Anak Bertanya Tentang Mandi Wajib? Begini Cara Menjelaskannya

0
364

PARENTINGISLAM.ID – – Saya adalah seorang guru SMP pada sekolah swasta. Saya kadang agak canggung dengan pembicaraan mereka terkadang menjurus pada masalah seksual termasuk mimpi basah, misalnya tentang mandi besar atau mandi wajib. Bagaimana menjelaskan hal-hal yang menyinggung masalah seksual pada usia anak sesuai kaidah Islam? Bolehkan menggunakan bahasa kiasan untuk menghindari bahasan yang vulgar? Mohon nasihatanya ( Lely)

Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Memang harus kita akui bahwa dalam perkembangannya anak-anak sekarang ini lebih cepat dewasa atau lebih cepat tahu dibanding dengan usianya. Tentu ini berbeda dengan zaman yang dialami dengan masa kecil orangtuanya.

Semua orangtua termasuk para guru menginginkan agar nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai moral dapat  tertanam kuat dalam diri anak-anak. Namun, ketika anak mulai mengajukan pertanyaan yang lebih menjurus mengenai alat kelamin misalnya atau hal-hal berbau seks lainnya, banyak orangtua termasuk guru yang tidak tahu bagaimana cara meresponsnya. Sebagian besar dari mereka sering merasa tidak nyaman dengan keingintahuan anak yang sebenarnya alami.

Menurut para psikolog khususnya yang bergerak dalam bidang pendidikan ada beberapa cara untuk menyampaikan masalah ini khususnya yang agak sensitif ini.

Pertama, bukalah jalan untuk berbicara tentang seksualitas pada anak didik dengan santun dan ilmiah. Kedua, bersikaplah santai dan bangun suasana yang terbuka untuk berbicara, dan tentu saja, mendengarkan secara bijak. Ketiga, bangun hubungan yang akrab dan penuh penerimaan, akan memudahkan Anda untuk membicarakan hal-hal yang sensitif, termasuk tentang seksualitas pada anak didik Anda.

Namun jangan khawatir, sangatlah wajar jika Anda merasa tidak mudah berbicara tentang seks kepada pada anak. Merasa canggung terhadap pertanyaan anak seputar seksualitas adalah suatu hal yang biasa. Untuk itu menurut hemat saya , Anda harus banyak belajar dan  latihan menjawab berbagai tipe pertanyaan.

Inilah kesempatan yang bagus dan berharga bagi Anda selaku pendidik. Sebab jika anak-anak tersebut bertanya pada orang yang tidak tepat atau malah mencari informasi yang salah apa lagi hanya mengandalkan internet maka akan sangat riskan dan berbahaya.

Pendidikan seks bagi anak juga sarana dakwah khususnya terkait dengan bagaimana cara bersuci, misalnya saat anak bertanya tentang mimpi basah bagi anak laki-laki atau haid pertama bagi anak perempuan maka ia harus mandi besar atau mandi wajib. Anda bisa menjelaskan sesuai dengan panduan ajaran Islam.

Selain itu, dari sudut pandang Islam, informasi penting lain yang dibutuhkan anak menjelang pubertas adalah tata cara mandi besar. Pastikan anak sudah mengetahui dan paham tata cara ini sehingga ketika datang waktunya pertama kali menstruasi bagi wanita dan mimpi basah bagi laki-laki dia dapat langsung mengaplikasikan ritual mandi besar ini dengan baik dan benar.

Bagaimana tata cara mandi besar tersebut? Mari kita cermati keterangan berikut ini.

“Aisyah r.a. berkata, sesungguhnya RasulullahSaw. apabila mandi janabat (mandi besar), memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu membasuh kemaluannya dengan tangan kiri, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, lalu menggosok-gosok kulit kepalanya hingga basah, kemudian mencucurkan air tiga kali pada kepalanya, lalu ke seluruh tubuhnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari keterangan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ritual mandi besar terbagi menjadi:

  • membasuh kedua tangan;

  • membasuh kemaluan (baik yang depan maupun belakang) dengan tangan kiri;

  • berwudhu sebagaimana yang dilakukan ketika hendak shalat;

  • mencuci rambut dan membilasnya hingga tiga kali;

  • menyiramkan air sebanyak tiga kali ke seluruh tubuh dimulai dari yang kanan kemudian kiri.

Tentu boleh saja menggunakan bahasa dalam menjelaskan masalah seksualitas atau pendidikan seks pada anak didik sepanjang itu tidak mengubah arti dan makna yang dimaksud agar terhindar dari hal yang vulgar atau porno. Anda bisa mencari sumber referensi yang baik dan terpercaya sesuai dengan kaidah ajaran Islam. [ ]

Sumber: percikaniman.id

5

Redaksi: admin

950