PARENTINGISLAM.ID – – Tidak sedikit suami yang menuntut istrinya menjadi sempurna, bukan hanya urusan fisik (rupa) saja melainkan pada pekerjaan dan pelayanan kepada suami. Secara fisik seorang istri dituntut untuk selalu terlihat cantik dan mempesoana bagi suaminya bahkan yang berlebihan adalah dituntut awet muda.
Demikian juga dalam hal pekerjaan dimana seorang istri dituntut untuk bisa mengerjakan khususnya pekerjaan rumah misalnya memasak, rumah rapi, anak-anak bersih dan rapi serta tuntutan pekerjaan rumah lainnya.
Masih ada lagi tuntutan suami yaitu soal pelayanan, yang ini tentu bukan sekedar pelayanan biologis semata tetapi hal yang lainnya, misalnya soal sarapan, baju suami yang siap pakai kapan pun, hingga soalnya makanan.
Lalu adakah isitri yang sempurna seperti yang diharapkan sang suami ?
Wahai para suami coba simak nasehat Syaikh Muhammad bin Shalih A-Utsaimin yang berkata
“Tidak akan mungkin kamu mendapatkan seorang wanita yang selamat seratus persen dari cacat, atau seratus persen disukai suami bagaimanapun keadaannya, namun sebagaimana bimbingan Nabi bersenang-senanglah dengannya sesuai dengan keadaannya yang bengkok (memiliki kekurangan)”.
Syarh Riyadhus Shalihin jilid II hal 134
Untuk itu duhai para suami sebaiknya sebelum menuntu istri sempurna maka lakukan beberapa hal berikut ini yang sangat baik untuk kehidupan rumah tangga yang lebih harmonis:
-
Fokus Melihat Sisi Kebaikan
Karena semua manusia memiliki kekurangan, tidak hanya seorang istri, tapi juga seorang suami, untuk itu suami harus paham, bahwa kelemahan tidak hanya di istri tapi juga di suami.
Alangkah baik dan indahnya jika suami fokus melihat sisi kebaikan saja, jangan terlalu mempermasalahkan kelemahan seorang istri. Ikhlaskan saja, toh Ayah juga mempunyai kekurangan.
Jika Ayah bisa fokus pada kebaikan istri, tentu kebahagiaan dan kenyamanan akan Ayah dapatkan tanpa bingung dan resah dengan kelemahan yang ada.
-
Menerima Kekurangan dan Kelemahan
Salah satu kunci penting kebahagiaan selain cinta adalah saling menerima apa adanya satu sama lain. Suami harus menerima segala kekurangan dan kelemahan istri, begitu pun sebaliknya.
Yang perlu suami ketahui adalah kekurangan dan kelemahan istri itulah yang menjadi amanah, tanggung jawab dan sumber kepedulian suami terhadap istri. Begitu pula bagi soerang istri, kekurangan dan kelemahan suami adalah PR besar baginya.
-
Mengupayakan Perbaikan
Berbagai kekurangan seorang istri tentu akan menjadi tanggung jawab suami, untuk itu perlu adanya usaha terus perbaikan, perbaikan yang sungguh-sungguh, tidak hanya menunggu suami bergerak, tapi istri pun juga harus berusaha.
Yuk menjadi suami istri yang bijak. [ ]
5
Redaksi: admin
837