PARENTINGISLAM.ID – – Orangtua kadang masih membiarkan anak-anaknya tidak shalat, dengan alasan masih kecil. Padahal Abdullah bin Habib menyampaikan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Apabila seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan shalat.” (HR Ath-Thabari)
Anak bisa membedakan kanan dan kiri menandakan otaknya sudah cukup berkembang. Pada masa ini, anak sudah mampu mengerti bahwa ibadah itu untuk mendekatkan diri dengan Rabb-nya.
Lalu kapan mulai mengajak anak untuk shalat?
1. Saat Usia 7 tahun
Dibeberapa negara usia 7 tahun adalah waktu anak mulai memasuki bangkau sekolah maka sebagian psikolog menyarankan pada usia ini mulai diajarkan untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri termasuk shalat.
Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Perintahkanlah anak kecil untuk shalat apabila sudah berusia tujuh tahun…” (HR Abu Dawud dan al-Hakim)
Dalam praktiknya pada usia ini, kedua orang tua mulai mengajarkan rukun-rukun shalat, kewajiban-kewajiban shalat, dan pembatal-pembatal shalat.
-
Saat Usia 10 tahun
Tahapan ini dimulai pada usia 10 tahun, beberapa tahun sebelum anak baligh. Sesuai kelanjutan dari hadits riwayat Abu Dawud dan al Hakim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash sebelumnya,
Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada usia 7 tahun dan pukullah mereka untuk shalat pada usia 10 tahun serta pisahkanlah tempat tidur mereka.
Oleh karena itu, pertanda seorang ayah cinta pada anaknya adalah memastikan kalau anaknya menjalankan kewajiban shalat saat anaknya baligh.
Tahapan menghukum jika anak lalai dalam shalat tentunya diperlukan agar anak benar-benar memahami hal ini baik secara sadar maupun di alam bawah sadarnya. [ ]
5
Redaksi: admin
967