PARENTINGISLAM.ID – – Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara PDD.
Sementara itu mengenai gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun. Penderita autisme juga dapat mengalami masalah dalam belajar, komunikasi, dan bahasa.
Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik berikut: kesulitan dalam berinteraksi sosial secara kualitatif, kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menunjukkan perilaku yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal.
Apa Penyebab Autisme?
Penyebab autisme masih belum diketahui secara pasti. Dahulu, diperkirakan bahwa faktor psikologis yang memegang peranan penting dalam timbulnya autisme. Namun, penelitian dalam sepuluh tahun terakhir menunjukan bahwa autisme mempunyai penyebab neurobiologis yang sangat kompleks.
Faktor biokimia, metabolisme, imunologi, toksikologi, pencernaan, dan nutrisi merupakan faktor-faktor yang berperan dalam timbulnya autisme. Dengan demikian, cara pengobatannya pun sangat kompleks.
Bisakah Autisme Didetesi Sejak Bayi?
Perilaku anak autisme dapat diketahui sejak dini, misalnya sewaktu bayi ia tidak memiliki senyum sosial. Artinya, bayi tidak pernah tersenyum sewaktu diajak bermain. Tidak mempunyai perilaku melekat (perasaan lebih senang apabila berada dekat ibunya).
Anak tidak dapat membedakan orang yang paling penting dalam kehidupannya, seperti orang tua, kakak, saudara, dan lain-lain. Apabila di tinggal pergi oileh orang tuanya tidak menunjukan rasa cemas, sejak bayi ngocehnya kurang, perkembangan kemampuan berbahasa umumnya mengalami hambatan.
Setelah bertambah umur, bahasa yang digunakannya sulit dimengerti oleh orang tua, sering kali melakukan aktivitas yang berulang-ulang misalnya menggerak-gerakan anggota tubuhnya tanpa tujuan, bahkan bisa juga membentur-benturkan kepalanya ke dinding. Penderita akan lebih jelas terlihat saat berkumpul dengan anak sebaya.
Saat bermain, ia tidak bisa berinteraksi atau bermain bersama, apalagi dengan alat permainan yang sama. Ketidakstabilan perasaan, perubahan emosi yang tiba-tiba seperti ledakan tawa atau menangis tanpa sebab yang jelas, adalah juga gejala-gejala Autisme.[]
5
Redaksi: admin
830