Begini Dampak Perceraian yang Bisa Terjadi Pada Anak

0
741

PARENTINGISLAM.ID – – Banyak sekali alasan dan latar belakang terjadinya percerian dalam rumah tangga. Namun, tahukah Bunda bahwa ternyata dampak perceraian ini dapat membuuat anak memunculkan amarah, hilangnya kepercayaan, perasaan tertekan, dan cemas bercampur menjadi satu.

Berikut dampak-dampak yang bisa terjadi pada anak akibat perceraian.

1. Berkurangnya Interaksi dengan Salah Satu Orang Tua

Saat perceraian terjadi, hak asuh anak akan jatuh ke tangan salah satu orang tua. Hal ini membuat interaksi anak dengan salah satu orang tua berkurang. Pada kebanyakan kasus perceraian, sosok ayahlah yang akan jarang ditemui oleh anak.

Ternyata, dampaknya pada anak cukup signifikan. Anak yang tumbuh tanpa sosok ayah akan menunjukkan perilaku lebih agresif (mudah marah), mudah depresi, kepercayaan diri rendah, performa di sekolah kurang baik, dan mudah melakukan hal yang dilarang dan hal yang menantang bahaya, khususnya pada usia remaja.

2. Remaja Menjadi Cepat Mandiri dan Suka Melawan

Kehilangan salah satu orang tua membuat mereka harus mampu mengandalkan dirinya sendiri di banyak situasi. Sayangnya, beban emosi dan fisik atas perceraian yang mereka pendam tidak akan membuat kemampuan mereka mundur. Alih-alih, mereka menunjukkannya dalam bentuk agresi atau sifat melawan dan memberontak.

3. Harus Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Perceraian bisa membuat anak harus pindah ke lingkungan yang baru. Pada anak usia sekolah atau remaja, hal ini dapat membuat anak merasakan kesedihan, kekecewaan terhadap kedua orang tuanya, dan ketakutan tidak dapat diterima di lingkungan baru.

4. Rentan Terlibat dalam Tindakan Berisiko

Dampak perceraian pada remaja ternyata lebih berbahaya, yaitu rentan terlibat dalam tindakan berisiko seperti merokok, konsumsi alkohol, narkoba, maupun seks bebas.

5. Mengalami Depresi dan Trauma

Perceraian yang terjadi dapat menyebabkan depresi dan kecemasan pada anak, terlepas dari usia, jenis kelamin, dan kultur sosial mereka. Pada remaja, hal ini dapat diperburuk dengan jatuhnya harga diri serta trauma akan mengalami hal yang sama saat mereka menikah kelak.

Namun, dengan pengertian dan kasih sayang yang diberikan orang tua, insya Allah anak akan mampu menjalani kehidupannya dengan baik. Mereka mungkin tidak akan melupakannya, tetapi hidup mereka terus berjalan dan mereka ternyata baik-baik saja. Jangan lupa, dukungan orang tuanya lah yang paling penting bagi anak agar mampu bertahan.

Serta bekali anak dengan pendidikan agama agar keimanannya dapat melindunginya hingga ia besar nanti.

Sumber : ibupedia.com

3

Red: admin