PARENTINGISLAM.ID – – Wabah COVID-19 kini sudah resmi ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO. Hal ini melihat penularan virus yang meningkat hingga 13 kali lipat di negara lain di luar Tiongkok. Penetapan tersebut tentu membuat masyarakat semakin waspada, terutama anak-anak.
Sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19, hampir setiap negara memutuskan untuk menutup akses warga negara yang terinfeksi masuk ke kota alias lockdown kota. Penutupan akses ini ternyata berimbas pada sarana publik lainnya, termasuk sekolah. Hal tersebut tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan di benak anak, terutama ketika ada orang terdekat mereka yang menjadi pasien COVID-19.
Orang tua perlu menjelaskan COVID-19 pada anak sesuai dengan pertanyaan dan usia mereka. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan bahasa yang disampaikan agar tidak menimbulkan kecemasan.
Berikut ini ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda ketika memberitahu anak perihal wabah penyakit ini.
1. Tanyakan apa yang sudah anak ketahui
Sebelum menjelaskan dengan lengkap tentang COVID-19 ke anak, ternyata Anda perlu bertanya terlebih dahulu apa saja yang sudah mereka ketahui. Setelah itu, Bunda bisa mulai mengajak anak untuk berdiskusi dan melihat bagaimana reaksi mereka. Beberapa anak mungkin tertarik dan akan sering bertanya kepada Bunda, tetapi tidak sedikit pula yang jarang bertanya.
Oleh karena itu, menjelaskan COVID-19 ke anak pun perlu melihat situasi terlebih dahulu, apakah anak ingin mengikuti berita tersebut atau hanya sekadar ingin tahu.
2. Jelaskan dengan jujur dan mudah dipahami
Cobalah untuk tidak menjelaskan wabah infeksi virus ini terlalu detail dan lebih dari yang ditanyakan oleh anak. Misalnya, ada beberapa anak yang mungkin bertanya tentang sekolah mereka yang ditutup dan Anda tentu dapat menjawab pertanyaan mereka dengan jujur.
Namun, ketika anak bertanya dan kebetulan Bunda tidak mengetahui jawabannya, jawablah dengan jujur. Setelah itu, gunakan pertanyaan tersebut untuk mencari tahu bersama dengan anak melalui laman resmi, seperti CDC, WHO, atau laman pemerintah tentang COVID-19. Hal ini bertujuan agar anak mengetahui tentang fakta yang ada. Jangan lupa untuk menggunakan suara yang tenang ketika mencoba menjelaskan COVID-19 ke anak.
3. Beri ruang ketika anak merasa cemas
Menjelaskan wabah COVID-19 ke anak tentu dapat menimbulkan rasa khawatir pada mereka. Respons tersebut sangat wajar, bahkan banyak dari mereka yang mungkin cemas. Apabila hal tersebut terjadi, usahakan arahkan anak ke konten yang sesuai usia anak, sehingga mereka tidak menemukan berita yang salah atau membuat mereka takut.
Cobalah untuk memberitahu mereka bahwa COVID-19 pada anak tidak menimbulkan kondisi yang parah seperti orang dewasa. Selain itu, buatlah diri Bunda sendiri sebagai orangtua dan orang dewasa yang dapat diandalkan untuk membicarakan rasa takut atau mencari jawaban atas COVID-19.
4. Bantu anak agar merasa terkendali
Menyaring berita tentang COVID-19 kepada anak memang baik, tetapi membantu mereka agar merasa bahwa situasinya terkendali juga tidak kalah penting.
Bunda mungkin dapat mulai menjelaskan ke anak tentang gejala COVID-19 tidak menimbulkan gejala yang berat pada mereka. Namun, jangan lupa untuk mengingatkan anak dan remaja agar tetap melakukan upaya pencegahan, seperti mencuci tangan dengan benar dan menjaga kebersihan tubuh.
5. Tetap lanjutkan pembicaraan tentang COVID-19
Sebenarnya, menjelaskan wabah COVID-19 ke anak tidak dapat dilakukan satu atau dua kali saja. Informasi seputar penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini akan terus berlanjut sampai benar-benar berakhir.
Maka itu, Bunda perlu senantiasa memeriksa si kecil. Bahkan, Bunda bisa menggunakan COVID-19 sebagai salah satu sarana agar anak belajar tentang tubuh mereka, seperti sistem kekebalan tubuh dapat melawan virus dan penyakit.
Sumber : hellosehat.com
5
Red: admin