Hati-Hati, Ini Dampak Orangtua Yang Tidak Menepati Janji Pada Anak

0
463

 

PARENTINGISLAM.ID – – Tak banyak orangtua yang tahu kalau anak-anak dapat belajar berbohong sejak usia yang masih sangat dini, biasanya sekitar usia tiga tahun.

Ketika kebiasaan berbohong ini dibiarkan, anak-anak bahkan bisa lebih sering berbohong lagi ketika usianya menginjak 4-6 tahun.

Di usia tersebut pun anak mungkin sudah lebih profesional dalam berbohong dengan mencocokkan ekspresi wajahnya serta nada suaranya saat mengatakan sesuatu.

Semakin bertambah usia anak, kebohongannya pun bisa semakin rumit karena anak sudah punya kosa kata lebih banyak dan mampu memahami cara berpikir orang lain.

Sayangnya, anak yang terbiasa berbohong biasanya disebabkan oleh pola asuh atau meniru sikap orangtuanya sendiri.

Misalnya, orangtua yang sering tidak menepati janji bisa membuat anak menjadi pembohong. Kok bisa? Ini alasannya.

Ayah dan ibu pasti sering mendengar istilah “anak bagaikan kertas putih”. Maksudnya, anak-anak adalah individu yang masih sangat polos dan mudah menyerap perilaku orang-orang di sekitarnya, termasuk orangtua.

Jadi, orangtua sebenarnya bebas menulis di atas kertas putih tersebut seperti yang diharapkan. Ada pula istilah yang menyebut “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Artinya, sifat anak pasti mirip seperti orangtuanya.

Dari kedua istilah tersebut, bisa disimpulkan bahwa anak-anak yang masih kecil masih sangat polos dan tidak tahu apa-apa, sehingga mereka hanya bisa meniru perilaku orang-orang disekitarnya.

Itu mengapa, sebagai orangtua, ayah dan ibu perlu mencontohkan sikap-sikap yang baik untuk membentuk karakter anak menjadi pribadi yang baik. Ketika anak punya kebiasaan berbohong, bukan tidak mungkin disebabkan karena mencontoh perilaku ayah dan ibunya.

Contohnya, orangtua yang sering tidak menepati janji untuk membelikan mainan atau mengajak ke suatu tempat dapat menurunkan kepercayaan Si Kecil.

Nah, ketidakpercayaan inilah yang kemudian membuat sang anak sering berbohong, meski dalam hal yang sederhana.

Oleh sebab itu, sebaiknya hindari berjanji kepada anak atau sekedar memberinya harapan yang mungkin sulit ditepati oleh ayah dan ibu. [ ]

Sumber: halodoc.com

5

Redaksi: admin

860Janji