Anak Minta Smartphone Mahal? Ayah Bunda Perhatikan Dulu Yang Ini

0
728
ilustrasi foto: pixabay

PARENTINGISLAM.ID – – Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi kian pesan khususnya alat komunikasinya yakni handphone atau gadget. Dengan beragam fitur di dalamnya telepon seluler (ponsel pintar / smartphone) tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, melainkan beragam aplikasi didalamnya.

Beberapa tahun lalu telepon genggam masih dianggap sebagai simbol status seseorang. Masih sebagai barang sekunder yang tidak semua orang bisa memilikinya.

Namun, kini semua orang hampir memilikinya. Bahkan satu orang bisa memiliki lebih dari satu ponsel. Penggunanya pun bukan lagi orang dewasa pekerja, kini ponsel sudah menjadi barang yang juga dimiliki anak-anak usia sekolah bahkan balita.

Dihimpun dari berbagai sumber, beberapa kalangan pendidik berpendapat bahwa sebaiknya anak usia sekolah dasar (SD) sebaiknya tidak dulu berinteraksi dengan gadget. Alasannya karena anak belum sepenuhnya mampu memilih dan memilah konten yang tepat baginya.

Pendapat ini kemudian diikuti pada sebagian sekolah yang melarang siswa siswinya membawa atau menggunakan ponsel selama belajar atau dilingkungan sekolah.

Pendapat berbeda datang dari kalangan psikolog yang sebagian mengatakan tidak ada larangan untuk tidak memberikan ponsel kepada anak-anak. Dengan alasan agar si anak tidak mengalami gagap teknologi (gaptek) dikemudian hari.

Menurutnya tuntutan terhadap siapnya para pelajar akan informasi dan teknologi agar mereka tidak gagap teknologi membuat anak usia sekolah saat ini akrab dengan berbagai macam teknologi.

Alasan lainnya berkenaan dengan tugas-tugas sekolah yang tidak lagi hanya dikerjakan dengan menulis. Tetapi, mulai diketik dan sumber tugas terkadang sering dicari lewat internet,seperti contohnya situs pencarian google.

Hanya saja ketika anak sudah memiliki ponsel atau gadget yang paling penting adalah pengawasan dari para orangtuanya. Kekhawatiran saat anak menggunakan ponsel adalah jika mereka membuka aplikasi atau website negative yang mereka tidak tahu isisnya.

Oleh karena itu pentingnya pengawasan orangtua dalam penggunaan ponsel pada anak menjadi kunci utama. Namun demikian yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman anak akan fungsi alat komunikasi serta aplikasi di dalamnnya. Dengan mempunyai pemahaman serta pengetahuan yang cukup maka anak akan mempunyai filter bagi dirinya sendiri.

Lalu ponsel seperti apa yang boleh dimiliki anak? .Kembali pada fungsi awal, sebagai alat komunikasi. Sebaiknya ponsel yang boleh dimiliki anak yang tidak memiliki fitur lain selain sebagai telepon. Jika mereka ingin menggunakan internet, sebaiknya bukan ponsel jenis android yang dipegang, agar orangtua dapat mengawasi apa yang diperbuat anak dengan aplikasi internet.

Pembatasan usia anak yang boleh memiliki ponsel pun tak bisa saklek. Pasalnya, banyak orang tua mengajarkan si anak sesuatu informasi melalui gadget. Rentang usia tidak dapat digunakan batasan penggunaan ponsel.

Saat ini, banyak orangtua menggunakan aplikasi pada ponsel untuk mengajari balitanya. Sering kita lihat bayi tengkurep di tempat tidur sambil memegang gadget besar ortunya. Hal demikian ini orangtuanya belum atau tidak paham akan bahaya radiasi pada otak anaknya.

Sering kali kita melihat anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar sudah memiliki ponsel bahkan yang berbasis android. Fungsinya, anak seusia SD diberi fasilitas tersebut agar bisa diketahui keberadaan mereka.

Bahkan tak bisa ditampik, sebagai alat penenang si anak ketika berada di suatu keramaian, seperti di mal misalnya. Pemberian ponsel pada anak adalah rasa nyaman anak ataupun orangtua agar dapat dengan mudah menghubungi atau mengetahui keberadaan masing-masing.

Seperti pada saat pulang cepat di sekolah anak bisa menelepon dan minta segera dijemput. Atau bisa juga membuat tenang anak agar tidak rewel.

Namun alangkah bijaksananya apabila ada orangtua ingin membelikan anak-anaknya ponsel, harus disertai dengan persyaratan. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran dan bentuk tanggung jawab anak ketika nantinya memiliki ponsel.

Komunikasikan kepada anak dan sepakati bersama hal yang diperbolehkan atau tidak. Jika anak mulai memegang ponsel seperti hanya digunakan di luar kelas saja. Tapi, waktu jam belajar atau dalam kelas harus dimatikan. Bisa juga aplikasi game boleh digunakan waktu libur saja. Kalau tidak mematuhi, sanksinya ponselnya ditahan,misalnya.

Perlu diketahui pada dasarnya teknologi diciptakan adalah untuk kemudahan dan kemajuan manusia. Untuk kemudahan mungkin jelas langsung terasa namun untuk kemajuan belum tentu bisa dipahami,karena kemajuan bukan dari sisi fisiknya saja melainkan dari sisi lainnya.

Alangkah ironinya jika maju teknologinya namun mundur moral atau akhlaknya. Jadikan ponsel juga sebagai sarana yang mencerdaskan dalam setiap lini kehidupan. [ ]

 

5

Redaksi: admin

890