PARENTINGISLAM.ID – – Gempa bumi merupakan fenomena alam dan salah tanda kebesaran serta kekuasaan Allah Ta’ala. Dalam Al Quran sendiri Allah Ta’ala telah mengabarkan akan adanya gempa ini, misalnya:
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3)
“Apabila Bumi itu telah digoncangkan dengan goncangan (yg dahsyat). Lalu bumi tlah mengeluarkan beban2 berat (yg dikandung)nya. Lalu manusia bertanya: “Knp Bumi (jd begini)?..” [QS Az Zalzalah, 99:1-5]
Meski dalam ayat tersebut merupakan gambaran dahsyat ketika gempa bumi menjadi salah satu tanda Hari Kiamat namun dahsyatnya gempa bumi secara umum sudah dapat rasakan manusia sejak ribuan bahkan ratusan juta tahun yang lalu.
Secara umum gempa bumi selalu menimbulkan kepanikan dan ketakutan manusia di muka bumi, kapan saja dan dimana pun berada. Dampak gempa bukan hanya bangunan dan fasilitas hidup lainnya melainkan juga korban jiwa.
Menurut sains gempa bisa disebabkan oleh 1 diantara 5 hal sebagai, yaitu:
1).Gempa Tektonik .Hal ini jika penyebabnya adalah pergeseran lempeng kerak bumi.
2) Gempa Vulkanik. Hal ini jika penyebabnya adalah magma yang keluar dari gunung berapi aktif,
3) Gempa Tumbukan. Hal ini jika penyebabnya adalah meteor besar yang menabrak permukaan bumi.
4) Gempa Longsoran. jika penyebabnya adalah turunnya permukaan tanah atau amlas.
5) Gempa Buatan. Gempa ini penyebabnya jika manusia melakukan kegiatan yang bisa menyebabkan goncanngan besar, misalnya ledakan bom, dan sebagainya.
Lalu bagaimana dalam padangan Islam? Sebagai muslim kita bisa memahami sabda maupun pesan baginda Rasulullah ﷺ sekira 1400 tahun lalu. Beliau mengarahkan pada kita semua, bahwa terjadinya gempa, bukan semata-mata urusan fisik semata dan pengetahuan manusia dengan bantuan teknologi saja.
Melainkan ada hikmah sangat besar dan mendalam dibalik adanya gempa ini, yaitu sebagai salah satu tanda telah dekatnya Hari Kiamat dan agar manusia segera bertaubat serta kembali mendekat kepada Allah ﷻ. Dalam sabdanya Rasulullah ﷺ mengingatkan umatnya,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ.. وتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ..
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga dan banyak terjadi Gempa Bumi.” (HR Bukhari, no 1036)
Kemudian Imam Ibnu Hajar Al Asqalany Asy Syafi’i rahimahullahu Ta’ala anhu, berkata tentang hadits ini sebagai berikut ;
قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها
“Sungguh gempa saat itu (akhir zaman) banyak terjadi di negara-negara utara, timur dan barat, tetapi yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan daerah dan terjadi secara terus-menerus.” (Fathul Bari, Ibnu Hajar, XIII/87)
Sikap dan Amalan Seorang Muslim Jika Ada Gempa
Pada hakikatnya semua kejadian hebat di alam ini, maka Allah Ta’ala mendatangkan agar manusia menjadi akut kepada-Nya. Hal ini seperti Allah Ta’la firmankan,
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
“Kami tidak mengirim ayat-ayat itu melainkan untuk menakuti.” (QS. Al-Isra: 59)
Menjelaskan hal ini Abu Qatadah mengatakan,
إن الله يخوف الناس بما شاء من آية لعلهم يعتبرون، أو يذكرون، أو يرجعون، ذكر لنا أن الكوفة رجفت على عهد ابن مسعود، فقال: يأيها الناس إن ربكم يستعتبكم فأعتبوه
Allah membuat takut manusia dengan tanda kekuasaan-Nya sesuai yang Dia kehendaki, agar mereka mengambil pelajaran, agar mereka ingat dan agar kembali. Diceritakan kepada kami bahwa di Kufah pernah terjadi gempa di zaman Ibnu Mas’ud. Lalu beliau mengatakan, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Rab kalian sedang mengingatkan kalian. Karena itu, ambillah peringatan ini.” (Tafsir at-Thabari, 17/478)
Selanjutnya, ada beberapa amalan yang hendaknya dilakukan ketika gempa atau bencana lainnya,
- Taubat kepada Allah
Sesungguhnya peristiwa ini akan membuahkan bertambahnya iman seorang mukmin, memperkuat hubungannya dengan Allah. Dia sadar bahwa musibah-musibah ini tidak lain dan tidak bukan adalah akibat dosa-dosa anak manusia berupa kesyirikan, kebid’ahan, dan kemaksiatan. Tidaklah terjadi suatu malapetaka melainkan karena dosa, dan malapetaka itu tidak akan dicabut oleh Allah kecuali dengan taubat.
Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah berkata, “Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan kepada Allah, kesedihan, taubat dan berserah diri kepada Allah”.
- Banyak Berdzikir, Doa, Dan Istighfar Kepada Allah
Imam Syafi’i mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih”. Imam as-Suyuthi berkomentar, “Hal itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan adzab, sebagaimana firman Allah:
فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤٤﴾
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit” (QS. ash-Shoffat [37]: 143–144).
Renungkanlah juga bersama saya firman Allah:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿٣٣﴾
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun” (QS. al-Anfal [8]: 33).
Ayat mulia ini menunjukkan bahwa ada dua hal yang dapat melindungi manusia dari adzab. Pertama, adanya Nabi Muhammad di tengah-tengah manusia dan ini bersifat sementara. Kedua, istighfar dan meninggalkan segala dosa dan ini bersifat seterusnya sekalipun Nabi telah meninggal dunia.
- Membantu para korban bencana
Saudaraku, bila kita sekarang dalam kenikmatan dan kesenangan, kita bisa makan, minum, dan memiliki rumah, maka ingatlah saudara-saudaramu yang terkena bencana. Saat ini mereka sedang kesusahan dan kesulitan. Maka ulurkanlah tanganmu untuk membantu mereka semampu mungkin. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
نْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa yang membantu menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahan darinya besok di hari kiamat” (HR. Muslim no. 2699).
Terlebih lagi orang kaya, pengusaha, pemerintah, dan bangsawan, hendaknya mereka mengeluarkan hartanya untuk membantu para korban. Dahulu, tatkala terjadi gempa pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau menulis surat kepada para gubernurnya untuk bersedekah dan memerintah rakyat untuk bersedekah.
Dan hendaknya para relawan saling membantu dan saling melengkapi antar sesama sehingga terwujudlah apa yang menjadi tujuan mereka, jangan sampai ada terjadi pertengkaran atau perasaan bahwa dia adalah orang yang paling pantas dibanding lainnya.
- Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Sebagaimana tadi kita sebutkan bahwa termasuk faktor terjadinya gempa adalah dosa umat manusia maka hendaknya hal itu dihilangkan, salah satu caranya dengan menegakkan dakwah, saling menasihati, dan amar ma’ruf nahi munkar sehingga mengecillah kemungkaran. Adapun bila kita acuh tak acuh dan mendiamkan kemungkaran maka tak ayal lagi bencana tersebut akan kembali menimpa kita.
لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾ كَانُوا۟ لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍۢ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” (QS. al-Ma’idah [5]: 78–79).
Semoga Allah ﷻ jadikan berbagai fenomena alam ini sebagai pengingat dan sarana muhasabah (introspeksi) buat kita semua. Dan semoga Allah ﷻ ampuni semua dosa-dosa yang telah kita lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Semoga pula Allah ﷻ memberikan perlindungan kepada kita semua di zaman yang penuh fitnah dan segala tipu daya yang melenakan. Aamiin. [ ]
5
Redaksi: admin
903