PARENTINGISLAM.ID – – Saat ini perkembangan teknologi informasi khususnya bidang telekomunikasi sudah sedemikian cepat dan pesatnya. Begitu juga dengan animo masyarakat dalam menggunakannya.
Khusus untuk alat komunikasi (telepon genggam) saat ini bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi (menelepon) jarak jauh atau mengirim pesan pendek (SMS) melainkan sudah terintegrasi dengan berbagai macam aplikasi digital lainnya yang basis pada internet.
Dulu kita hanya mengenal alat komunikasi berupa telepon kabel dan telepon seluler (hand phone) namun saat ini kita mengenal apa yang disebut dengan “Gadget”.
Gadget sendiri adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”.
Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis (smart).
Gadget (telepon pintar /smartphone) merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun multi fungsi menjadi lebih praktis dan juga lebih berguna.
Seiring dalam perkembangan pemakain Gadget bukan hanya monopoli orang tua saja namun juga merambah pada anak-anak. Sering kali orang tua memberikan hadiah Gadget kepada anak-anaknya dengan tujuan tidak ketinggalan jaman (gaptek).
Namun kadang tidak disadari dalam pengoperasian atau penggunaannya anak lebih pintar daripada orang tuanya. Beberapa orang tua juga akhirnya ada yang merasa kewalahan karena sang anak justru menjadi kecanduan dengan Gadget.
Padahal asosiasi dokter anak Amerika Serikat dan Kanada menekankan perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak terpapar gadget. Sementara anak 3-5 tahun dibatasi satu jam per hari dan dua jam per hari untuk anak 6-18 tahun.
Namun faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali lebih banyak atau lebih lama dari jumlah yang direkomendasikan Bahkan, penggunaan Gadget (ponsel pintar, tablet, dan peranti game elektronik) sudah dimulai sejak usia sangat dini.
Saat ini apa yang terjadi di Amerika Serikat juga tengah melanda anak-anak di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Perusahaan-perusahaan ponsel pintar (smartphone) dunia juga menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar utamanya hal ini ditandai dengan digelarnya acara peluncuran (lounching) produk terbarunya di Indonesia.
Seperti pada perangkat elektronik lainnya yang mempunyai dampak postif dan negatif. Tidak bisa dinafikan bahwa gadget juga membawa dampak positif yang harus kita akui. Banyak kemudahan-kemudahan (praktis) dalam hidup kita yang terbantu dengan adanya gadget ini,mudah dan cepatnya mendapat informasi yang dibutuhkan dan sebagainya. Namun demikian ada dampak negatif bagi anak-anak yang perlu mendapat perhatian ayah bunda,antara lain:
-
Konten yang berbahaya :
Konten (isi/materi) dalam gadget yang dianggap berbahaya bagi anak adalah pornografi dan kekerasan.
-
Anak menjadi kecanduan:
Apa pun yang disebut degan kecanduan tentunya menjadi tidak baik. Penggunaan gadget dikalangan anak menjadi sangat berlebihan dan diatas jumlah waktu yang direkomendasikan. Hal ini akan mengganggu jadwal / agenda anak-anak,seperti belajar,beribadah dan sebagainya.
-
Sosialisasi :
Keasyikan anak dalam berinteraksi (bermain) gadget terkadang membuatnya malas bersosialisasi (bergaul) dengan teman-teman sebaya.
-
Perkembangan motorik:
Beberpa hasil penelitian menyebutkan anak yang kelamaan berinteraksi (bermain) dengan gadget akan membuat jari-jari tangannya menjadi kaku atau bahkan malah melemah hingga hilangnya fungsi.
-
Perkembangan bahasa:
Anak-anak yang sudah keranjingan (kecanduan) pada gadget mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya atau lingkungannya. Ia malah lebih akrab dengan bahasa yang ada dalam gadget/permainan atau situs yang sering diaksesnya.
Untuk menghindari hal-hal negatif yang muncul akibat penggunaan gadget maka ada baiknya ayah bunda perlu melakukan langkah preventif. Langkah ini ditempuh untuk meminimalisir dampak buruk penggunaan gadget bagi anak,cara sederhana itu yakni:
-
Punya Aturan (ada aturan main):
Segala sesuatu pasti ada aturannya,hal ini diperlukan untuk membuat semua berjalan dengan serasi dan harmonis. Begitu juga dengan penggunaan gadget sehingga keberadaannya bisa menjadi “sahabat” yang baik dan memberi dampak positif.
-
Membuat aturan:
Semua aturan harus disepakati dan diketahui semua anggota keluarga. Misal boleh bermain gadget setelah mandi sore,waktunya hanya 1 jam,tidak boleh bermain gadget sesudah salat Maghrib hingga salat Isya dan sebagainya.
-
Anak mengerti aturan:
Inilah pentingnya melibatkan anak-anak dalam membuat dan menyepakati aturan yang akan mereka laksanakan dan taati sendiri. Buat aturan yang sederhana dan gampang dilakukan.Hindari membuat aturan sepihak (versi ayah bunda saja) sehingga membuat anak tidak mengerti dan sulit untuk dilakukan/ditaati, seperti boleh bermain gadget setel ah membantu bunda masak atau boleh bermain gadget setelah membaca 1 juz Al-Quran. Ayah bunda tentu bermaksud baik namun bagi anak akan kesulitan untuk melakukannya.
Setelah mempunyai aturan yang telah disepakati bersama selanjutnya ayah bunda menjabarkan aturan-aturan tersebut kedalam point-point yang lebih detail. Langkahnya seperti berikut:
-
Membatasi waktu bermain gadget:
Sambil mensosialisasikan aturan main maka ayah bunda harus memberi pemahaman tentang fungsi gadget itu sendiri.Dengan mendapat informasi yang benar akan perangkat teknologi informasi tersebut dari ayah bundanya langsung maka ia lebih percaya disbanding dengan penjelasan orang lain atau dari bacaaan yang belum tentu jelas sumbernya.
Dalam memberi penjelasan tersebut ayah bunda juga harus memberi pemahaman tentang apa itu konten (isi) pornografi secara mudah yakni gambar atu film yang mempertontonkan aurat (buka-bukaan) yang seharusnya tertutup.
Selain itu juga jelaskan tentang apa itu konten kekerasan yakni segala tayangan atau gambar yang memperlihatkan adanya orang yang terluka (ada darah),aksi pukul-pukulan dan segala tayangan yang kita anggap menyakitkan. Dalam menjabarkan batasan waktu bermain itu yang harus disepakati antara lain:
-
Waktu boleh bermain gadget: sore atau malam pukul berapa, berapa lama.
-
Waktu tidak boleh bermain gadget: saat waktu belajar,menjelang waktu salat.
-
Batasi juga bermain gadget saat hari libur sekolah: cukup 2 jam. [ ]
4
Sumber: rumahparenting.com
Redaksi: admin
860