Mengenal Imam Hadits, Yuk Ceritakan Pada Anak Biar Makin Cinta Islam

0
762

PARENTINGISLAM.ID – – “Bagaimana, sih, sebuah hadits dapat sampai ke kita? Siapa pula yang telah bersusah payah mengumpulkan hadits-hadits dari Rasulullah Saw.?

Hadits-hadits Rasulullah Saw. dapat sampai kepada kita karena ada orang-orang berilmu yang dengan tekun mengumpulkan dan menelusuri hadits-hadits tersebut. Merekalah yang biasa kita kenal sebagai imam hadits.

Para imam hadits itu adalah orang-orang yang memiliki akhlak mulia dan kecerdasan yang luar biasa. Ada yang hafal ratusan ribu hadits, ada yang memiliki murid lebih dari seribu orang, dan kebanyakan dari mereka telah hafal Al-Quran sejak kecil. Luar biasa, bukan?

Siapa saja, ya, para imam hadits itu? Keteladanan apa saja yang dapat kita teladani dari mereka?

  1. Imam Al Bukhori (194-256 H / 773-835 M)

Nama lengkapnya, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah. Lahir di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H / 773 M.

Muhadditsin (perawi hadits) ini sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar berbuat kebajikan.

Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits, kemudian beliau pilih lagi menjadi 100.000 hadits shahih dan 1.000 hadits tidak shahih.

Shahih al Bukhari adalah karya utama Imam Bukhari. Judul lengkap kitab beliau ini adalah Al Jami’ ash Shahih al Musnad al Mukhtashar min ‘Umuri Rasulillahi Shollallahu ’alaihi wa Sallam wa Ayyamihi (Jami’us Shahih), yakni kumpulan hadits-hadits shahih.

Dalam kitab jami’nya ini , beliau menuliskan 6.397 buah hadits, dengan yang terulang. Yang Muallaq (hadits yang gugur perawinya, pada awal sanad secara berturutan) sejumlah 1.341 buah, dan yang Muttabi’ (Hadits yang mengikuti periwayatan Rowi lain sejak pada guru, yang terdekat, atau gurunya guru – yang terdekat tersebut) sejumlah 384 buah. Jadi seluruhnya berjumlah 8.122 buah.

Beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk menyusun kitabnya ini. Beliau memperoleh hadits dari beberapa hafizh, antara lain,

(1) Maky bin Ibrahim, (2) Abdullah bin Usman Al Marwazy, (3) Abdullah bin Musa Al Abbasy, (4) Abu Ashim As Syaibany, dan (5) Muhammad bin Abdullah Al Anshari.

Karya-karyanya yang lain, adalah, (1) Qadlayas Shahabah Wat Tabi’in, (2) At Tarikhul Kabir, (3) At Tarikhul Ausath, (4) Al ‘Adabul Munfarid, (5) Birrul Walidain.

Beliau wafat pada malam Sabtu selesai shalat Isya’, tepat pada malam Idul Fitri tahun 256 H / 835 M dan dikebumikan di Khirtank, kampung yang tidak jauh dari Samarkand.

  1. Imam Muslim (204-261 H / 783-840 M)

Nama lengkapnya, Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy. Lahir di Nisabur, Iran tahun 204 H / 783 M. Beliau adalah muhadditsin (perawi hadits) dan hafidz yang terpercaya. Dia pergi ke berbagai kota untuk berguru hadits kepada, (1) Yahya bin Yahya, (2) Ishaq bin Rahawaih, (3) Muhammad bin Mahran, (4) Abu Hasan, (5) Ibnu Hanbal, (6) Abdullah bin Maslamah, (7) Yazid bin Mansur, (8) Abu Mas’ad, (9) Amir bin Sawad, (10) Harmalah bin Yahya, (11) Qatadah bin Sa’id, (12) Al Qa’naby, (13) Ismail bin Abi Uwais, (14) Muhammad bin Al Mutsanna, (15) Muhammad bin Rumhi dan beberapa ulama lainnya di saat itu.

Dalam bidang hadits, Imam Muslim memiliki karya, Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab Shahih Muslim adalah secermat-cermat isnadnya dan sekurang-kurang perulangannya. Kitab ini berisikan 7.273 buah hadits, termasuk dengan yang terulang.

Kitab Imam Muslim memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari, juga merupkan guru beliau.Dan murid murid beliau adalah, Imam at Tirmidzi, Abu Hatim ar Razi, dan Abu Bakr bin Khuzaimah.

Imam Muslim dan Imam Bukhori, keduanya adalah Ulama Ahli hadits dan perawi hadits yang biasa disebut dengan As Syaikhani (الشيخان ), dan kedua kitab Shahih beliau berdua disebut Shahihain (الصحيحين). Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh mereka berdua dari sumber sahabat yang sama disebut, muttafaq ‘alaih (متفق عليه ).

Karyanya yang lain, ialah, (1) Musnadul Kabir (Kitab yang menerangkan tentang nama-nama rijalul hadits), (2) Al Jami’ul Kabir, (3) Kitabul ‘ilal wa kitabu auhamil muhadditsin, (4) Kitabut Tamyiz, (5) Kitab man laisa lahu illa rawin wahidun, (6) Kitabut thabaqatut tabi’in, (7) Kitabul Muhadiramin. Beliau wafat pada hari Ahad, Rajab tahun 261 H / 840 M dan dikebumikan pada hari Senin di Nisabur.

  1. Imam Abu Daud (202-275 H / 817-889 M)

Nama lengkapnya, Abu Daud Sulaiman bin Al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amr bin Amran Al Azdi As Sijistani. Lahir di Sijistan (antara Iran dan Afganistan) pada 202 H / 817 M.

Ia seorang Ulama perawi hadits, Hafizh (penghafal Al Qur’an) dan ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan ke-Islaman khususnya dalam bidang ilmu fiqih dan hadits.

Dia berguru kepada para pakar hadits, seperti, (1) Ibnu Amr Ad Darir, (2) Qa’nabi, (3) Abi Al Walid At Tayalisi, (4) Sulaiman bin Harb, (5) Imam Hambali, (6) Yahya bin Ma’in, (7) Qutaibah bin Sa’id, (8) Utsman bin Abi Syaibah, (9) Abdullah bin Maslamah, (10) Musaddad bin Marjuq, (11) Abdullah bin Muhammad An Nafili, (12) Muhammad bin Basyar, (13) Zuhair bin Harb, (14) Ubaidillah bin Umar bin Maisarah, (15) Abu bakar bin Abi Syaibah, (16) Muhammad bin Mutsanna, dan (17) Muhammad bin Al Ala.

Abu Daud menghasilkan sebuah karya terbaiknya yaitu Kitab Sunan Abi Daud. Kitab ini dinilai sebagai kitab standar peringkat 2 (kedua) dalam bidang hadits setelah kitab standar peringkat pertama yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

  1. Imam Abu Daud (275 H / 889 M)

Dalam kitabnya tersebut Abu Daud mengumpulkan 4.800 buah hadits dari 500.000 hadits yang ia catat dan hafal. Al Khathaby mengomentari bahwa Kitab Sunan Abu Daud itu adalah kitab yang lebih banyak fiqih-nya dari pada Kitab As Shahihain.

Kitab beliau ini, utamanya menggabungkan antara riwayat-riwayat yang berkaitan dengan ahkam dan ringkasan (mukhtasar) permasalahan fiqih yang berkaitan dengan hukum. Karangan Abu Daud yang berjumlah 20 judul dan tidak kurang dari 13 judul kitab telah mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh (komentar), mukhtasar (ringkasan), tahzib (revisi) dll. Imam Abu Daud, tinggal dan menetap di Basra dan wafatnya juga di Basrah pada tahun 275 H / 889 M dalam usia 73 tahun.

  1. Imam At Tirmidzi (209-279 H / 824-892 M)

Nama lengkapnya, Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi bin Musa bin Dahhak As Sulami Al Buqi. Lahir di Termez, Tadzikistan pada bulan Dzulhijah 209 H / 824 M. Imam at Tirmidzi merupakan ilmuwan Islam, pengumpul hadits kanonik (standar buku).

Abu Ya’la Al Khalili, seorang ahli hadits menyatakan bahwa at Tirmidzi adalah seorang Siqah (terpercaya) dan hal ini disepakati oleh para ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli hadits) mengakui kemampuan at Tirmdzi dalam hal menghafal, menghimpun dan menyusun hadits.

At Tirmidzi adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti, Qutaibah bin Sa’id, dan Ishaq bin Musa.

Kitab beliau yang terkenal adalah, Jami’ at-Tirmidzi, menyebutkan seputar permasalahan fiqh dengan penjelasan yang terperinci. Selain itu beliau juga memiliki kitab Ilalul Hadits. [ ]

Sumber: Buku ” Kisah Imam Hadist yang Legendaris”

5

Redaksi: admin

780