PARENTINGISLAM.ID – – Perkembangan Si Kecil tentu menjadi prioritas bagi orang tua. Termasuk kemampuan berbahasa yang mulai berkembang sejak usia satu tahun ke atas.
Seiring dengan perkembangan usia, anak akan mulai cerewet di usia dua tahun. Sebagai orang tua, wajar jika Bunda merasa khawatir luar biasa ketika anak belum lancar bicara, bahkan saat sudah berusia lebih dari 2 tahun.
Apalagi jika teman-teman sebayanya sudah pintar mengoceh. Apakah itu pertanda Si Kecil mengalami speech delay atau keterlambatan bicara? Sebetulnya tak ada patokan usia Bun, karena setiap anak punya tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Namun, kapan sebaiknya orang tua waspada?
Mengutip Parents, setidaknya ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan orang tua.
Kemampuan MemperhatikanSpeech Pathologist dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, Katrina Zeit menilai interaksi sosial merupakan fondasi dasar dari perkembangan literasi dan bahasa anak.
“Saat anak tidak memperhatikan orang lain, tidak merespons terhadap suara, musik, atau mainan yang bergerak, itu bisa jadi pertanda adanya speech delay,” katanya.
Kosakata Bertambah
Di usia 1 tahun, idealnya anak sudah bisa menyebutkan kata pertamanya. Kata-kata tersebut akan bertambah seiring dengan pertambahan usia. Hal ini karena kosakatanya yang semakin kaya.
Saat memasuki usia 2 tahun, Si Kecil setidaknya bisa mengucapkan bahkan hingga 50 kata. Selain itu, dia juga mulai belajar untuk menyatukan 2 kata menjadi 1 kalimat, seperti ‘Ibu pergi’, ‘mau makan’, dan lain sebagainya.
Bisa Mengutarakan Perasaan
Anak usia 2 tahun sudah mampu untuk mengutarakan perasaan mereka lewat bahasa Saat ada yang tidak nyaman, dia akan bicara dengan orang di sekitar, baik Ayah, Bunda, maupun anggota keluarga yang lain. Orang tua pun akan dengan mudah mengerti maksud Si Kecil. Apa yang sedang dirasa, serta apa yang membuat mereka merasa demikian, Bun.
Bisa Mengikuti Instruksi Sederhana
Bunda, pada rentang usia 12 hingga 18 bulan, balita seharusnya sudah mulai memahami instruksi sederhana. Misalnya saat diminta untuk menunjukkan bagian tubuh tertentu, seperti telinga atau hidung. Maka Si Kecil bisa langsung menunjuk bagian tubuh tersebut. Selain itu, anak juga mulai mengerti maksud kata tidak atau tidak boleh. [ ]
Sumber: haibunda.com
5
Redaksi: admin
935