PARENTINGISLAM.ID – – Sudah menjadi kelaziman setiap tahun ajaran baru selalu menyibukkan para orang tua. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, menyesuaikan biaya yang semakin mahal, juga tak ketinggalan harus mempersaipkan kemampuan anak.
Kemampuan anak ini dinilai sangat penting, karena kini di Taman Kanak Kanak (TK) pun ada beberapa yang melakukan tes masuk untuk calon muridnya, bahkan tidak jarang play group memberikan tugas rumah (PR) bagi murid-muridnya agar kelak siap memasuki taman kanak-kanak. Sebagian orang tua menganggap hal tersebut merupakan aturan yang berlebihan, sebagian menganggap biasa.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan “anak sudah siap bersekolah”? Maksudnya ialah jika orang tua mengetahui kemampuan apa yang harus dimiliki anak sebelum masuk sekolah tentunya hal tersebut akan membantu setiap orang tua untuk mempersiapkan dan dapat mengamati sendiri anaknya apakah ia sudah siap untuk selolah.
Pada saat anak mulai memasuki bangku sekolah dengan keadaan siap untuk belajar, mereka lebih mudah untuk berhasil mengikuti pelajaran di sekolah. Di Amerika, guru-guru TK melaporkan sedikitnya setengah anak didiknya mempunyai masalah pada saat memulai pendidikan, termasuk di dalamnya kesulitan mengikuti perintah, rendahnya kemampuan akademik, dan atau kesulitan beraktivitas secara mandiri.
Masa sebelum sekolah merupakan periode sampai usia 5 tahun (balita). Mereka merupakan generasi penerus bangsa yang perlu perhatian, karena awal kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan. Berbeda dengan otak orang dewasa, otak balita lebih plastis. Plastisitas otak ini mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, otak balita lebih terbuka untuk belajar dan diperkaya.
Sedangkan sisi negatifnya, otak balita lebih peka terhadap lingkungan, terutama lingkungan yang tidak mendukung, termasuk kemiskinan dan stimulasi yang kurang. Sehingga masa ini disebut juga sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan (window of oppoturnity), atau masa kritis (critical period).
Berhubung masa ini tidak berlangsung lama, maka anak harus mendapat perhatian yang serius pada awal kehidupannya, yaitu gizi yang baik, stimulasi yang memadai, mengeliminasi faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh, juga deteksi dini terhadap penyimpangan tumbuh kembang.
Batasan Kesiapan Bersekolah
Secara konvensional, batasan Kesiapan Bersekolah hanya dipandang sebatas pada masalah kesiapan akademik yang terstruktur. Namun demikian, berdasarkan penelitian pada perkembangan anak dan edukasi dini, batasan dari kesiapan bersekolah ternyata lebih luas, di dalamnya tercakup kesiapan fisik, sosial, dan emosional, termasuk kesiapan secara kognitif.
Terdapat tiga komponen utama untuk kesiapan bersekolah, yaitu kesiapan anak, kesiapan sekolah, dan kerangka investasi masyarakat.
A. Kesiapan anak
Terdapat lima aspek utama dalam kesiapan anak.
-
Kesehatan fisik dan perkembangan motorik
Aspek ini meliputi status kesehatan, pertumbuhan, dan kemampuan fisik. Termasuk di dalamnya kemampuan fisik seperti kemampuan menggunakan otot-otot kecil/motorik halus dan kemampuan menggunakan otot-otot besar/motorik kasar, hal ini juga terkait pada kondisi selama dan setelah melahirkan.
2. Perkembangan sosial dan emosional
Perkembangan sosial merujuk pada kemampuan anak untuk berinteraksi secara sosial. Kemampuan adaptasi yang positif terhadap lingkungan sekolah membutuhkan kemampuan sosial untuk saling pengertian dan bekerja sama. Termasuk ke dalam perkembangan emosional yaitu kemampuan persepsi terhadap dirinya, kemampuan memahami emosi orang lain, dan kemampuan untuk mengerti serta mampu mengekspresikan perasaannya.
3. Pendekatan pembelajaran
Aspek ini merujuk apda kecenderungan menggunakan keahlian, pengetahuan dan kemampuan. Komponen kuncinya termasuk antusiasme, keingintahuan dan kemampuan menyelesaikan tugas, seperti poal temperamen dan nilai kultural
4. Perkembangan bahasa
Aspek ini meliputi bahasa verbal dan kemampuan membaca. Bahasa verbal melliputi kemampuan mendengar, berbicara, dan perbendaharaan kata. kemampuan membaca termasuk membaca tulisan, pengertian terhadap suatu cerita, dan proses menulis.
5. Kognisi dan pengetahuan umum
Aspek ini meliputi kemampuan untuk mengetahui sifat dari benda tertentu dan kemampuan yang didapat dengan mengamati objek, peristiwa, atau orang mengenai kesamaan, perbedaan, dan hubungannya. Termasuk juga pengetahuan tentang konsep perhitungan.
B. Kesiapan sekolah
Kriteria sekolah yang siap medukung pembelajaran dan perkembangan anak merupakan sekolah yang mempunyai ciri-ciri:
-
terdapat masa transisi antara lingkungan rumah ke lingkungan sekolah
-
berusaha mempertahankan kontonuitas antara asuhan awal, program pendidikan yang diterapkan, dan pendidikan sekolah dasar
-
menolong anak untuk belajar dan dapat mengerti kompleksitas dunia yang dihadapinya
-
memiliki kepedulian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh setiap anak didik
-
memeprkenalkan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan yang telah terbukti berhasil meningkatkan keberhasilan proses belajar
-
Kerangka investasi masyarakat pada kesiapan bersekolah
Kesiapan bersekolah dari sudut pandang komunitas pada hakikatnya adalah bentuk investasi masyarakat dalam membentuk kualitas masyarakat yang tinggi di kemudian hari. Faktor dukungan keluarga, pola asuh, pendidikan, dan faktor lingkungan lainnya ternyata memberikan pengaruh kuat yang dapat membantu perkembangan anak.
Penilaian kesiapan bersekolah
-
Tes Psikologi
Tes psikologi biasanya dilakukan oleh psikolog. Hasil tes ini dapat memebrikan informasi bahwa ada sesuatu masalah yang spesifik pada anak, untuk selanjutnya mereka akan mendapatkan intervensi dini dan setelah itu dilakukan evaluasi apakah ada manfaatnya bagi anak tersebut, atau ahrus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
-
Ceklist Kesiapan Bersekolah
Ceklist Kesiapan Bersekolah merupakan alat yang sederhana dan memungkinkan penggunaan secara luas. Orang tua dapat mengetahui secara umum kemampuan anak sebagai prasyarat masuk TK atau sekolah dasar.
Taman Kanak Kanak
-
mengetahui warna dasar
-
mengenal beberapa huruf besar
-
mengenal angka 1-10
-
menulis nama pertama dengan jelas
-
menggambar meniru bentuk
-
dapat menghitung benda satu demi satu
-
bermain dengan kooperatif
Sekolah Dasar
-
mengetahui alamat dan tanggal lahir
-
mengenal semua huruf (huruf besar dan kecil)
-
mengenal suara yang dibentuk oleh suatu kata
-
membaca beberapa kata sederhana
-
mengerti konsep “lebih banyak” dan “lebih sedikit”
-
dapat bekerja sama dan menyelesaikan tugas dengan anak lain
-
mengerti humor
Pada lima tahun pertama kehidupan, anak mengalami perkembangan pesat pada semua bidang perkembangan. Misalnya perkembangan bahasa, kemampuan kognitif, kemampuan mengendalikan emosi, stres, dan kemampuan bekerja sama dengan teman sebayanya.
Tercapainya kemampuan perkembangan ini sangat erat kaitannya dengan stimulasi/latihan yang didapat, sedangkan sebagian besar waktu anak bersama keluarga, khususnya ibu. Maka sudah sewajarnya seluruh anggota keluarga turut terlibat memberikan lingkungan yang baik, khususnya dapat memberikan nutrisi dan stimulasi sehingg anak balita dapat tumbuh kembang secara optimal.
Semua yang sudah dibicarakan di atas tersebut masih harus ditambah dengan bentuk kegiatan untuk mengenal dengan baik nilai-nilai moral yang ada dalam agama Islam.Semoga bermanfaat.[ ]
4
Redaksi: admin
960