PARENTINGISLAM.ID – – Setiap anak memiliki fase pertumbuhan dengan kebiasaan yang berbeda-beda, seperti memakan benda di sekitarnya sampai dengan mengisap jari jempolnya sendiri. Terkadang para orangtua tidak memperbolehkan dengan kebiasaan bayinya yang suka isap jempol, karena khawatir akan kuman dan bakteri yang masuk ke dalam mulut.
Mengisap jempol lebih sering dilakukan ketika bayi terbangun di malam hari. Sehingga, secara refleks untuk mendapat ketenangan, bayi pun mengisap jempolnya sediri.
Memang, kebiasaan mengisap jempol juga memiliki dampak buruk bagi bayi dalam jangka panjang, seperti masalah pada kulit, kuku pada jempol, dan gigi.
Ratih Puspa Rahmani, seorang master Psikologi Terapan Anak Usia Dini dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa,
bayi yang suka isap jari merupakan hal wajar. Hal itu karena bayi berada pada fase oral.
“Saat anak memasukkan tangan ke mulut, itu akan membantu kemampuan oromotornya (kemampuan mulutnya mengunyah) dengan mendorong sensor lidah yang awalnya hanya aktif di bagian depan, menjadi aktif hingga pangkal lidah,” kata Ratih.
Sementara menurut Betty DK Zakianto. Msi, secara psikologis bisa jadi bayi mengisap jari karena lapar. Selain itu, bayi memang memiliki kebutuhan mengisap dari lahir sampai usia 3 bulan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ia perlu menyusu dan saat tidak melakukannya, si bayi mengisap jempol.
Sumber : parenting.dream.co.id
4
Red: admin