8 Bahaya Tontonan “Skibidi Toilet” untuk Anak-Anak, Yuk Waspada Bunda

0
297
ilustrasi foto: tangkapan layar youtube

PARENTINGISLAM.ID – – Di era digital saat ini, anak-anak semakin terpapar dengan berbagai konten di dunia maya. Salah satu bentuk tontonan yang semakin populer adalah video “Skibidi Toilet,” yang mungkin terlihat menghibur namun dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak.

Baru-baru ini pengguna TikTok yang masih berusia anak-anak menirukan gerakan Skibidi Toilet. Dalam video tersebut anak-anak menirukan gerakan khas Skibidi Toilet seperti berjongkok, menggerakan mata, kepala, hingga menyanyikan lagu aneh. Sejumlah akun TikTok lainnya mengingatkan orang tua bahwa tontonan tersebut tidak layak untuk anak-anak.

Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mengontrol akses anak terhadap gadget serta konten yang mereka tonton tidak dapat diabaikan. Toilet yang sejatinya adalah tempat privasi dimana tidak ada yang bisa melihat kecuali diri kita pribadi akan berdampak pada perkembangan anak-anak.

Bahkan anak-anak akan menganggap bahwa toilet bukan lagi tempat privasi namun tempat umum yang bisa menampilkan aurat serta tidak ada lagi adab-adab yang baik ketika berada di dalam toilet. Lantas, sebagai orangtua kita perlu tahu apa itu “skibidi toilet” dan bagaimana mencegah agar anak-anak tidak terpapar tayangan-tayangan nyeleneh?

Apa itu “Skibidi Toilet”?

“Skibidi Toilet” adalah istilah yang merujuk pada konten video yang menampilkan adegan nyanyian dan tarian dengan latar belakang di kamar mandi atau toilet. Video-video semacam ini biasanya diunggah di platform berbagi video dan media sosial. Meskipun tujuan awalnya mungkin menghibur, ada beberapa bahaya serius yang terkait dengan paparan anak-anak terhadap konten semacam ini.

Seperti dikutip dari rahma.id, berikut ini bahaya Tontonan “Skibidi Toilet” bagi Anak-anak

  1. Kontaminasi Moral:

Menonton konten yang tidak pantas dapat mencemari akhlak dan moral seseorang. Ajaran Islam mendorong umatnya untuk menjaga kebersihan hati dan pikiran serta menghindari segala bentuk ketidakmurnian.

 

  1. Merusak Pemahaman Agama:

Menonton konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dapat mempengaruhi pemahaman seseorang terhadap ajaran agama. Konten tersebut mungkin merusak persepsi dan pandangan mengenai moralitas, yang dapat memengaruhi sikap dan tindakan sehari-hari.

  1. Ketidakpantasan:

Ajaran Islam mendorong umatnya untuk menjaga kesucian tubuh dan ruang-ruang tertentu, seperti kamar mandi. Menonton konten yang menampilkan adegan di kamar mandi atau tempat-tempat yang dianggap tidak pantas dapat dianggap sebagai tindakan tidak patut.

  1. Pengaruh Buruk:

Menonton konten yang melanggar nilai-nilai moral Islam dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku seseorang. Ini dapat mengarah pada kecenderungan mengabaikan norma-norma agama dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Perilaku Meniru dan Gangguan Perkembangan:

Anak-anak dan remaja yang menonton konten semacam itu dapat terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dan meniru perilaku yang ditampilkan dalam video. Hal ini dapat merusak perkembangan moral dan akhlak mereka. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton konten semacam ini dapat mengganggu perkembangan anak, seperti bermain, belajar, dan berinteraksi dengan teman sebaya.

  1. Konten Tidak Sesuai:

Video “Skibidi Toilet” seringkali mengandung konten yang tidak sesuai dengan perkembangan anak-anak, seperti adegan yang tidak pantas atau bahasa yang tidak layak. Paparan anak-anak terhadap konten semacam ini dapat merusak nilai-nilai moral dan norma-norma perilaku.

 

  1. Gangguan Psikologis:

Anak-anak yang terpapar terlalu banyak konten yang tidak pantas atau berlebihan mungkin mengalami gangguan psikologis, seperti kecemasan, stres, atau kesulitan tidur. Konten yang menampilkan adegan di tempat yang biasanya dianggap pribadi seperti kamar mandi dapat membingungkan dan mengganggu anak-anak.

  1. Pemahaman yang Salah:

Anak-anak mungkin tidak memiliki kemampuan kognitif yang cukup untuk memahami bahwa konten tersebut hanya hiburan semata. Mereka dapat salah mengartikan atau meniru adegan yang mereka lihat dalam video “Skibidi Toilet,” yang dapat berdampak negatif pada perkembangan perilaku mereka.

 

Peran Orang Tua dalam Mengawasi Penggunaan Gadget Anak

Dalam menghadapi bahaya tontonan “Skibidi Toilet” dan konten-konten berbahaya lainnya di dunia digital. Penggunaan gadget oleh anak-anak memiliki potensi manfaat, namun juga memiliki risiko dan bahaya tertentu. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget anak sangatlah penting. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh orangtua:

Pertama, Pengawasan Aktif:

Orang tua perlu mengawasi dan membatasi akses anak-anak terhadap gadget. Pastikan bahwa konten yang anak tonton sesuai dengan usia dan perkembangan anak.

Kedua, Pendidikan Digital:

Ajarkan anak tentang penggunaan gadget yang sehat dan aman. Berbicaralah dengan mereka tentang bahaya konten tidak pantas dan bagaimana cara menghindarinya.

Ketiga, Filter Konten:

Gunakan fitur pengaturan dan filter konten di platform media sosial atau video yang digunakan oleh anak. Ini dapat membantu mencegah mereka menemukan konten yang tidak pantas.

Keempat, Komunikasi Terbuka:

Buatlah lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka antara orangtua dan anak. Ajak anak berbicara tentang pengalaman online mereka dan berikan penjelasan mengenai konten yang tidak sesuai.

Kelima, Waktu Pantau:

Tetapkan waktu dan batasan penggunaan gadget. Pastikan anak memiliki waktu yang cukup untuk bermain fisik, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Tontonan “Skibidi Toilet” dan konten berbahaya lainnya di dunia digital dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi dan mengontrol akses anak terhadap gadget serta konten yang mereka tonton sangatlah penting. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu melindungi anak-anak dari bahaya tontonan yang tidak pantas dan membimbing mereka dalam mengembangkan perilaku online yang sehat dan bertanggung jawab. [ ]

5

Redaksi: admin

863