PARENTINGISLAM.ID – – Semua orang yang telah menikah dan memiliki anak pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang shaleh dan shalehah serta bermanfaat untuk orang tua serta agamanya. Karena anak merupakan salah satu alasan bagi orang tua untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya, walau orang tua telah tiada.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim)
Berikut kiat-kiat singkat agar anak menjadi shaleh dan shalehah.
1. Faktor Utama Adalah Do’a
Tanpa doa, sangat tidak mungkin harapan untuk mendapatkan anak shaleh bisa terwujud. Karena hidayah berada di tangan Allah, tentu saja kita harus banyak memohon kepada Allah.
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’rof : 178)
Doa orang tua pada anaknya merupakan salah satu doa yang mustajab, oleh karena itu jangan sampai melupakan doa baik pada anak-anak kita.
2. Orang Tua Harus Memperbaiki Diri dan Menjadi Shaleh
Jika menginginkan anak yang shaleh, maka orang tua juga harus memperbaiki diri. Jangan sampai orang tua berharap anaknya menjadi baik, tetapi orang tuanya sendiri masih terus bermaksiat.
Sa’id binn Al-Musayyib berkata pada anaknya,
لَأَزِيْدَنَّ فِي صَلاَتِي مِنْ أَجْلِكَ
“Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi shalih, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam)
3. Pendidikan Agama Sejak Dini
Allah memerintahkan kita untuk menjaga diri kita dan anak-anak kita dari api neraka. Termasuk perintah shalat pun harus mulai diajarkan sejak dini.
Rasulullah bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)
Selain shalat, ajarkan pula pada anak untuk menjauhi perkara haram, seperti zina, berjudi, minum minuman keras, berbohong, dan perbuatan tercela lainnya. Karena anak yang shaleh dapat menjadi penyejuk mata orang tuanya.
لَيْسَ شَيْءٌ أَقَرُّ لِعَيْنِ المؤْمِنِ مِنْ أَنْ يَرَى زَوْجَتَهُ وَأَوْلاَدَهُ مُطِيْعِيْنَ للهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.” (Disebutkan dalam Zaad Al-Masiir pada penafsiran Surat Al-Furqan ayat 74)
Sumber : rumaysho.com
3
Red: admin