PARENTINGISLAM.ID – – Apakah anak Anda tergolong susah sekali diajak untuk belajar puasa? Jika iya, ingat, jangan dipaksa jika dia belum mau. Tapi, sebagai orangtua, Anda bisa melakukan beberapa hal yang membuat semangat berpuasa si kecil meningkat.
Seperti disampaikan Dokter Spesialis Anak Prinaya Hospital Bekasi Barat, dr Ayi Dilla Septarini, Sp.A, ada beberapa trik yang bisa dilakukan para orangtua untuk memotivasi si kecil supaya mau belajar berpuasa.
Apa saja trik tersebut?
-
Beri Hadiah
“Orangtua boleh memberi reward yang sederhana untuk membuat si kecil semangat puasa, misalnya dengan membuatkan makanan atau minuman favoritnya di waktu berbuka puasa,” kata dr Ayi.
-
Mulai Ajarkan Ilmu Agama Sedini Mungkin
Ya, menanamkan keinginan berpuasa dalam hati anak-anak bisa dilakukan dengan cara memberikan pendidikan agama secara tersirat.
-
Kasih Tau Manfaat Puasa Dengan Bahasa Yang Mudah Dimengerti Si Kecil
“Beri anak pengenalan sederhana mengenai manfaat puasa untuk kesehatan, seperti untuk memperbaiki sel-sel kekebalan tubuh yang rusak agar ia tidak mudah sakit sehingga ia bisa belajar dan bermain lebih lama,” saran dr Ayi.
Orangtua bisa juga mengatakan bahwa puasa itu menyehatkan karena pada saat berpuasa, sistem kekebalan di dalam tubuh akan menghemat energi dengan cara meregenerasi sel-sel kekebalan tubuh yang rusak atau sudah tua untuk diganti dengan sel imunitas yang baru.
“Dengan memahami manfaat puasa untuk kesehatan, anak-anak tentu akan lebih bersemangat dalam menjalankan puasa,” tambahnya.
-
Tumbuhkan Semangat Kompetitif
Ini juga bisa diterapkan buat si kecil. Misalnya, ibu bisa memberi contoh kepada si kecil mengenai teman-teman seusianya yang sudah mulai berpuasa.
“Dengan hal seperti ini, si kecil tentu akan kembali bersemangat dan tidak mau kalah dengan teman-temannya yang sudah mulai berpuasa,” ujar dr Ayi.
-
Ajarkan Puasa Secara Bertahap
Ini penting supaya si kecil tidak lemas saat menjalankan puasa. Jadi, pastikan si kecil berpuasa secara bertahap sesuai kemampuannya.
Pada anak berusia di bawah 7 tahun mislanya, mereka ini merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa. Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah.
“Maka dari itu, agar anak tetap fit dan tidak lemas, lakukan durasi puasa secara bertahap. Jika tidak kuat, silahkan berbuka puasa karena anak-anak hukumnya belum wajib berpuasa,” tambah dr Ayi. [ ]
Sumber: okezone.com
5
Redaksi: admin
903