PARENTINGISLAM.ID – – Seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya.Ia memiliki tanggung jawab untuk memenuhi nafkah lahir dan batin bagi anggota keluarganya. Pemimpin dalam rumah tangga ini adalah laki-laki (suami). Dan yang mengangkat laki-laki sebagi pemimpin adalah Allah Ta’ala sendiri. Allah Ta’ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 34)
Selain itu seorang ayah atau suami memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri, istri, dan anak-anaknya.
Memenuhi nafkah keluarga merupakan kewajiban dan juga bernilai sedekah di sisi Allah Ta’ala. Salah satu dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا أَطْعَمْتَ نَفْسَكَ، فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَمَا أَطْعَمْتَ وَلَدَكَ، فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَمَا أَطْعَمْتَ زَوْجَتَكَ ، فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَمَا أَطْعَمْتَ خَادِمَكَ، فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Sesuatu apa pun yang Engkau berikan sebagai makanan kepada dirimu, maka itu merupakan sedekah. Demikian pula yang Engkau berikan sebagai makanan kepada anakmu, istrimu, bahkan kepada budakmu, itu semua merupakan sedekah.” (HR. Ahmad no. 17179 dengan sanad yang shahih)
Bahkan, hal itu merupakan sebaik-baik harta yang diinfaqkan seorang suami. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Dinar yang Engkau infaqkan di jalan Allah (perang -pen), dinar yang Engkau infaqkan untuk membebaskan seorang budak, dinar yang Engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang Engkau infaqkan untuk keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah infaq yang Engkau berikan kepada keluargamu.” (HR. Muslim no. 995)
Apabila seorang istri sudah bisa menjadikan suaminya seperti itu maka sungguh ia telah benar-benar menjadi seorang wanita yang shalihah.
Selain itu, ayat tersebut juga menunjukkan bahwa besarnya kedudukan dan hak seorang suami. Karena besarnya hak suami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallampun bersabda :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandanya aku memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seorang yang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya” (HR. Tirmidzi : 1159 hadits ini hasan gharib menurut imam tirmidzi, dan hasan shahih menurut syaikh Albani)
Nasehat Nabi Untuk Istri dan Wanita
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ؟ قَالَ: الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya :
“Manakah wanita yang terbaik?”
Beliau menjawab : “Yaitu wanita yang menyenangkan ketika dipandang suaminya, taat ketika diperintah suaminya, dan tidak menyelisihi suami di dalam dirinya dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya” (HR. Nasaiy : 3231)
Nasehat Pertama : Menyenangkan Ketika Dipandang
Perhiasan dunia yang paling indah bagi lelaki adalah istri yang shalihah. Tetapi ia akan menjadi pemandangan yang paling buruk ketika suami tidak merasa senang saat memandangnya. Itulah mengapa wanita yang terbaik adalah istri yang menyejukkan ketika di pandang oleh suaminya.
Sayangnya, kenyataan justru malah sebaliknya. Istri zaman sekarang lebih banyak enak dipandang ketika dilihat lelaki lain. Ia bersolek agar dianggap cantik oleh lelaki selain suaminya.
Akan tetapi ketika di rumah justru penampilannya bagaikan kapal yang hancur karena diombang-ambing oleh ombak. Suaminya yang seharusnya berhak menikmati keindahan dan kecantikan istrinya, malah dirampas oleh lelaki lain.
Tanpa rasa malu, bahkan dengan sengaja ia menyerahkan kecantikannya untuk lelaki selain suaminya.
Selain itu, saat ini juga banyak dijumpai diantara para istri yang bersolek, berswafoto, dan memamerkan swafoto terbaiknya di media sosial.
Tanpa sadar ia telah memberikan kecantikannya kepada orang yang tidak berhak menikmatinya. Itulah mengapa wanita seperti itu disebut seburuk-buruknya istri. Naudzubillahi min dzalik.
Adapun nasehat untuk engkau para istri disini adalah hendaknya engkau hentikan perilaku kejimu itu, dimana engkau berikan kecantikanmu kepada orang yang tidak berhak menikmatinya.
Alihkanlah kecantikan rupa, keindahan tubuhmu, kemuliaan akhlakmu hanya untuk sang suami tercinta. Tunjukkanlah betapa besarnya rasa cintamu pada suami sebagaimana cintanya sayyidah Khodijah radhiyallahu ‘anha kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Nasehat Kedua : Taat Ketika Diperintah
Ibarat pasukan perang yang dipimpin oleh seorang panglima, maka panglima itulah yang memiliki hak untuk memberikan perintah dan mengambil keputusan. Sementara tugas prajurit hanyalah mentaati apa yang diperintahkan oleh panglimanya. Bahkan apapun yang diperintahkan oleh panglima maka hendaknya ditaati walaupun harus mengorbankan nyawa.
Begitulah kedudukan suami dalam rumah tangga. Ia merupakan sosok pemimpin yang wajib ditaati oleh seorang istri.
Apapun perintahnya, selama tidak keluar dari ketentuan Allah dan Rasul-Nya maka sang istri wajib mentaati perintahnya.
Bahkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpesan, ketika suami meminta seorang istri untuk melayani kebutuhan biologisnya maka sang istri DIWAJIBKAN melayaninya walaupun sedang dalam keadaan sibuk.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِذَا الرَّجُلُ دَعَا زَوْجَتَهُ لِحَاجَتِهِ فَلْتَأْتِهِ، وَإِنْ كَانَتْ عَلَى التَّنُّورِ
“Jika seorang suami mengajak istrinya untuk memenuhi hasratnya maka hendaknya ia mendatanginya, walaupun ia sedang berada di dapur.” (HR. Tirmidzi : 1160)
Maka nasehat bagi engkau para istri disini adalah hendaknya engkau taati perintah suamimu. Apabila engkau mentaati suamimu, maka Allah memberikan bonus berupa surga kelak di hari kiamat. Wallahu’alam. [ ]
Sumber : muslimah.or.id & nasehatquran.com
5
Redaksi: admin
902