PARENTINGISLAM.ID – – Saat bayi baru lahir, ia tidak memiliki antibodi untuk melawan pilek dan infeksi saluran cerna sehingga ia akan lebih mudah sakit.
“Pada tahun pertama, bayi mengalami sekitar enam hingga 12 kali infeksi. Hal itu paling lama terjadi sekitar tujuh sampai 10 hari,” kata Mary Anne Jackson, M.D., seorang ahli pediatrik di Rumah Sakit dan Klinik Anak Mercy, di Kansas City, Missouri, demikian dilansir dari Parents.
“Jika ditotal, kemungkinan bayi yang baru lahir akan mengalami sakit selama 120 hari,” imbuhnya.
Selain itu, selama beberapa bulan pertama, suhu rektal bayi kemungkinan akan tinggi. Namun, jika suhu sudah mencapai 100,4 derajat Fahrenheit Mama harus segera membawanya ke rumah sakit.
Jika hal itu terjadi pada bayi yang berusia di bawah satu bulan, maka kemungkinan besar ia akan di rawat di rumah sakit
“Untuk alasan itu, kami ingin menjaga bayi yang baru lahir agar tidak sakit,” tutur Theoklis Zaoutis, M.D., kepala divisi penyakit menular di The Children’s Hospital of Philadelphia. Sayangnya itu tidak realistis.
Lalu, apa yang bisa dilakukan Mama dan Papa di rumah untuk menghindari penyakit tersebut hinggap pada bayi?
Berikut ini Popmama.com telah merangkumkan beberapa langkah yang dapat Mama dan Papa lakukan untuk melindungi buah hati yang baru lahir dari penyakit flu. Simak yuk!
-
Tahapan Flu/Pilek Pada Bayi
Saat lahir, bayi akan mendapat kekebalan tubuh ibu melalui ASI. Namun, hal itu tidak dapat melindungi tubuh bayi seutuhnya dari virus yang terus berkembang hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti pilek.
Maka, saat bayi mengalami pilek pertama di kehidupan mereka, penyakit itu akan membantu bayi membangun kekebalan tubuh mereka sendiri.
Pilek pada bayi itu sendiri terjadi dalam tiga fase seperti berikut ini:
-
Tiga Hari Pertama
Dalam tiga hari pertama, bayi akan tampak lebih rewel daripada biasanya, nafsu makan menurun dan demam.
Jika bayi Mama masih berusia kurang dari 3 bulan dan suhu mereka di atas 100,4 derajat F, maka langsung hubungi dokter untuk segera mendapatkan pertolongan.
Kemudian, di hari kedua dan ketiga, bayi baru akan terlihat pilek yang menandakan sistem kekebalan tubuh pada bayi sedang melawan. Di tahap ini, lendir jernih dan cair akan terus mengalir.
-
Tiga Hari Kedua
Setelah melewati fase pertama, demam biasanya sudah menghilang sehingga rewel pada bayi pun akan berkurang. si Kecil pun biasanya mulai kembali makan secara teratur. Namun, di tiga hari kedua ini, pilek yang tadinya masih cair sudah mulai sedikit mengental hingga menyumbat hidung bayi untuk bernapas
Selain itu, masa-masa ini pun membuat bayi mengalami batuk. Sebab, ketika bayi berbaring telentang, lendir menetes ke saluran hidung bagian belakang tenggorokan dan memicu respons batuk untuk menjaga cairan keluar dari paru-paru. Masa-masa ini akan membuat bayi Mama menjadi susah tidur.
-
Tiga Hari Terakhir
Dalam tiga hari terakhir, lendir semakin mengental dan menjadi berkerak. Namun, bayi biasanya sudah mulai beraktivitas dengan normal. Tak hanya itu, nafsu makan mereka pun sudah kembali seperti semula.
-
Cara Mencegah Pilek Pada Bayi
Orangtua baru mungkin akan memiliki kekhawatiran yang sangat tinggi. Mereka biasanya bingung apakah bayi mengalami pilek atau sesuatu yang lebih serius.
Jika Ayah dan Bunda merasakan hal itu, cobalah tarik bafas dalam-dalam dan hembuskan, lalu hadapi tantangan itu dengan tenang. Di awal kelahiran, pencegahan pilek pada anak memang harus ekstra hati-hati.
“Sampai bayi Mama mendapatkan suntikan pertama pada usia 2 bulan, Mama harus ekstra hati-hati,” kata Mary Ian McAteer, M.D., seorang dokter anak di Indianapolis.
Salah satu langkah mudahnya, hindari tempat ramai untuk bayi Mama. Jadi, selama dua bulan pertama alangkah baiknya bayi tetap berada di rumah saja ya, Ma.
Namun, jika bayi mama sudah berusia lebih dari dua bulan dan mendapat suntikan, cobalah lakukan hal-hal berikut ini untuk menghindari flu pada anak.
-
Dekatkan Bayi Mama
Saat mengajak anak keluar, pastikan bayi selalu dalam dekapan Bunda. Kemudian, Mama harus menjaga jarak sejauh enam kaki dari siapapun karena orang lain dapat batuk dan bersin secara tiba-tiba.
Selain itu, jangan lupa gunakan selimut atau kain bedong pada anak untuk menghindari orang lain menyentuh langsung ke bayi Bunda.
Kemudian, jika Bunda membawa bayi keluar rumah dengan stroller, maka jangan lupa untuk menurunkan kanopi (penutup stroller). Jangan lupa juga untuk tetap menutupi bayi Bunda dengan selimut ya.
-
Sering-Seringlah Mencuci Tangan
“Banyak kuman yang terbawa di tangan Anda,” kata Dr. Zaoutis. Gosok tangan Bunda. Setidaknya selama 20 detik mereka akan berkembangbiak sebanyak dua kali.
Hal itu terjadi setiap kali Mama sedang berada dari tempat umum, keluar dari kamar mandi, makan, atau mengganti popok bayi.
Jika Bunda tidak mencuci tangan secara rutin, maka bakteri tersebut dapat hinggap pada bayi bahkan masuk ke dalam mulutnya. Hal ini bisa menyebabkan bayi terkena berbagai macam penyakit seperti diare dan muntah.
-
Tetap Menyusui
Penelitian menunjukkan, mengonsumsi ASI akan mengurangi pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan pada bayi sebanyak 63%.
Selain itu, mengonsumsi ASI secara rutin dapat memperkecil kemungkinan bayi Mama untuk terkena infeksi saluran pernapasan dan penyakit perut.
-
Beri Desinfeksi Permukaan
Kuman dapat hidup berjam-jam di barang-barang sekitar Mama. Jadi, jangan lupa untuk selalu membawa tisu pembersih di dalam tas Bunda guna membersihkan permukaan barang sebelum dipegang. Semoga bermanfaat. [ ]
Sumber: popmama.com
5
Redaksi: admin
827