadis-hadis yang beliau hafal dan riwayatkan adalah hadis yang beliau dapat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di usia sebelum 8 tahun sampai usia 8 tahun.

Bahkan, salah satu hadis yang beliau riwayatkan adalah hadis yang dianggap oleh para ulama sebagai salah satu dari 3 hadis yang menjadi inti dari agama Islam, yaitu:

Pertama, hadis Umar bin Khattab,

إنما الأعمال بالنيات..

Sesungguhnya amalan tergantung pada niat.”

Hadis ini menjadi barometer amalan batin.

Kedua, hadis ‘Aisyah,

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

“Siapa yang beribadah dengan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ibadah itu tertolak.”

Hadis ini menjadi barometer amalan lahir (zahir).

Ketiga, hadis Nu’man bin Basyir,

إن الحلال بين وإن الحرام بين….

“Sesungguhnya yang halal itu sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas…”

Hadis ini menjadi barometer halal dan haram.

Kehidupan sahabat kecil, Nu’man bin Basyir memberi pelajaran kepada kita para orang tua dan juga para penyelenggara kajian. Jangan menganggap sepele hadirnya anak kecil di majelis ilmu.

Bisa jadi ada satu faedah ilmu yang dia tangkap. Lalu, ilmu yang dia tangkap akan dia resapi. Kemudian, akan menjadi prinsip hidupnya yang sangat indah. Lalu, dengannya kelak ia akan mengubah dunia ini dengan keindahan. [ ]

Sumber: muslim.or.id

5

Redaksi: admin

947