PARENTINGISLAM.ID – – Ayah bunda tentu tidak ingin menjadi orang tua yang otoriter atau diktator. Bersikap fleksibel dan demokratis tentu ada manfaatnya saat menghadapi ulah balita Anda.
Namun ada beberapa hal yang tidak perlu dinegosiasikan dan menuntut Anda bersikap tegas.
Seperti dikutip parentsindonesia.com ada beberapa momen bagi orangtua untuk bisa bersikap tegas pada balitanya,sebagai berikut:
-
Saat menyeberang jalan
Anak usia 4 tahun Anda tidak mau menggandeng tangan. Anda mungkin tergoda untuk membiarkan anak berjalan sendiri dan memeringatkannya agar dekat dengan Anda saat menyeberang jalan. Pendekatan ini berbahaya.
Berpegangan tangan saat menyeberang adalah salah satu prosedur keselamatan yang tidak bisa dinegosiasikan.
“Tidak seharusnya diperdebatkan. Jika dia menolak, gandeng saja tangannya,” kata Lynne Reeves Griffin, penulis Negotiation Generation. Meskipun Anda mengancam akan menarik paksa tangan anak, sebaiknya kalimat Anda masih terdengar seolah dia punya pilihan.
-
Anda berharap anak batita Anda rela berbagi mainannya
Saat ada tamu cilik di rumahnya, anak Anda bersikap agresif. Ia selalu merebut mainan anak lain. Ada orang tua yang mengabaikan perilaku itu dan berharap anak belajar berbagi di lain waktu. Di sisi lain, ada juga orang tua yang bersikap keras dan meminta ia segera mengembalikan mainan itu.
Yang terbaik adalah meminta anak berbagi dengan alasan yang bisa diterimanya. Misalnya, katakan, “Kalau kamu mau menunggu, kamu akan dapat giliran. Kamu dan Mama bisa main balok, dan ketika kita sudah menyusun sepuluh balok, giliranmu main kereta tiba.”
Menurut Parents Sal Severe, PhD, seperti dikutip dari bukunya How to Behave So Your Preschooler Will, Too! menjelaskan bahwa berbagi bukanlah sifat alami batita terutama di rumah sendiri.
Jangan biarkan kekecewaan Anda karena sikap egois anak (atau mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang tua lain) menutup kemampuan Anda mengajari konsep menunggu giliran, tidak peduli sudah berapa kali Anda menjelaskan nilai tersebut kepada anak.
Ingatkan dia bahwa temannya hanya memainkan kereta miliknya untuk sesaat, dan jelaskan dengan kalimat yang bisa dia mengerti seberapa lama dia harus mengunggu.
Ketika semua tamu sudah pulang, Anda bisa mengajarkan konsep berbagi dengan menjelaskan bahwa menunggu giliran bukan berarti dia kehilangan mainan selamanya. [ ]
4
Redaksi; admin
896