Momen Isra Mi’raj, Hikmah Dari Kisah Teladan Rasulullah Untuk Diajarkan Kepada Anak

0
300
Masjid Al Aqsa di Palestina ( foto: freepik)

PARENTINGISLAM.ID – – Setiap tanggal 27 Rajab ummat Islam selalu memperingati momen bersejarah yakn peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Pada peristiwa ini Allah Ta’ala memperjalankan Rasulullah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Kemudian dilanjurkan ke Sidratul Muntaha (langit 7) dan kembali lagi dalam tempo semalam saja. Hal ini sebagai mana Allah Ta’ala firmankan dalam Al Quran,

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Isra: 1)

Dalam peritiwa ini diyakini sebagai awal mula diperintahkannya ibadah shalat wajib yakni 5 waktu dalam sehari semalam.

Namun beragam kisah-kisah dari Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menunjukkan bahwa meskipun beliau merupakan utusan Allah Ta’ala yang memiliki banyak keistimewaan, namun beliau tetap memiliki akhlak yang mulia.

Sejak kecil, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam sudah menjadi yatim piatu, namun beliau tetap tabah. Ketabahan dan kesabaran beliau pun selalu teruji tatkala awal mula menyebarkan agama Islam kepada kuam Quiraisy. Banyak yang menentang dan mencela hingga melemparkan kotoran kepada Nabi Muhammad, namun beliau tidak pernah membalasnya dan berdoa kepada Allah agar mereka dimaafkan.

Bahkan kepada seorang pengemis buta yang selalu mencelanya, Nabi Muhammad malah bertindak sebaliknya dengan memperlakukan pria tua tersebut sebaik-baiknya dengan menyuapinya setiap hari. Nabi tidak pernah mengungkapkan identitasnya, hingga beliau wafat sang pengemis buta baru mengetahui bahwa orang yang selama ini berbuat baik kepadanya adalah orang yang selalu ia hina yaitu Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Perjuangan Nabi Muhammad dalam berdakwah pun tidak mudah. Nabi Muhammad total menghabiskan 23 tahun sisa hidupnya untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Ketika di Makkah ia harus berhadapan dengan perlawanan keras kaum Quraisy yang sampai mengancam nyawa beliau. Saat hijrah ke Madinah, beliau membuat perjanjian kerja sama antara kaum Muhajirin dan Anshar agar keduanya dapat hidup rukun bersama.

Tak hanya itu, meski beliau adalah orang paling mulia yang dipilih khusus oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diberikan banyak kelebihan, namun Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam tidak pernah sombong. Beliau tidak pernah menunjukkan mukjizat atau kelebihan yang dimiliki jika tidak diminta oleh orang lain.

Seperti halnya dalam cerita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam yang berhasil membelah bulan setelah diminta oleh seorang raja dari negeri Syam yang ingin mengetahui tanda kenabian beliau. Semoga bermanfaat. [ ]

5

Redaksi: admin

937