Inilah Alasan-Alasan Dibalik Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

0
548

PARENTINGISLAM.ID – – Hadis tentang “Surga di bawah kaki Ibu” bisa kita temukan dalam riwayat Imam Ahmad dan Imam Nasa’i. Hadis ini sebenarnya menceritkan kisah Mu’awiyah bin Jahimah yang ingin berperang dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, padahal ia masih memiliki seorang Ibu, sehingga Nabi Muhammad bersabda, “Menetaplah bersama Ibumu, karena sesungguhnya surga di bawah dua kakinya.”

Hadis tersebut juga merefleksikan eksistensi seorang ibu berada di atas eksistensi seorang Ayah. Dengan kata lain: dalam beberapa hal, Islam juga sangat memuliakan seorang perempuan (Ibu).

Mengapa seorang Ibu dinilai sangat mulia dibandingkan dengan seorang Ayah?

1. Ibu melahirkan seorang anak dengan bertaruh nyawa

Ayah memang bekerja membanting tulang untuk keluarga, tetapi Ibu melahirkan seoran anak dengan cara mempertaruhkan nyawa. Menurut hasil WHO (World Health Organization), pada akhir tahun 2015 terdapat 303.000 perempuan di seluruh dunia meninggal menjelang dan selama proses persalinan.

Bahkan beberapa orang mengatakan, ketika seorang suami telah melihat bagaimana perjuangan istrinya melahirkan putra/putrinya, maka ia akan sangat menyesal atas segala perbuatannya terhadap ibunya yang telah melahirkannya.

2. ASI menjadi nutrisi terbaik di antara yang paling baik

Ayah bisa saa membelikan susu dengan merk terbaik, namun ASI tetap menjadi yang terbaik di antara yang paling baik. Di antara kebermanfaatan ASI adalah mampu memberikan perlawanan terhadap infeksi, memiliki nutrisi yang mudah dicerna oleh bayi yang baru lahir, mengandung vitamin serta mineral yang berlimpah, dan yang paling mahapenting adalah ASI itu gratis.

3. Ibu mulai bekerja sebelum Ayah bangun hingga setelah Ayah terlelap

Sebagian besar Ayah bekerja dari pagi hingga sore, tetapi sebagian besar Ibu mulai bekerja bahkan sebelum Ayah bangun hingga setelah Ayah terlelap. Hal ini disebabkan oleh rutinitas harian seorang ibu, mulai dari menyiapkan masakan untuk sarapan, mengantar anak sekolah, membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, bahkan beberapa ibu juga ada yang membantu suaminya bekerja, menyiapkan masakan untuk makan siang serta makan malam, hingga mencuci piring pasca makan malam ketika semua penghuni rumah telah membangun mimpi indah.

4. Pekerjaan Ayah bisa diambil alih oleh Ibu, tetapi pekerjaan seorang Ibu tidak bisa diambil alih oleh Ayah

Beberapa pekerjaan Ayah bisa diambil alih oleh Ibu, tetapi hampir seluruh pekerjaan seorang Ibu tidak bisa diambil alih oleh Ayah, seperti melahirkan anak, mengandung, ataupun menyusui.

Sumber : islami.co

5

Red: admin