PARENTINGISLAM.ID – – Ternyata tidak hanya orang dewasa yang bisa mengalami penyakit darah tinggi, anak pun bisa, lho. Hipertensi pada anak menandakan bahwa ada masalah kesehatan yang mengganggunya.
Lantas, apa sajakah yang menjadi faktor pemicu hal ini terjadi? Nah, untuk membantu keraguan yang dialami para Moms, kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!
Adapun tema “Expert Room” kali ini tentang hipertensi pada anak yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.
Dokter Spesialis Anak RSIA Bina Medika, dr. Marissa T. S. Pudjiadi, Sp.A, akan menjelaskan terkait serba-serbi hipertensi pada Si Kecil. Yuk, simak bersama, Bunda!
Gejala Anak Hipertensi
Tekanan darah tinggi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan kronis akibat tekanan darah tinggi meliputi:
-
Sakit kepala
-
Kejang
-
Muntah
-
Nyeri dada
-
Detak jantung cepat atau berdebar (palpitasi)
-
Sesak napas
Segera konsultasikan ke dokter apabila Si Kecil mengalami salah satu gejala di atas ya, Bun
Penyebab Hipertensi pada Anak
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian hipertensi pada anak dapat berkisar 1-2%.
Anak dengan hipertensi memiliki risiko 4 kali lebih besar untuk mengalami darah tinggi saat dewasa nanti. Hal ini jika dibandingkan dengan anak yang memiliki tekanan darah normal
Nah, berikut berbagai penyebab seorang anak bisa mengalami darah tinggi:
-
Faktor Keturunan
Hipertensi esensial atau sering disebut hipertensi primer, ini adalah jenis darah tinggi yang sering dijumpai pada anak.
“Keturunan atau genetik menjadi salah satu faktor penyebabnya,” jelas dr. Marissa T. S. Pudjiadi, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bina Medika.
Jika orang tua memiliki riwayat darah tinggi, anak pun bisa juga mengalaminya. Pada umumnya tekanan darah pada anak-anak akan berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya. Sejumlah ahli menyarankan agar balita mulai rutin menjalani pemeriksaan tekanan darah ketika ia menginjak usia 3 tahun.
-
Obesitas
Si Kecil memiliki berat badan berlebih? Tentu ini jadi salah satu pemicu hipertensi pada anak selanjutnya. Obesitas selama masa kanak-kanak dapat membahayakan tubuh dalam berbagai cara. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih cenderung memiliki risiko penyakit seperti:
-
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
-
Penyakit kardiovaskular
-
Diabetes tipe 2
-
Gangguan toleransi glukosa
-
Resistensi insulin
-
Mengonsumsi terlalu banyak kalori serta faktor hormon yang tidak seimbang juga memicu terjadinya obesitas.
-
Kelainan Penyakit
Sebenarnya hipertensi pada anak atau balita bisa disebabkan oleh kelainan sekunder atau ada penyakit yang menyertai sebelumnya. Penyakit penyerta tersebut antara lain:
-
Hipertiroid
-
Conn’s Syndrome (pertumbuhan tumor jinak pada kelenjar adrenal)
-
Hiperaldosteron (hilangnya kalium dalam jumlah besar dan memicu peningkatan natrium)
-
Kelainan fungsi ginjal
Melansir John Hopkins Medicine, efek samping dari obat-obatan tertentu juga memicu darah tinggi sejak usianya yang masih dini.
Komplikasi Akibat Hipertensi
Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi cenderung beriskiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan. Jika hipertensi pada anak berlanjut hingga dewasa, ia dapat berisiko:
-
Stroke
-
Serangan jantung
-
Gagal jantung
-
Penyakit ginjal
-
Penyakit kardiovaskular juga salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh mereka yang memiliki hipertensi.
Cara Mengatasi Darah Tinggi pada Anak
Lantas, seperti apa upaya dalam pengobatan hipertensi pada anak? Berikut yang bisa dilakukan:
-
Obat-obatan
Untuk mengatasi tekanan darah pada anak, dokter akan menentukan dari penyebab yang mendasarinya. Bila Si Kecil mengalami hipertensi karena penyakit, biasanya akan diberikan obat-obatan khusus. Pemberian obat ini untuk mengontrol tekanan darah anak menjadi lebih stabil.
-
Kurangi Asupan Lemak Tinggi
Pada umumnya, tidak ada suatu makanan atau minuman yang secara langsung memicu kenaikan tekanan darah.
“Tetapi, bila dikonsumsi dalam jangka panjang, makanan tersebut dapat memicu hipertensi pada anak,” jelas dr. Marissa.
Salah satunya dengan menghindari makanan tinggi lemak. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dengan tidak seimbang dapat menyebabkan darah tinggi, lho.
-
Hindari Asupan Garam
Mengatasi hipertensi pada anak selanjutnya dengan membatasi makanan yang terlalu asin. Menurut dokter Marissa, garam menyebabkan cairan berlebih pada tubuh dan berujung pada peningkatan tekanan darah.
Jenis camilan yang mengandung garam adalah keripik kentang, kulit ayam, gorengan, dan makanan cepat saji lainnya.
-
Olahraga Teratur
Bila penyebab hipertensi pada anak karena darah tinggi esensial, perubahan pola hidup harus dilakukan. Anak malas bergerak? Yuk, ajak Si Kecil berolahraga secara teratur meski di rumah saja, Moms.
Berbagai olahraga sederhana bisa dilakukan agar anak aktif bergerak. Mulai dari senam aerobik, bermain bola, ataupun jogging. Setidaknya, lakukan olahraga 3 kali sehari dengan mininal waktu 30 menit, ya.
-
Pola Makan Sehat
Kenalkan Si Kecil dengan varian menu makan sehat, yuk. Hal ini meliputi sayur-sayuran dan juga aneka buah. Mayo Clinic menyebutkan, makanan kaya kalium dapat mengatasi hipertensi pada anak.
Sumber makanan dengan kalium terbaik seperti:
-
Kacang-kacangan
-
Ubi jalar
-
Buah bit
-
Kentang
-
Bayam
-
Tomat dan jeruk
Jika hipertensi pada anak tidak segera diatasi, akan berdampak pada kerusakan organ tubuh di masa akan datang. Untuk itu, mulai sekarang terapkan gaya hidup sehat pada anak sejak usia dini, ya.
Nah, itu dia Bunda, penjelasan dari ahli terkait serba-serbi tekanan darah tinggi pada Si Kecil. Apabila Bunda memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak terdekat ya! [ ]
Sumber: orami.co.id
5
Redaksi: admin
830