PARENTINGISLAM.ID – – Doa merupakan ekspresi mulia dalam aktivitas harian seorang muslim. Dengan doa maka menandakan dan mengakui bahwa manusia itu lemah tanpa bantuan dan ‘campur tangan’ Allah Ta’ala, Sang Maha Kuasa.
Doa juga sangat diperlukan dalam mendidik anak, sehingga orang tua tidak sekedar mengandalkan ikhtiar manusiawi tetapi berharap Allah juga “turut mendidik” buah hati kita. Seperti di kutip dari hijra.idberikut ini doa-doa dalam mendidik dan membersamai anak,
Doa Agar Anak Rajin Salat
Doa untuk anak ini pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS. Dalam Al-Qur’an, doa tersebut dapat ditemukan dalam surat Ibrahim ayat 40. Doanya adalah sebagai berikut:
Rabbij’alni muqimaṣ-salāti wa min zurriyyati rabbanā wa taqabbal du’a.
Artinya:
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mengerjakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku,”
Insyaa Allah, dengan doa ini, anak dapat lebih mudah untuk mengerjakan salat dan selalu menjaganya.
Doa Agar Anak Selalu Dilindungi
Sebagai orang tua, kita tidak selalu bisa menjaga anak selama 24 jam dalam seminggu. Kadang, ada waktu di mana kita harus memasrahkannya di luar pengawasan kita. Pada waktu itu, hanya Allah satu-satunya pelindung. Maka dari itu, jangan lupa untuk memanjatkan doa agar anak selalu aman di mana pun ia berada.
U’īdzukuma bi kalimātillāhit tāmāti min kulli syaithānin wa hāmmatin wa min kulli ‘aynin lāmmah.
Artinya:
“Aku melindungi kalian berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala setan, hewan melata, dan segala penyakit ain yang ditimbulkan mata jahat.” (HR Abu Daud No. 4737)
Doa ini merupakan doa yang Nabi Muhammad SAW lafalkan untuk kedua cucu kesayangannya, Hasan dan Husein.
Doa Untuk Anak Dan Keturunan Oleh Nabi Ibrahim Dan Nabi Isma’il AS
Doa ini adalah doa untuk anak yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim dan Isma’il AS, tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya di surat Al-Baqarah ayat 128. Berikut adalah bacaannya yang bisa kamu ikuti:
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan (jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu” (QS. Al-Baqarah: 128)
Selain itu, Nabi Ibrahim AS pun memanjatkan doa lainnya kepada Allah agar mendapat kebaikan pada keturunan. Doa ini beliau panjatkan pada usianya yang sudah matang, yaitu 40 tahun.
Artinya:
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Doa Untuk Keturunan Oleh Nabi Zakariya As
Tercatat selain Nabi Ibrahim AS dan Nabi Isma’il AS, ada pula Nabi Zakariya AS yang berdoa kepada Allah terkait keturunannya. Berikut adalah doa yang beliau baca untuk memohon keturunan yang diridhoi.
“Anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi (ilmu dan kenabian) dari sebagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Rabbku, seorang yang diridhai di sisi-Mu” (QS. Maryam: 5-6)
Terdapat doa lain yang juga beliau panjatkan untuk meminta keturunan yang baik, yaitu:
“Ya Tuhanku, anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan doa” (QS. Ali-‘Imran: 38)
Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat Untuk Keluarga
Bukan hanya doa untuk anak saja, sebaikya kita pun tidak melupakan anggota keluarga lainnya, yaitu pasangan. Anak yang baik, soleh dan solehah, serta berbakti tentu tidak bisa terbentuk begitu saja tanpa peranan orang tua yang bersinergi dengan baik. Oleh karena itu, panjatkan doa untuk kebaikan keluargamu dengan doa ini, ya.
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut.” (HR. Abu Daud No. 5074)