PARENTINGISLAM.ID – – Sudah berminggu-minggu anak Bunda belajar dari rumah. Bagaimana kondisinya, nih Bun? Apakah si kecil masih semangat mengikuti kelas online atau justru mulai malas-malasan?
Ternyata, terlalu lama di rumah aja memang bisa membuat anak kehilangan minat belajarnya, lho Bun. Bila di sekolah, anak bisa bertemu dengan teman-temannya, sementara selama sebulan terkahir ini, ia tak lagi bisa bermain dengan temannya.
Berikut beberapa faktor yang bisa mempengaruhi proses belajar si kecil antara lain sebagai berikut,
1. Kesiapan Sosial Emosional
Bila di sekolah mereka bertemu dengan teman-temannya dan siap secara emosional, belajar dari rumah dengan suasana lain tentu bisa memunculkan perasaan berbeda. Jika terus dipaksakan, pengalaman belajar dari rumah akan menjadi beban dan tidak menyenangkan lagi bagi anak.
Pastikan sosial-emosional anak terpenuhi, seperti pastikan bahwa dia itu merasa aman, merasa nyaman dalam situasi rumah. Ini jadi syarat pertama untuk kemudian membuat dia siap belajar di rumah sehingga kesiapan sosial-emosionalnya akan terbawa ketika dia harus kembali ke sekolah
2. Lingkungan
Faktor yang mempengaruhi proses belajar anak salah satunya adalah ada atau tidaknya dukungan di lingkungan sekitar. Sebab setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, ada anak yang butuh tempat belajar yang sepi, ada anak yang lebih senang belajar dengan kakak atau adiknya dalam satu meja, ada anak yang nyaman sambil berbincang, ada anak yang butuh musik untuk konsentrasi, dan masih banyak lagi. Jadi, cobalah menyesuaiakan cara belajar anak di rumah dan fasilitasi agar si kecil merasa nyaman.
3. Pemahaman Instruksi Anak
Banyak anak yang sulit belajar di rumah karena memang kualitas instruksi yang diberikan oleh guru misalnya tidak jelas. Hal ini terjadi karena proses transisi dan adaptasi yang biasanya lewat tatap muka, kini berubah secara online. Jadi peran orang tua di rumah adalah memperjelas instruksinya pada anak.
4. Umpan Balik
Umpan balik ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk mempengaruhi performa anak, termasuk saat belajar. Jangan sampai Bunda hanya menyuruh si kecil mengerjakan tugas tetapi proses revisi atau koreksinya tidak diberikan. Terapkan metode komunikasi dua arah, seperti memberi penilaian terhadap belajar anak dan mengulas pelajaran yang sudah dipelajari.
Sumber : kumparan.com
3
Red: admin