PARENTINGISLAM.ID – – Bunda mungkin baru akan berpikir untuk mulai menyusun rencana keuangan setelah menikah, ya? Padahal, harusnya perencanaan keuangan sudah dimulai sejak sebelum menikah bahkan sejak masih muda lho, Bunda.
Memiliki kondisi keuangan yang sehat adalah salah satu impian yang diinginkan oleh seluruh keluarga. Terlebih selama masa pandemi, Bunda jadi sering dihadapkan oleh berbagai kondisi keuangan yang tak terduga.
Melihat hal ini, Bunda tentunya perlu sadari seberapa pentingnya memiliki perencanaan keuangan yang baik. Dengan begitu, Bunda sudah tidak akan terkejut dengan rintangan-rintangan atau kondisi darurat yang akan dihadapi dalam kehidupan.
Hal ini juga diungkapkan oleh seorang Principal Consultant, Prita Ghozie, Bunda. Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi Bunda untuk mulai memahami tentang pengelolaan keuangan.
“Dalam sehari-hari tanpa disadari kita akan berhubungan erat dengan keuangan. Karena itu, sangat penting bagi siapapun untuk paham tentang pengelolaan keuangan,” ujarnya seperti dikutip dari haibunda.com
Tak hanya itu, Bunda. Prita juga mengungkapkan hasil akhir setelah Bunda bisa mengelola keuangan, nih. Menurutnya, kalau pengelolaan keuangan sudah berjalan dengan lancar, maka Bunda juga akan bisa mengelola gaya hidup dengan benar.
“Kalau sudah bisa mengelola keuangan, maka kita bisa mulai mengelola gaya hidup,” papar Prita.
Dalam proses mengelola keuangan, ada berbagai tantangan yang biasanya dihadapi oleh setiap orang nih, Bunda. Misalnya saja kebiasaan buruk.
Prita menjelaskan bahwa kebiasaan buruk setiap orang dalam hal keuangan berbeda-beda. Namun, kebiasaan buruk ini paling terlihat pada anak muda yang baru saja mendapatkan gaji pertamanya.
“Setiap orang punya bad habbit tersendiri. Untuk anak muda yang enggak pernah tahu tentang perencanaan keuangan, saat merasakan gaji pertama merasa sangat kaya,” imbuhnya.
“Hal ini karena sejak kecil memang tak pernah diajarkan. Yang diajarkan hanya untuk menabung, tapi bukan bagaimana cara membelanjakan uang dengan cerdas,” tambahnya kemudian.
Untuk mengatasi masalah keuangan, Bunda perlu tahu pos-pos keuangan mana saja yang harus diperhatikan. Prita membagi pos-pos ini ke dalam tiga jenis, Bunda.
Agar Bunda memiliki kondisi keuangan yang sehat, Bunda perlu perhatikan pos-pos keuangan yang dimiliki, nih. Enggak perlu banyak, Prita membagi pos-pos ini ke dalam tiga jenis, Bunda. Berikut ini deretannya.
-
Living
Living merupakan semua pengeluaran yang sifatnya memang harus dan dibutuhkan, Bunda. Dalam hal ini, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan selalu berubah-ubah.
“Misalnya di masa pandemi saat ini, pengeluaran untuk masker dan prokes akhirnya jadi masuk ke living,” paparnya.
Untuk mengisi pos living, Prita menyarankan agar Bunda mengisinya dengan 50 persen dari penghasilan yang Bunda dapatkan. Cukup besar ya, Bunda!
“Itu pada dasarnya coba kita bangun dengan 50 persen atas penghasilan kita,” ucapnya.
-
Playing
Playing adalah pengeluaran yang sifatnya bukan keharusan, Bunda. Sama seperti living, kebutuhan playing setiap orang juga berbeda-beda karena hobi yang dimiliki juga berbeda.
“Ada yang sukanya belanja skincare, ada yang sukanya belanja outfit, ada yang sukanya belanja gadget, dan lain-lain. Pokoknya apapun yang disukai termasuk donasi, masuk ke sini,” papar Prita.
Untuk mengisi pos ini, Prita menyarankan agar Bunda mengisinya dengan 20 persen dari penghasilan yang didapatkan.
-
Saving