PARENTINGISLAM.ID – – Alergi sering terjadi pada Si Kecil. Contohnya alergi pada kulit yang dapat disebabkan dari berbagai hal, contoh pemicu alergi adalah seperti makanan. Dilansir dari Food Allergy Research & Education, jenis alergi makanan yang paling umum adalah susu, telur, kacang, kedelai, gandum, ikan, dan seafood.
Sedangkan penyebab alergi pada Si Kecil lainnya adalah hewan peliharaan, debu, tungau, detergen, sabun, dan sampo. Ketika sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin kimia sebagai respons terhadap adanya alergen, juga bisa menimbulkan alergi kulit.
Ketika hal ini terjadi, akan menyebabkan reaksi peradangan dan dapat memperburuk eksim, gatal-gatal, dan ruam lainnya.
Penyebab dan Gejala Alergi pada Si Kecil
Alergi pada Si Kecil sangat umum terjadi, Moms. Gejala yang dialami bisa berupa diare, muncul gatal dan ruam kulit, hidung berair, kesulitan bernapas dan banyak lagi.
“Anak-anak, terutama yang memiliki riwayat kulit sensitif, eksim, asma, atau alergi, memiliki kulit yang sangat sensitif dan mudah iritasi,” kata Robert Sidbury, kepala divisi dermatologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Seattle
Mengutip Official Journal of The American Academy of Pediatrics, hampir sekitar 6 juta anak memiliki alergi terhadap makanan. Jenis alergi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.
Alergi pada Si Kecil bisa terjadi terhadap makanan apa pun dan dapat bereaksi terhadap lebih dari satu. Mengutip Kids Health, beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab alergi pada Si Kecil, antara lain:
-
Susu sapi
-
Telur
-
Ikan
-
Kacang-kacangan (seperti almond, kacang mete, dan kacang kenari)
-
Kerang (seperti kepiting, lobster, dan udang)
-
Kedelai
-
Gandum
-
Tidak ada obat untuk mengobati alergi makanan.
Tetapi studi baru dalam Harvard Health Publishing, telah menemukan bahwa dalam kasus alergi kacang, mungkin bisa mencegah alergi yang berkembang dengan memperkenalkan mereka pada alergen tersebut sedini mungkin sejak usia 4 hingga 6 bulan.
Penelitian dalam HealthLink BC, telah menunjukkan bahwa pengenalan beberapa alergen bersama-sama seperti kacang-kacangan, telur, dan ikan, dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan perkembangan alergi.
Pengaruh Psikologis Akibat Alergi
Nyatanya, kepribadian dan psikologis memainkan peran penting dalam alergi pada anak. Mengutip penelitian dalam Frontiers in Psychology, alergi pada Si Kecil memengaruhi cara kita mengatur strategi untuk mengelola alergi makanan dan meningkatkan kualitas lebih baik.
Selain itu hidup di masa pandemi Covid-19 membuat psikologis anak semakin terganggu, ditambah beban riwayat alergi. Para ahli berpikir bahwa lebih banyak perhatian perlu diberikan pada kesehatan mental akibat alergi pada anak.
“Dampak psikologis dari alergi makanan membuat kita memikirkan dan mengkhawatirkannya dan menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri,” Kata Charles Feng, seorang ahli alergi di Palo Alto Medical Foundation di Mountain View, California.
Selain itu dampak alergi pada Si Kecil juga memengaruhi kualitas tidur anak. Anak mudah terbangun di malam hari serta menangis karena rasa gatal membuat ia di pagi hari tak cukup energi untuk bergerak. Psikologis anak cukup berdampak dan peran orang tua sangat dimainkan pada hal ini.
Tak hanya pada psikologis buah hati, orang tua turut merasakan efeknya secara langsung. Orang tua jadi lebih peka dan perhatian dalam memilih makanan yang memicu alergi pada Si Kecil.
Menjaga lingkungan tetap bersih juga menjadi bagian dalam mencegah alergi pada Si Kecil agar tidak kambuh kembali.
“Bagaimanapun, bahwa kecemasan orang tua dapat diturunkan kepada anak-anak mereka” kata Jea-Hyoun Kim, psikiater di Valley Homeless Healthcare Program di San Jose, California. [ ]
Sumber: orami.co.id
5
Redaksi: admin
830