Depresi Facebook dan Cyberbullying, 2 Dampak Buruk Sosmed Bagi Anak

0
90
ilustrasi foto: freepik

PARENTINGISLAM.ID – – Menggunakan situs web media sosial adalah salah satu kegiatan yang paling umum yang dilakukan orang saat ini. Sayangnya penggunaan media sosial (medsos) juga sudah merambah kalangan remaja bahkan anak-anak.

Setiap situs web yang memungkinkan interaksi sosial dianggap sebagai situs media sosial, termasuk situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, MySpace, dan situs game online serta situs dunia maya lainnya.

Situs tersebut menawarkan kepada penggunanya sebagai portal untuk hiburan dan komunikasi yang tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Untuk alasan ini, penting bagi orang tua menjadi sadar akan sisi buruk situs media sosial, mengingat bahwa tidak semua dari mereka adalah lingkungan yang sehat bagi anak-anak.

Saatnya orangtua membantu anggota keluarga untuk memahami situs tersebut dan mendorong penggunaan yang sehat. Orangtua harus memantau potensi negatif dari penggunaan medsos secara berlebihan.

Seperti dilaporkan Gwenn Schurgin O’Keeffe dan Kathleen Clarke-Pearson dari hasil penelitiannya yang dipublikasikan pediatrics.aappublications belum lama ini menyebutkan bahwa ada beberapa dampak buruk jika anak kecanduan medsos Menggunakan media sosial menjadi sagat berisiko bagi anak jika tidak disadari para orangtua. Dampak itu sebagai berikut:

  1. Depresi Facebook

Para peneliti telah mengusulkan sebuah fenomena baru yang disebut “depresi Facebook,” yang didefinisikan sebagai depresi yang terjadi ketika praremaja dan remaja menghabiskan banyak waktu di situs media sosial, seperti Facebook, dan kemudian mulai menunjukkan gejala klasik depresi. Intensitas dunia online dianggap menjadi faktor yang dapat memicu depresi pada beberapa anak danremaja.

Seperti depresi offline, anak dan remaja yang menderita depresi Facebook beresiko untuk isolasi sosial dan kadang-kadang beralih ke situs berisiko untuk “membantu” mengatasi dirinya sendiri.Namun kunjungan ke situs beresiko tersebut membuka peluang dapatkan promosi penyalahgunaan zat berbahaya (narkoba), atau perilaku agresif yang merusak diri sendiri.

  1. Cyberbullying dan Pelecehan online

Cyberbullying sengaja menggunakan media digital untuk berkomunikasi palsu, memalukan, atau bermusuhan informasi tentang orang lain. Ini adalah risiko online yang paling umum untuk semua anak dan remaja. Meskipun “pelecehan secara online” sering digunakan bergantian dengan istilah “cyberbullying,” sebenarnya merupakan entitas yang berbeda. Data saat ini menunjukkan bahwa pelecehan online tidak seperti pelecehan offline (dunia nyata).

Bullying di media sosial sangat cepat menyebarnya tanpa bisa digendalikan siapa saja yang menerima kiriman yang bersifat pelecehan tersebut. Beberapa kasus tindakan bullying bahkan menyebabkan korbannya melakukan tindakan nekad dengan mengakhiri hidupnya.[ diolah dari berbagai sumber ]

5

Redaksi: admin

947

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini