Demi Kesehatan Mental, Bunda Jangan Membanding Anak dengan Orang Lain Ya

0
304

PARENTINGISLAM.ID – – Orangtua wajib memastikan anak tumbuh sesuai dengan versi terbaik mereka. Itulah kenapa orangtua harus mengenali profil dan minat anak lebih dulu dengan cara mengobservasi.

Observasi ini, kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr Pangeran Ericson Arthur Siahaan, SpKJ, adalah dengan mengetahui apa kekuatan si kecil, apa yang dia sukai maupun hal apa yang menarik perhatiannya.

“Selain itu, anak perlu diberikan kesempatan untuk eksplorasi dan mencoba berbagai aktivitas,” kata dr Pangeran, dalam event online beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, setiap anak itu berbeda, itu kenapa tugas orangtua adalah memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya. Ini perlu dilakukan guna menunjang terciptanya pribadi anak yang optimal sesuai dengan karakternya.

“Bagi orangtua, kalian harus menunjukkan kasih sayang yang tulus tanpa syarat ke anak, lalu belajar sesuaikan ekspektasi yang artinya jangan membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Dengan begitu, kesehatan mental si kecil akan prima,” tambahnya.

Teknik parenting semacam itu yang diterapkan Zaskia Adya Mecca pada anak-anaknya. Saat tahu Kala Madali Bramantyo, putri kedua Zaskia Adya Mecca dengan Hanung Bramantyo, suka sepak bola, Zaskia mendukungnya.

Sekalipun dia punya rasa khawatir bahwa anak perempuannya nanti gosong terbakar sinar matahari, terjatuh di lapangan, atau tidak dianggap setara oleh anak laki-laki lainnya, tapi keraguan itu terbayar setelah Kala menunjukkan minatnya sungguh-sungguh.

“Awalnya aku cukup berani beri izin, tapi saat tahu Kala memang begitu interest ke sepak bola, lalu dia ngajak kedua adiknya juga suka bola, ya, aku mendukungnya,” ungkap Zaskia, Rabu (12/10/2022).

Zaskia pun menyadari bahwa potensi anaknya di sepak bola tidak bisa dianggap hal biasa. Sebab, di sekolah Kala kerap mengajak teman-temannya 30 menit setelah jam pulang berbunyi untuk main bola. Itu yang membuatnya semakin yakin bahwa Kala punya potensi besar di sepak bola.

“Makanya, sudah 2 tahun terakhir ini Kala aktif di sekolah sepak bola. Saya sering ikut dia sparing atau bertanding dengan klub bola lainnya dan ketika lihat Kala main bola bareng anak laki-laki lain, saya merasa bangga,” kata Zaskia.

“Sebagai orangtua, kami sudah sepatutnya mendukung ketertarikan anak selagi itu positif dan anaknya menjalaninya sungguh-sungguh. Lagi pula, sepak bola bukan olahraga milik laki-laki, tapi perempuan juga boleh melakukannya,” tambahnya.

Bahkan, sambung Zaskia, dari sepak bola itu, Kala belajar mengembangkan diri juga, khususnya dalam hal bersosialisasi, kerja tim, dan menentukan keputusan di situasi yang mendesak.

“Jadi, sepak bola bukan hanya sekadar olahraga ternyata. Ini juga saya baru tahu setelah Kala aktif di sekolah sepak bola, bahwa olahraga ini membawa dampak positif ke anak-anak,” kata Zaskia.

Sumber: okezone.com

5

Redaksi: admin

921