PARENTINGISLAM.ID – – Masa pubertas tentu akan dialami oleh semua anak. Namun, beberapa anak mungkin mengalami pubertas dini yang menyebabkan mereka mengalami perubahan fisik dan perkembangan terlalu cepat.
Menurut laman idai.id, pubertas anak perempuan biasanya terjadi lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Masa pubertas ini dimulai pada usia 8 hingga 13 tahun, dengan rata-rata terjadinya pada usia 10 tahun.
Ketika anak-anak mengalami masa pubertas, pikiran dan tubuh mereka memiliki kesempatan untuk mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Namun, ketika tubuh mengalami pubertas dini, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kematangan emosi anak.
Mengutip dari laman Verywell Mind, penulis Conquer Negative Thinking for Teens: A Workbook to Break the Nine Thought Habits That Are Holding You Back, Mary Alvord, PhD, menjelaskan bahwa hal yang di luar norma atau hal yang terjadi lebih awal dapat memperburuk kesehatan mental seseorang.
“Setiap kali kita berada di luar norma atau kita melakukan sesuatu lebih awal, itu berdampak buruk pada kesehatan mental kita,” katanya.
Biasanya, anak yang mengalami pubertas diri akan mengalami masalah pada kesehatan mentalnya mencakup harga diri mereka, Bunda.
Pubertas Dini Berpengaruh Pada Kesehatan Mental Anak
Anak yang mengalami pubertas dalam rentang waktu normal akan mengalami perubahan fisik meliputi suara yang semakin dalam dan perubahan pada perkembangan tubuh.
Secara internal, hormon mereka mengubah cara otak berperilaku, berpotensi mengubah cara sel tertentu berkomunikasi, dan mengirimkan sinyal ke sel lain. Mereka pun akan mengalami perubahan pertumbuhan yang mendalam di semua bidang selama tahap krisis perkembangan ini.
Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa pubertas memang memainkan peran penting dalam kesehatan mental secara keseluruhan. Pubertas dan perubahan hormon yang terjadi memengaruhi kesehatan mental dengan sangat kompleks.
Sebuah studi di tahun 2022 menunjukkan bahwa anak perempuan berisiko lebih besar terkena penyakit mental dan perilaku berisiko saat mereka memulai pubertas lebih awal atau pubertas dini.
“Saya dapat melihat bagaimana pubertas dini dapat memengaruhi kesehatan mental remaja terkait dengan kematangan emosi. Ada beberapa remaja yang lebih cepat matang secara fisik tetapi secara emosional adalah usia mereka sekarang,” tutur Nea Cortez, LCSW, Terapis Kasus II, Rumah Sakit DuPage Pusat.
“Seorang anak berusia 13 tahun dapat terlihat seperti anak berusia 16 tahun tetapi masih bertindak, berperilaku, dan merespons secara emosional sebagai (berusia) 13 tahun,” lanjutnya.
Pematangan fisik dan mental memiliki waktu untuk bisa tumbuh dan berkembang selama lima tahap pubertas. Meskipun perilaku dan sikap yang sama ini dapat terjadi ketika anak-anak memiliki pengalaman pubertas yang normal, hal ini dapat menjadi lebih buruk ketika mereka mengalami pubertas dini.
Hal yang perlu Bunda lakukan
Masih melansir dari laman Verywell Mind, ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan ketika kesehatan mental anak terganggu akibat pubertas dini. Berikut ini deretannya:
Ketahui Tanda
Langkah awal yang harus Bunda lakukan adalah mengetahui tanda-tanda pubertas dini, termasuk perubahan tubuh yang dimulai terlalu dini seperti tumbuhnya rambut kemaluan atau ketiak sebelum 8 tahun pada perempuan dan 9 tahun pada laki-laki.
Perubahan fisik yang berlangsung cepat juga bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah pada anak, Bunda. Pada anak perempuan, biasanya juga mulai mengalami pertumbuhan payudara.
Lakukan Pemeriksaan
Menurut Jasmine M. Reese, MD, MPH, FAAP, FSAHM, Direktur Klinik Khusus Remaja dan Dewasa Muda, Asisten Profesor Pediatri di Fakultas Kedokteran Johns Hopkins, anak-anak harus melakukan pemeriksaan dan kunjungan tahunan. Tak hanya memeriksa kesehatan jantung dan paru-paru, pastikan anak juga mendapatkan pemeriksaan peringkat kematangan seksual (SMR).
“Anak-anak harus melakukan kunjungan tahunan dengan penyedia perawatan primer mereka yang seharusnya tidak hanya mencakup pemeriksaan jantung dan paru-paru rutin dengan stetoskop tetapi juga mencakup pemeriksaan peringkat kematangan seksual (SMR),” ungkapnya.
“Ada 5 tahap SMR yang harus dievaluasi oleh dokter termasuk perkembangan payudara, pembesaran testis, dan rambut kemaluan,” sambungnya.
Beritahu Anak
Para ahli mengatakan bahwa memberi tahu anak-anak sejak awal tentang masa pubertas tentu merupakan hal yang sangat bermanfaat. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui buku atau video.
Lakukan Persiapan
Tak hanya bisa mempersiapkan anak secara mental, persiapan kecil juga bisa membantu anak terhindar dari situasi yang menyebabkan rasa malu, terlebih pada anak perempuan.
“Siapkan pembalut di tas atau loker sekolah anak untuk membantu mencegah terjadinya hal yang bisa membuat mereka malu. Jika terjadi, hal ini tentu akan menjadi hal yang sangat traumatis,” jelas dr. Jasmine.
Semoga informasi mengenai pubertas dini pada anak ini membantu ya, Bunda. [ ]