PARENTINGISLAM.ID – – Sebagai umat muslim kita selalu diingatkan kalau kehidupan di dunia adalah sementara. Kelak, kita akan mendapat ganjaran dari Allah Ta’ala atas apa yang dilakukan di dunia.
Setelah meninggal dunia, putus segala amal kita kecuali tiga hal. Hal ini sesuai hadist Rasulullah, riwayat Bukhari dan Muslim.
“ Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Bila seseorang meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali berasal dari tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya” . ( HR.Bukhari dan Muslim)
Untuk itu sebagai muslim kita harus selalu melakukan amal jariyah dan menebarkan ilmu bermanfaat. Satu hal lagi, berusaha keras agar anak-anak menjadi orang saleh, yaitu dengan mengasuhnya berdasarkan nilai-nilai Islam.
Mengasuh dan membesarkan anak bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak sekali cobaan yang datang dan sebagai orangtua kita harus selalu meminta perlindungan dan kekuatan dari Allah Ta’ala.
Dikutip dari BincangMuslimah.com, Nabi Ibrahim a.s. merupakan salah satu sosok orangtua ideal yang telah dicontohkan Allah Ta’ala di dalam Alquran. Menurut Prof. Quraish Shihab dalam tafsirnya, beliau mengutip pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa nama Ibrahim merupakan bentuk majmu’ dari kata ab dan rahim.
Ab berarti ayah dan rahim berarti penuh kasih. Beliau adalah ayah yang penuh kasih. Ada juga yang berpendapat bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Ibrani, Abram yang bermakna ayah kelompok manusia yang banyak. Sifat penuh kasih Nabi Ibrahim a.s. ditunjukkan dengan doa-doa beliau untuk anak-anaknya dan keturunan.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah mengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim a.s. yang selalu menyertakan anak cucunya dalam doanya. Di antaranya adalah Q.S. Al-Baqarah ayat 124.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.” (QS.Ibrahim: 124)
Pada Q.S. Ibrahim ayat 35, Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah SWT agar anak cucunya dijauhkan dari penyembahan berhala. Beliau memohon agar kiranya fitrah kesucian yang dianugerahkan Allah dalam jiwa setiap manusia yaitu Tauhid terus terpelihara dalam jiwa anak cucunya.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.” ( QS.Ibrahim: 35)
Doa Agar Anak Cucu Selalu Beribadah
Nabi Ibrahim a.s. tidak hanya memohon kepada Allah agar anak keturunannya memiliki iman yang kokoh. Beliau juga berdoa seperti dituliskan di Q.S. Ibrahim ayat 40 demi anak dan keturunannya menjadi hamba-hamba Allah yang selalu melaksanakan perintah-Nya berupa sholat.
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” ( QS.Ibrahim: 40)
Doa Nabi Ibrahim a.s. tersebut, mengingatkan para orangtua agar tidak lupa mendoakan putra putrinya agar termasuk orang yang istiqamah dalam menjalankan sholat. [ ]
Sumber: dream.co.id
5
Redaksi: admin
830