PARENTINGISLAM.ID – – Surat Luqman (سورة لقمان) adalah surah ke-31 dalam Al-Quran. Surat ini terdiri dari atas 34 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Surah ini diturunkan sesudah Surah As-Saaffat. Nama Luqman diambil sempena dari kisah Luqman yang diceritakan dalam surah ini tentang bagaimana ia mendidik anaknya.
Luqman Al-Hakim adalah sosok teladan dalam mendidik anak. Keteladanan Luqman Al-Hakim dalam mendidik anak ini telah diabadikan dalam Al-Qur’an Al-Karim agar menjadi contoh dan pedoman bagai umat sesudahnya dalam mendidik anak sebagai amanat sekaligus anugerah dari Allah Swt. Tersebut dalam Surah Luqman ayat 12-19, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Tujuan Pendidikan Anak dalam Surah Luqman Al-Hakim
Dari beberapa tinjauan munasah (keterkaitan) dalam surat luqman ayat 12-19 dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan luqman pada mulanya adalah membentuk manusia yang mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apupun juga. Ketauhidan kepada Allah selanjutnya memiliki beberapa konsekuensi sebagaimana yang dikemukakan ole K.H Hasyim Asy’ari sebagai berikut :
Ketauhidan mewajibkan adanya keimanan, maka barang siapa yang tidak mempunyai keimanan berarti ia tidak mempunyai ketauhidan. Keimanan mewajibkan pelaksanaan syari’at, maka barang siapa yang tidak melaksanakan syari’at, berarti dia tidak mempunyai keimanan. Pelaksanaan syari’at mewajibkan adanya adab (akhlaq) maka barang siapa tidak mempunyai akhlaq, berarti dia tidak mempunyai syari’at, keimanan dan ketauhidan dalam dirinya .
Berdasarkan keterangan tersebut bahwa tujuan pendidikan menurut luqman adalah membentuk manusia yang beriman, islam dan berakhlaq, karena ketiga-tiganya merupakan satu-kesatuan yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
- Membentuk Pribadi Yang Beriman
Tujuan untuk membentuk pribadi islam diwakili oleh ayat 13-16. Pada ayat 13 luqman melarang putranya untuk menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kemudian disusul dalam penghujung ayat 14 yang menjelasakan tentang pasti adanya hari akhir, seedangkan dalam penghujung ayat 15 menerangkan adanya hari pembalasan. Meskipun posisi ayat14-15 sebagai ayat penyela, namun menurut Imam Al-Thabari kandungan kedua ayat ini selaras dengan materi dan tujuan pendidikan luqman.
Tujuan membentuk pribadi yang beriman juga tampak dalam ayat 16 yang menunjukan sifat-sifat Allah Ta’ala. Dari sini sudah jelas bahwa tujuan luqman mendidik putranya adalah agar mempunyai keimanan yang kuat dan kokoh dengan cara mentauhidkan Allah, iman pada hari akhir dan mengetaui sifat-sifat Allah Ta’ala serta maha mengetahui dan maha kuasa-Nya.
- Membentuk Pribadi Yang Islam
Tujuan untuk membentuk pribadi islam diwakili oleh ayat 17, yakni perintah sholat. Dr. Wahba Zuhaili menafsiri ayat ini sebagi berikut : ayat ini adalah perintah untuk melakukan amal shalih yang dapat menetapkan ketauhidan, yakni shalat yang dilaksanakan secara ikhlas semata-mata karena Allah Ta’ala; mendirikan shalat dengan menyempurnkan ketentuan, rukan dan syaratnya karena shalat adalah tiang agama dan bukti keimanan kepada Allah sebagai lantaran taqarrub kepada-Nya maka shalat tersebut dapat membantu untuk menjauhi keji dan mungkar serta membersikan hati .
Selain itu, dalam ayat 17 juga luqman memerintah putranya untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, karena perintah ini membawa beberapa konsekuensi, yaitu: menyuruh mengerjakan ma’ruf, mengandung pesan untuk mengerjakannya. Karena tidak wajar kalau menyuruh tapi dirinya sendiri tidak mengerjakannya.
Demikian juga melarang, menuntuk agar yang melarang tersebut untuk menjauhkan dirinya dari yang mungkar tersebut. Itulah mengapa luqman tidak memerintahkan anaknya untuk melaksanakan ma’ruf dan menjauhi yang mungkar, tetapi memerintahkan amar ma’ruf nahi mungkar. Disisi lain, membiasakan anak melaksanakan tuntutan ini menimbulkan dalam dirinya jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial . Dengan demikian perintah amar ma’ruf nahi mungkar ini, bertujuan menbentuk manusia yang islam sekaligus ihsan, yaitu pribadi yang shalih dan berusaha membuat orang shalih.
- Membentuk Pribadi Ihsan
Tujuan membentuk manusia yang ihsan juga terdapat pada ayat 17 yaitu memerintahkan untuk bersabar. Kemudian dalam pendidikan luqman ini, materi akhlaq yang dibidik adalah syukur, berbakti pada orang tua, muraqabah, sabar, tawadu’ dan bersikap sederhana. Penerapan akhlaq-akhlq terpuji ini dalam keseharian diharapakan dapat menjadikan golongan muhsinun (orang-orang baik).
Dari beberapa argument yang kuat bahwa pendidikan luqman bertujuan untuk membentuk muslim sejati, yaitu orang musli yang mempunyai keimanan yang kokoh, kemudian keimanan tersebut dibuktikan dengan amal shalih dan akhlaq terpuji baik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maupun kepada sesame makhluk-Nya.
Sebagai bahan perbandingan, berikut ini penulis sajikan pendapat tokoh tentang tujuan pendidikan. Menurut Imam Al-Ghazali tujuan pendidikan akhir ada dua, yaitu tercapainya kesempurnaan insane yang bermuara pada pendekatan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan kesempurnaan insan yang bermuara pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Tujuan ini tampak bernuansa religius dan moral serta tidak mengabaikan masalah duniawi.
Materi Pendidikan Anak Menurut Lukman Al-Hakim
Materi pendidikan luqman al-hakim dalam surat luqman ayat 12-19 sangat perlu untuk diperhatikan. Ibnu asyur berpendapat bahwa nasihat lukman itu menyangkut masalah syaria’t yaitu : aqidah, amal, etika sosial, etika pribadi . Sedangkan wahba zuhaili berpendapat bahwa wasiat luqman kepada putranya disini memuat pokok-pokok aqidah, syariah dan akhlaq. Jadi materi utama pendidikan luqman adalah iman, islam dan ihsan. Wallahu’alam. [ ]
Sumber: an-nur.ac.id
5
Redaksi: admin
833