Serba-serbi Masalah Anak di Sekolah dan Cara Mengatasinya, Bullying hingga Pelecehan Seksual

0
372
ilustrasi foto: pixabay

PARENTINGISLAM.ID – – Sekolah menjadi tempat anak menimba ilmu untuk masa depan mereka. Tak hanya soal akademis, mereka juga belajar bersosialisasi. Namun, apakah Si Kecil dapat bergaul secara sehat?

Ketika anak bersekolah, mereka akan berada di luar pengawasan Bunda. Hal ini mungkin menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, ya. Apalagi dengan maraknya kasus bullying dan pelecehan di lingkungan sekolah.

Sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman dan menyenangkan untuk anak, bisa saja membuat mereka terluka. Namun, hal itu dapat dicegah apabila Bunda mampu membekali Si Kecil dengan kemampuan bersosialisasi dan menjaga diri.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membangun rasa percaya diri anak. Dengan memiliki rasa percaya diri, anak akan memiliki pendirian kuat sehingga tidak mudah terseret arus pergaulan negatif. Cara ini dapat mencegah anak melakukan hal tidak terpuji seperti bullying kepada siswa lainnya.

“Banyak anak yang mengikuti kenakalan teman, padahal dia penurut di rumah. Dia merasa geng pertemanan itu seru. Nah, takutnya dia ada perasaan takut dikucilkan dan berbeda dari temannya sehingga ia mengikuti,” kata psikolog klinis Muthia Dwi Larasati, M.Psi.

“Karena itu penting untuk menanamkan rasa percaya diri yang kuat pada anak, sehingga mereka tidak butuh validasi dari orang lain. Agar dia merasa aman dengan diri dia apa adanya,” ujarnya.

Setiap hari, luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak mengenai hal apa yang terjadi di sekolah. Apabila anak melakukan kenakalan, jangan hakimi atau menghukum. Jelaskan mengenai hal yang benar melalui diskusi.

Selain itu, orang tua harus peka terhadap perasaan Si Kecil. Perhatikan apakah anak mengalami hal yang tidak menyenangkan di sekolah. Apabila ia mengalami kejadian traumatis seperti dibully, Bunda akan memerlukan peran dari ahli seperti psikolog atau psikiater. Bunda mungkin juga bisa mempertimbangkan untuk pindah sekolah.

Untuk berjaga-jaga agar anak tidak menjadi sasaran perbuatan jahat, Bunda juga bisa membekalinya dengan cara melindungi diri. Hal ini tak berarti Bunda harus mengajarinya ilmu bela diri, melainkan bisa dimulai dari hal sederhana.

“Misalnya ada orang asing yang mengaku saudara mau jemput anak, nah dia perlu dibekali kemampuan untuk menolak. Jadi tidak selalu harus bela diri fisik, tapi lebih kepada tegas dalam menyampaikan jawaban. Lalu kalau ada yang menyentuh tubuhnya, ajarkan anak untuk berteriak atau langsung lari. Jadi tidak harus selalu berantem,” tuturnya.

Bunda Muthia juga punya cara membekali anak agar terhindar dari pelecehan seksual, hingga tips agar anak mampu bergaul dengan baik di sekolah.

Agar Anak Terhindar Dari Pelecehan Seksual

Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak bisa bikin Bunda khawatir. Pasalnya, kejadian ini dapat terjadi di mana saja termasuk di lingkungan sekolah.

Agar anak terhindar dari masalah tersebut, Bunda perlu menanamkan pengetahuan dasar mengenai seks. Bunda Muthia mengatakan, pendidikan seks dapat dimulai sedini mungkin, bahkan sejak anak masih bayi.

“Walaupun saat bayi anak belum bisa bicara, tapi dia bisa mendengar dan melihat. Orang tua bisa memandikan anak dengan meminta izin kepadanya setiap kali ingin menyentuh bagian tubuh anak,” kata Muthia.

“Lalu ketika anak sudah usia balita, bisa mulai pengenalan anatomi tubuh. Biasanya jarang dilakukan dengan nama yang sebenarnya, jadi biasakan kita jelaskan penis dan vulva. Sebut nama asli organ tubuh tanpa ada ekspresi yang berbeda dan tidak canggung,” paparnya.

Selain masalah bullying dan pelecehan seksual, beberapa anak mengalami masalah paling mendasar, seperti sosialisasi. Tak semua anak mampu bergaul dengan mudah. Beberapa di antaranya membutuhkan upaya lebih untuk menjalin pertemanan.

Meski begitu, anak dapat bergaul dengan baik jika dibiasakan sejak awal. Saat pertama kali masuk sekolah, ajak mereka untuk melakukan pendekatan ke teman sebaya. Namun, Bunda harus selalu memvalidasi perasaan mereka, ya. Apabila mereka tidak nyaman, Bunda bisa mengajaknya untuk melihat dari jauh hingga akhirnya bisa membawa Si Kecil ke dekat teman-teman.

Masalah lain yang bisa muncul di sekolah adalah anak kita dikucilkan. Hal ini, menurut Muthia, memerlukan penanganan khusus dari ahli seperti psikolog atau psikiater.

“Perlu dilihat apakah perilaku dikucilkan mempengaruhi hal lain, seperti penurunan performa akademis, atau membuat dia jadi tidak ceria dan tidak bisa beraktivitas, itu mungkin butuh bantuan dari psikolog atau psikiater. Bagaimana saran mereka apakah perlu terapi, dan penanganan lainnya,” ujar Muthia. [ ]

Sumber: haibunda.com

5

Redaksi: admin

832