PARENTINGISLAM.ID – – Tentu yang perlu kita pahami dan ketahui kewajiban seorang anak kepada orang tuanya adalah berbakti.
Salah satu bentuk berbakti seorang anak kepada orangtua adalah dengan berbuat baik kepada keduanya. Hal ini seperti yang diperintahkan Allah dalam Al Quran,
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam perawatanmu, maka jangan kamu katakan “ah” kepadanya dan jangan membentaknya. Ucapkanlah perkataan yang baik kepada keduanya. ( QS.Al Isra: 23)
Bentuk dan cara berbuat baik kepada orang tua ada banyak ragamnya. Secara spesifik dalam ayat tersebut tidak disebutkan. Intinya ada jangan berkata “ah” sebagai ungkapan mengeluh, kecewa, menolak perintah dan sebagainya. Juga anak dilarang membentak dan berkata kasar yang dapat menyakiti perasaan orangtua.
Nah, bagaimana kalau orangtua kita titipi anak atau orangtua kita mengasuh anak-anak kita? Apakah sebuah perbuatan dzalim?. Hal ini tergantung pada kondisi orangtua dan situasinya seperti apa. Seperti di kutip dari percikaniman.id , boleh atau tidak masalah menitipkan anak kepada orangtua dengan catatan:
-
Tidak Lama dan Tidak Sering
Sesekali boleh kita menitip anak kepada orangtua dalam keadaan yang terpaksa atau darurat. Seminggu sekali juga masih dalam kondisi wajar. Mungkin orangtua juga ingin bersama cucu-cucunya.Namun jika setiap hari menitipkan anak dan waktu dari pagi sampai sore bahkan malam, ini menurut saya tidak baik
-
Tidak Menyusahkan Orangtua (Kakek/Nenek).
Anak yang kita titipkan hendaknya jangan menyusahkan orangtua, misalnya untuk makan dan minum anak kita sangat susah harus ini dan itu. Sementara orangtua harus menyediakan atau membeli susu ke toko atau warung atau makannya susah sehingga orangtua atau kakek neneknya harus masak dan sebagainya. Ini juga dapat menyusahkan orangtua yang kita titipi.
-
Tidak Menambah Beban Orang Tua (Kakek/Nenek).
Anak yang kita titipkan juga jangan menjadi atau menambah beban pekerjaan orangtua. Misalnya rumah orangtua menjadi kotor atau dan berantakan sehingga orangtua setiap hari harus menyapu, mengepel dan merapikan rumah.
-
Tidak Memberatkan Orang Tua (Kakek/Nenek)
Ini juga menjadi poin penting. Dalam mengasuh anak yang kita titipkan atau mengasuh cucunya jangan sampai memberatkan orangtua baik fisik maupun psikisnya. Misalnya anak kita rewel sehingga mereka terpaksa harus menggendong cucunya selama beberapa jam.
Nah, itulah sedikitnya poin-poin yang harusnya Anda atau sahabat-sahabat sekalian pertimbangkan sebelum menitipkan anak kepada orangtua atau kakek neneknya.
Tentu tidak ada orangtua yang mengaku direpotkan oleh anak-anaknya atau direpotkan cucu-cucunya. Orangtua inginnya selalu bisa membantu anak-anaknya. Namun sebagai anak Anak dan kita semua tentu harus paham.
Ingat, selama belasan atau puluhan tahun, minimal sejak kecil hingga berumah tangga orangtua telah mengasuh dan membesarkan kita dengan susah payah. Jangan sampai kita sudah berumahtangga masih ingin menyusahkan,membebani,merepotkan dan memberatkan orangtua dengan diminta mengasuh anak-anak kita.
Berilah mereka kebahagian di hari tuanya dengan hal-hal yang bisa membuatnya senang. Biarkan waktu luangnya dimanfaatkan untuk ibadah atau melakukan hal-hal yang membuatnya merasa tenang dan bahagia.
Jangan tambah beban mereka dengan diminta mengasuh cucu-cucunya. Mungkin sesekali waktu boleh mereka bermain dengan cucu-cunya, sebagai sarana mendekatkan cucu dengan kakek neneknya. Namun jangan sampai berlebihan baik waktu maupun tenaganya untuk mengasuh atau menjaga cucu-cucunya.
Jadi sekali lagi, apakah menitipkan anak kepada orangtua sebuah perbuatan dzalim? Hal itu tergantung situasi dan kondisi orangtua Anda. Semoga bermanfaat. [ ]
5
Redaksi: admin
950