Waspadai Flu Singapura, Penyakit yang Rentan Menyerang Anak (Bag.1)  

0
339

PARENTINGISLAM.ID – – Flu Singapura juga dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD). Banyak orang yang ketakutan dan merinding saat mendengar flu Singapura atau biasa juga dikenal dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand-Foot-and-Mouth Disease). Penyakit masa anak-anak ini sangat menular serta mudah menyerang di ruang bermain, pusat penitipan anak, dan ruang kelas prasekolah.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, flu Singapura bisa menyebar melalui udara, kontak fisik dengan penderita, dan menyentuh barang yang telah terkena virus.

Flu Singapura ditandai dengan lecet atau luka pada mulut dan ruam yang muncul di tangan dan kaki. Infeksi bisa menyerang orang-orang dari berbagai usia, tapi biasanya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.

Yuk, Bun ketahui lebih lanjut mengenai flu Singapura di bawah ini!

Apa Itu Flu Singapura?

Flu Singapura adalah infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Umumnya penyakit ini menyerang anak yang berusia di bawah 10 tahun, meski tidak menutup kemungkinan juga orang dewasa bisa mengidapnya.

Asisten professor klinis pediatric di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, Sarah Kohl, MD menyebut istilah penyakit tangan, kaki, dan mulut ini berasal dari tanda ruam yang umumnya muncul di bagian sesuai dengan namanya.

Biasanya, setelah terkena penyakit ini, para penderita akan demam tinggi kemudian baru timbul ruam tersebut

Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie, coxsackievirus A16 yang hidup dalam cairan hidung, tenggorokan, air ludah, tinja, dan cairan pada ruam kulit.

Meskipun tidak ada obat atau perawatan medis untuk flu Singapura ini, dokter anak dapat membantu Moms dan Dads untuk membuat Si Kecil lebih nyaman saat penyembuhan.

Gejala Flu Singapura

Saat Si Kecil mengidap flu Singapura, maka tubuhnya dapat menimbulkan beberapa gejala. Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul:

  1. Demam dan Lemas

Gejala flu Singapura pada anak yang pertama dan cukup mudah dikenali, yakni demam dan kondisi tubuh yang lemas. Demam merupakan tanda awal Si Kecil mengalami sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Moms harus terus memantau bagaimana suhu tubuhnya.

  1. Sakit Tenggorokan

Pada gejala flu Singapura, luka lepuh di dalam mulut, lidah, gusi, bahkan tenggorokan biasanya akan mulai muncul pada 1-2 hari setelah terjadinya demam. Luka mulut bisa membuat Si Kecil sakit untuk menelan, sehingga memastikannya mendapat cukup air dan kalori adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan.

  1. Tidak Nafsu Makan

Luka di tenggorokan tentu saja akan membuat Si Kecil tidak memiliki nafsu makan yang baik. Terlebih lagi dengan kondisi tubuh yang kurang fit (malaise). Perlu Bunda ketahui bahwa beberapa orang, terutama Si Kecil yang mengalami gejala flu Singapura mungkin juga mengalami dehidrasi jika mereka tidak mampu menelan cairan yang cukup. Jika terjadi kondisi ini, Moms harus mencari perawatan medis agar Si Kecil bisa ditangani sesuai dengan masalahnya.

  1. Ruam pada Tangan dan Kaki

Pada saat mengalami luka pada mulut, Si Kecil mungkin juga mengalami ruam pada telapak tangan atau telapak kakinya. Bintik-bintik kecil atau mungkin muncul luka pada lutut, siku, dan bokong juga merupakan tanda gejala flu Singapura. Ruam ini bisa berubah menjadi lepuh.

  1. Gejala Lainnya pada Tubuh

Anak yang terinfeksi flu singapura juga mungkin mengalami nyeri otot atau gejala flu lainnya, seperti:

  • Mudah marah atau gelisah

  • Tidur lebih sering atau lama dari biasanya

  • Mengigau saat tidur

  • Produksi air liur lebih banyak karena sakit di dalam mulut

  • Sakit kepala

Perlu Bunda ketahui bahwa flu singapura sebenarnya bukanlah suatu penyakit yang berat. Tidak semua orang akan mendapatkan empat gejala tersebut. Beberapa orang, dapat terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala flu singapura sama sekali. Akan tetapi, mereka masih dapat menularkan virus kepada orang lain.

Penyebab Flu Singapura

Penyebab flu Singapura pada anak yang paling umum adalah virus bernama coxsackievirus A16. Coxsackievirus sendiri adalah bagian dari kelompok virus enterovirus. Dalam beberapa kasus, virus lain dari enterovirus juga bisa menyebabkannya.

Virus penyebab flu Singapura ini dapat dengan mudah menular. Anak bisa menderita flu Singapura setelah tertular dari:

  • Cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.

  • Air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.

  • Cairan yang berasal dari luka melepuh.

  • Permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.

Penyakit ini juga rentan untuk terjadi pada penitipan anak. Hal ini karena anak-anak ini rutin mengganti popok dan melakukan toilet training. Saat hal tersebut dilakukan, mungkin saja anak memasukkan tangan ke dalam mulut. Bahkan setelah anak sembuh, virus masih berada di dalam tubuh selama beberapa minggu. Artinya masih bisa menulari orang lain.

Komplikasi Flu Singapura

Sebenarnya kasus flu Singapura yang berujung pada komplikasi terbilang jarang terjadi. Akan tetapi, ada beberapa komplikasi flu Singapura yang perlu diwaspadai, yaitu:

  1. Dehidrasi

Luka yang muncul pada rongga mulut dan tenggorokan, bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk makan atau minum. Nah, kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya dehidrasi. Dehidrasi memiliki tingkatan, ada yang ringan dan mudah ditangani, sedang, atau parah. Dehidrasi parah pada anak bisa bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati

  1. Ensefalitis

Komplikasi flu Singapura yang satu ini sangat serius, tetapi sangat pula jarang terjadi. Ensefalitis sendiri merupakan peradangan pada jaringan otak yang bisa menyebabkan gangguan saraf.

Terdapat 2 jenis ensefalitis, yaitu primer dan sekunder. Ensefalitis primer terjadi saat virus langsung menyerang otak dan saraf tulang belakang. Sedangkan pada ensefalitis sekunder, infeksi virus pertama terjadi di mana saja dalam tubuh dan kemudian menjalar ke otak.

  1. Meningitis Virus

Flu Singapura juga bisa menyebabkan meningitis bila virusnya masuk ke dalam selaput dan cairan otak. Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Meningitis pada anak tidak boleh disepelekan karena dapat bersifat fatal jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Nah, meningitis ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, apalagi jika terlambat terdeteksi. Berikut adalah beberapa bahaya meningitis pada anak:

  • Gangguan pendengaran

  • Gangguan penglihatan

  • Keterlambatan perkembangan

  • Cerebral palsy

  • Kelumpuhan

  • Penurunan kemampuan dalam belajar

Bersambung…………