Lebih Bahaya dari Binomo, Waspadai Ada Fitur Loot Box yang Jadi Kedok Judi untuk Anak

0
476
ilustrasi foto: freepik

PARENTINGISLAM.ID – – Kasus binary option Binomo masih menjadi perhatian publik, Bunda. Sudah ada banyak orang menjadi korban judi online berkedok trading ini.

Nyatanya, kasus Binomo yang telah menyeret Indra Kenz belum apa-apa melainkan Loot Box, Bunda. Loot Box bahkan bisa membuat anak terjun ke dunia judi dan merusak masa depannya.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Dr. Indrawan Nugroho, seorang CEO dari perusahaan konsultan inovasi. Ia mengungkapkan Loot Box jauh lebih menyeramkan daripada Binomo karena menyasar ke generasi muda.

“Ada yang jauh lebih menyeramkan dan merusak dibandingkan Binomo dan teman-temannya itu. Menyeramkan karena kita enggak sadar dan merusak karena mereka menyasar ke bukan orang dewasa melainkan anak-anak kita. Namanya adalah Loot Box,” katanya dilihat dari kanal YouTube Dr. Indrawan Nugroho dan dikutip dari haibunda.com, Jumat (4/3/2022).

Indra mengungkapkan kalau Loot Box ini banyak ditemui pada games atau permainan online yang dimainkan oleh anak-anak. Menurut sebuah penelitian, setidaknya ada 90 persen anak yang sudah terperangkap dan memainkan Loot Box ini.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa Loot Box yang terdapat pada games biasanya berupa item virtual yang disebar secara random. Item ini bisa meliputi berbagai macam hal, Bunda. Mulai dari skin untuk karakter pemain hingga senjata yang sangat mematikan.

“Semakin langka sebuah item, maka semakin dicari keberadaannya oleh pemain,” katanya.

Nyatanya, Loot Box sudah mulai digunakan sejak tahun 2000-an, Bunda. Sejak saat itu, Loot Box semakin populer dan banyak peminatnya.

“Terkadang pemain mendapatkannya sebagai hadiah. Tapi seringkali pemain didorong untuk membelinya dengan menggunakan mata uang nyata atau juga mata uang virtual. Biasanya pemain tidak tahu apa yang mereka dapatkan di dalam Loot Box sampai mereka membukanya,” ungkap Indra.

“Studi menemukan bahwa sekitar 90 persen pemain pernah membuka Loot Box dalam video game mereka. Dan lebih dari setengahnya membayar untuk membuka Loot Box tersebut,” sambungnya kemudian.

Menurut Indra, Loot Box hampir sama dengan permainan slot machine yang biasanya ada di kasino. Bagaimana bisa?

Loot Box yang ada dalam games kerap menjadi daya tarik sebuah permainan untuk anak-anak, Bunda. Setelah berhasil membuka Loot Box dan mendapatkan item yang diinginkan, pemain akan mencari Loot Box lain dan kembali membukanya dengan harapan mendapat item yang mereka inginkan.

Indra mengatakan bahwa konsep dasar Loot Box hampir sama dengan slot machine yang biasanya terdapat dalam permainan judi di kasino, Bunda. Bukan tanpa alasan, kedua hal ini tidak memiliki teknik pasti dan hanya mengandalkan keuntungan.

“Dalam kedua kasus itu (Loot Box dan slot machine), pemain membayar untuk mendapatkan kesempatan memperoleh sesuatu yang bernilai. Bisa jadi dia dapat, bisa jadi enggak dapat. Enggak ada rumusnya, semuanya untung-untungan,” imbuh Indra.

“Secara pengalaman audiovisual pun Loot Box itu mirip dengan slot machine di kasino. Ketika pemain membuka Loot Box, mereka akan disajikan dengan nada-nada yang indah, kemudian item-item menarik terbang keluar dari kotak, naik ke depan di tengah layar,” sambungnya kemudian.

Dr. David Zendle dari York St John University mengungkapkan menghabiskan uang untuk Loot Box berhubungan erat dengan perilaku bermasalah seorang penjudi, Bunda. Semakin banyak uang yang dihabiskan, semakin penjudi itu bermasalah.

Lebih lanjut, Indra mengungkapkan ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh Loot Box.

Meski kerap dimainkan oleh orang dewasa, ternyata video game yang mengandung Loot Box di dalamnya juga kerap dimainkan oleh anak-anak, Bunda. Parahnya, Loot Box bisa memberikan dampak negatif bagi anak dan keluarganya.

“David Zendle menambahkan bahwa masalah tersebut (judi dengan Loot Box) dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. Kesulitan keuangan, rusaknya hubungan keluarga, bahkan dapat berujung pada bunuh diri,” imbuhnya.

Nyatanya, permainan dengan Loot Box tak hanya diminati oleh para remaja. Banyak pula anak-anak yang rela menghabiskan uang untuk membuka Loot Box.

Seorang jurnalis asal Amerika Serikat pernah mendapatkan tagihan senilai Rp51 juta dari kartu kreditnya. Padahal, ia, istri, dan kedua anak remajanya tidak pernah menggunakan kartu kreditnya untuk belanja secara online.

Jurnalis tersebut kemudian menatap tajam pada sang anak bungsu, Bunda. Sang anak hanya tersenyum padanya.

“Ia kemudian berpaling pada anak bungsunya yang baru berusia 5 tahun yang kemudian tersenyum dan berkata, ‘Iya, Ayah. Aku telah membeli beberapa item untuk permainan video game-ku’,” kisah Indra.

Jika Bunda melihat perubahan drastis perilaku seseorang, termasuk beberapa tanda di atas, jangan ragu untuk menanyakan kondisinya.

Selain itu, Bunda juga bisa hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan gangguan mental yakni:

  1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

  2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

  3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

  4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

  5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Kemudian, ada pula nomor hot line Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam. [ ]

Sumber: haibunda.com

5

Redaksi: admin

935