Bahaya Child Shaming Pada Anak, Waspadai 7 Kebiasaan Orang Tua Ini

0
236
ilustrasi foto: pixabay

PARENTINGISLAM.ID – – Child shaming merupakan salah satu hal yang perlu dihindari saat mengasuh Si Kecil. Selain berdampak serius dan berkepanjangan pada hubungan Bunda dan Si Kecil, hal ini juga bisa melukai harga dirinya.

Definisi dari child shaming sendiri ada berbagai macam. Mulai dari menceritakan hal memalukan dalam upaya untuk memanipulasi sikap atau perilaku anak, melakukan pembicaraan pribadi dan mempublikasinya ke orang lain, hingga sengaja membuat anak merasa buruk tentang dirinya sendiri.

Melansir laman Verywell Family, teknik child shaming mungkin akan berhasil membuat Si Kecil menjadi apa yang Bunda dinginkan di awal. Namun, mempermalukan anak tentu akan menjadi bumerang.

Mempermalukan anak-anak juga berbahaya karena rasa malu cenderung menjadi perasaan yang melekat dan sering berlangsung lebih lama dari yang Bunda sadari. Jadi, meskipun kelihatan teknik ini berhasil, Bunda perlu tahu kalau hal ini dapat merusak harga dirinya serta hubungan jangka panjang Bunda dengan mereka.

Kebiasaan Orang Tua Yang Termasuk Child Shaming

Tanpa disadari, Bunda mungkin sudah melakukan berbagai kebiasaan yang termasuk ke dalam child shaming. Melansir dari laman Healthyway berikut ini deretan kebiasaannya:

Efek Buruk Mom-Shaming Terhadap Tumbuh Kembang Anak

  1. Tidak Membiarkan Anak Melakukan Hal Sendiri

Spesialis Perkembangan Anak Usia Dini, Anastasia Moloney, mengungkapkan anak-anak akhirnya akan mencapai tahap di mana mereka ingin mandiri dalam berbagai hal. Meski pilihannya terkadang tidak sesuai dengan keinginan Bunda, anak tetap harus belajar dari pengalaman dan membangun kepercayaan dirinya.

“Anak-anak mencapai tahap di mana mereka ingin mandiri dalam keterampilan sehari-hari atau pengambilan keputusan. Terkadang pilihan ini tidak sesuai dengan apa yang Anda pikirkan atau kemandiriannya memperlambat rutinitas Anda dan lebih mudah untuk melakukan sesuatu dan membuat keputusan untuk mereka,” tutur Moloney.

  1. Menilai Pilihan Anak

Anak mungkin telah memilih pilihannya sendiri dan pilihan itu bukan hal yang Bunda inginkan. Agar tidak melukai harga dirinya, baiknya Bunda tidak mengatakan kalimat seperti, ‘Bunda enggak percaya kamu melakukan hal itu’ atau kalimat sejenisnya.

Sebaliknya, orang tua harus mendukung apapun yang telah dipilih oleh Si Kecil. Jika pilihan yang mereka pilih bukanlah hal yang tepat, Bunda bisa katakan dengan hati-hati.

“Jika memungkinkan biarkan mereka belajar dari pengalaman dan kemudian berbicara tentang mengapa itu mungkin bukan pilihan yang tepat setelahnya,” kata Moloney.

  1. Melarang Anak Menangis

Hindari kalimat ungkapan yang meminta anak untuk tidak menangis, Bunda. Daripada mengucapkan kata-kata itu, ada baiknya Bunda minta mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan

  1. Menetapkan Ekspektasi Terlalu Tinggi

Memiliki ekspektasi tinggi memang hal yang luar biasa. Seringkali orang tua akan membantu anak untuk mendapatkan ekspektasi ini dengan mempelajari keterampilan baru hingga akhirnya menjadi ahli.

Meski begitu, Moloney mengingatkan orang tua agar selalu menetapkan ekspektasi sesuai dengan tingkatan usianya. Anak berusia 2 hingga 3 tahun memiliki masalah dalam batasan berbagi. Jadi, berekspektasilah sesuai dengan usianya.

  1. Disiplin Publik

Jika anak bertingkah laku buruk dengan anak-anak di sekitarnya, Bunda akan melukai harga dirinya jika berteriak di seberang taman bermain dan menyuruhnya berhenti bermain. Alih-alih menyuruh mendisiplinkan mereka di depan umum, bawa Si Kecil ke samping taman dan bicarakan tentang hal tersebut.

“Ini juga akan memberi anak Anda waktu istirahat dari situasi tersebut, memungkinkan dia untuk tenang, dan kemudian Anda dapat mengatasi masalah tersebut dalam suasana pembelajaran,” ungkap Moloney.

 

  1. Menggunakan Nada Keras Atau Menertawakan Anak

Anak yang berkembang dengan baik dan bisa belajar dari pengalaman adalah hal yang dinginkan oleh orang tua. Namun, Bunda dan Ayah juga harus menghormati Si Kecil.

Hal yang bisa membuat mereka terluka adalah berbicara dengan nada keras atau bahkan menertawakan mereka. Moloney mengatakan nada adalah segalanya dalam hal mendidik anak.

  1. Mengatakan Mereka Bukan Anak Besar

Melukai perasaan Si Kecil dengan memberitahu mereka masih anak-anak atau mereka belum besar sering terjadi, Bunda. Kalimat seperti, ‘Sudah besar tapi masih ngompol’ atau ‘Anak besar harusnya tidur di tempat tidur sendiri’, pasti kerap Bunda dengar, ya.

“Dan dengan kebiasaan yang menurut Anda mereka ‘seharusnya’ terlalu besar seperti mengisap jempol, tidur di tempat tidur mereka sendiri, dll. Ini semua adalah tonggak besar bagi anak Anda dan kami harus mendukungnya,” kata Moloney. [ ]

Sumber: haibunda.com

5

Redaksi: admin

920