PARENTINGISLAM.ID – – Tips aman puasa bagi ibu hamil agar janin sehat dapat diterapkan di awal bulan Ramadan. Terutama bila Bunda memang memutuskan untuk berpuasa saat hamil nih.
Puasa Ramadan bagi ibu hamil hukumnya wajib. Namun, ibu hamil diperbolehkan tidak puasa dan menggantinya dengan membayar fidyah.
Ketentuan puasa dan fidyah ibu hamil terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” ( QS. Al Baqarah: 184 )
Tips aman puasa bagi ibu hamil
Menjalankan ibadah puasa saat hamil tidak dilarang dalam Islam. Tapi, Bunda perlu mempersiapkannya dengan matang ya. Seperti dikutip dari haibunda.com berikut tips aman puasa bagi ibu hamil agar janin sehat:
Kontrol Ke Dokter Sebelum Puasa
Kontrol ke dokter sangat dianjurkan bagi Bunda yang ingin berpuasa saat hamil. Kunjungan ke dokter dapat dilakukan sebelum bulan Ramadan.
“Bunda yang sedang hamil dapat kontrol ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan USG, cek cairan ketuban, dan detak jantung janin,” kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
“Saat kontrol, Bunda pun harus aktif bertanya. Tanyakan kondisi janin, kelayakan kondisi tubuh untuk berpuasa, makanan yang sebaiknya dihindari, dan tata cara makan yang baik selama puasa,” sambungnya.
Perhatikan Kondisi Tubuh
Saat puasa dimulai, Bunda perlu memerhatikan ada atau tidaknya perubahan pada tubuh. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, mengatakan bahwa sebaiknya ibu hamil tidak dulu berpuasa bila merasa mual, lemas, dan sakit.
“Sebaiknya tidak puasa bila mengalami kondisi itu (mual dan muntah) atau penyakit lain, seperti diabetes, hipertensi, atau mengalami gangguan pencernaan, diare atau maag, serta ibu hamil yang perlu mengonsumsi obat rutin,” ujar Risma dalam Live Instagram HaiBunda, belum lama ini.
Hitung Gerakan Janin Selama Puasa
Pemantauan gerakan janin dapat dilakukan secara berkala selama puasa. Alex menjelaskan, gerakan janin yang aktif normalnya adalah 10 kali per 24 jam. Apabila gerakan janin normal dan kondisi Bunda fit, maka bisa untuk berpuasa.
“Tapi sebaliknya, bila gerakan janin tidak aktif, sebaiknya segera cek ke dokter. Ini dapat mengindikasikan masalah pada janin atau cairan ketuban,” ungkap Alex.
Penuhi Asupan Cairan
Memenuhi asupan cairan juga sangat penting bagi Bunda hamil yang berpuasa. Perlu diketahui, puasa bisa membuat asupan cairan dapat berkurang dan memengaruhi ketuban.
“Jika memutuskan berpuasa selama kehamilan, maka harus berkomitmen untuk banyak minum. Setidaknya dapat membuat target minum air minimal 2 liter antara buka puasa sampai sahur,” kata Alex.
“Sebagai pengingat, Bunda dapat minum air putih 3 sampai 4 gelas saat buka puasa. Takarannya, minum air mineral di waktu Isya, sebelum tidur, dan saat sahur.”
Porsi Makan Jangan Berlebihan
Jadwal makan selama puasa sangat terbatas. Artinya, Bunda harus pintar membagi porsi makan selama waktu berbuka dan sahur.
Hindari makan dalam porsi banyak saat berbuka puasa. Sesuai anjuran Nabi, Bunda dapat terlebih dulu mengonsumsi air putih dan makan camilan manis, lalu dilanjutkan dengan makan besar setelah kurang lebih 1 jam atau selesai salat Magrib.
Jangan lupa untuk makan secara perlahan ya, Bunda. Jangan sampai perut menjadi sakit karena makan dengan porsi banyak dan cepat.
Pilih Menu Makan Sehat Dan Bernutrisi
Perbanyaklah konsumsi makanan tinggi serat dan protein selama berbuka dan sahur. Jangan lupa untuk memenuhi asupan karbohidrat dan lemak dari makanan dengan porsi yang tepat.
Saat sahur, Bunda bisa memilih makanan sumber karbohidrat kompleks yang bisa mengenyangkan dalam waktu lama, seperti nasi merah atau gandum. Sementara itu, di waktu berbuka, Bunda dapat mengonsumsi karbohidrat simpleks yang bisa cepat diserap tubuh, seperti nasi putih.
Menu sahur dan berbuka bisa ditambahkan sayur, buah, dan protein untuk menambah energi dan menjaga kesehatan saluran cerna.
Hindari Makanan Tak Sehat
Hindari makanan tak sehat yang bisa memicu asam lambung hingga masalah pencernaan selama bulan puasa. Ibu hamil perlu menghindari makanan manis, berminyak, dan tinggi garam di waktu berbuka.
Penting juga menghindari makanan atau minuman bersantan di waktu berbuka. santan bisa menyebabkan perut tak nyaman dan mengganggu pencernaan. Selamat menjalankan ibadah puasa. [ ]