Ternyata Ini Alasan Anak Sering Melakukan Tindakan Kekerasan

0
361

PARENTINGISLAM.ID – – Kejadian kasus pembunuhan anak balita oleh remaja menggemparkan publik. Diketahui, remaja dengan inisial NF (15) membunuh balita perempuan yang merupakan tetangganya. Terlebih lagi, diketahui bahwa NF tidak memiliki penyesalan, dan ia melakukannya karena terinspirasi dari sebuah tontonan yang mengandung kekerasan.

Psikolog Rena Masri, S.Psi, M.Si, menjelaskan bahwa anak yang melakukan tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan, perlu dilakukan diagnosis untuk bisa mengatakan bila anak tersebut memiliki jiwa psikopat.

Menurut Rena, faktor penyebab anak melakukan tindakan kekerasan bisa dari faktor internal dan eksternal. Misalnya, dari pola pengasuhan atau lingkungan yang memang sudah berkaitan erat dengan kekerasan. Terbiasa ‘terpapar’ dengan bentuk kekerasan membuat anak memiliki pola pikir bahwa tindakan kekerasan tersebut adalah hal yang biasa atau wajar.

Selain dari lingkungan, orang tua yang kerap berlaku kekerasan juga bisa memengaruhi nilai ‘kewajaran’ terhadap kekerasan itu sendiri pada anak. Faktor psikologis juga dapat menjadi pengaruh anak berperilaku kekerasan, dengan membuat empati seorang anak tidak dapat berkembang secara baik.

Tanda-Tanda Anak Mampu Bertindak Kekerasan

Ada beberapa tanda bahwa anak mampu bertindak kekerasan termasuk hal-hal berikut ini:

  • Sering menyakit binatang atau orang lain, dan tidak merasa bersalah
  • Berperilaku kasar, atau melakukan kekerasan terus-menerus
  • Biasanya, mulai menghindari sosialisasi

Lalu, jika Bunda mendapati Si Kecil menggambar sesuatu yang mengandung kekerasan, maka disarankan untuk melakukan komunikasi langsung kepada anak. Bunda bisa menanyakan kepada Si Kecil, mengapa ia menggambar gambar tersebut, apa yang ia rasakan saat menggambar ini, dan mengapa ia tidak menggambar sesuatu yang lain.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Bila Bunda merasa bahwa anak punya kecenderungan dapat melakukan kekerasan, langkah penting adalah dengan mengajak anak berkonsultasi ke psikolog atau psikiater, sehingga bisa diketahui diagnosis yang tepat.

Kemudian, apabila perilaku anak sudah menjurus atau mengarah kepada hal-hal berbau kekerasan, sebaiknya gerak cepat mengambil langkah untuk mendampingi dan membantu anak agar bisa membentuk sikap dan perasaan yang lebih positif.

Membentuk komunikasi yang baik dengan anak juga dapat membantu Si Kecil lebih terbuka, sehingga ia berani mengungkapkan tentang perasaannya, dan dapat mengurangi hasrat anak untuk melakukan tindakan kekerasan.

Sumber : parenting.orami.co.id

4

Red: admin