PARENTINGISLAM.ID – – Kehidupan rumah tangga tidak selalu indah dan mulus. Kadang kala kita harus dihadapkan pada setiap masalah yang datang menghadang. Karena Ayah dan Bunda juga manusia biasa, yang bisa melakukan kesalahan dan manusia merupakan tempatnya salah dan lupa. Maka wajar jika ada kalanya kita terperosok ke dalam lubang dosa.
Misalnya seorang istri yang bergosip ria dengan tetangga hingga terobsesi memiliki TV yang sama dengan tetangganya. Ataupun suami yang selalu bangun tidur kesiangan sehingga tidak shalat Subuh. Jika hal-hal tersebut terjadi, maka baik istri ataupun suami harus bisa menasihati pasangan. Jangan malah membiarkannya.
Ketika berbuat dosa, kita sebagai pasangan harus segera mengingatkan dan menasihatinya agar pasangan pun tidak tergelincir dalam dosa. Nah, dalam memberikan nasihat kepada pasangan pun ada abadnya loh.
Berikut ini merupakan adab dalam memberikan nasihat menurut Islam.
1. Ikhlas Karena Allah
Niat yang tulus dan ikhlas hanya karena Allah SWT sangatlah penting dalam memberikan nasihat. Tulus dan ikhlasnya niat ini bukan hanya sebagai faktor diterimanya amal shaleh, melainkan juga berharap keterlibatan Allah untuk mengubah pasangan menjadi lebih baik.
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apapun yang kita lakukan-termasuk memberi nasihat-tergantung niat karena-Nya, insya Allah berpahala. Yakinlah bahwa tugas kita hanya memberi nasihat, sedangkan Allah yang akan menguabhnya. Serahkanlah segala urusan hanya kepada-Nya.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
2. Penuh Lemah Lembut dan Kasih Sayang
Jadikan nasihat sebagai penyebab dibukanya pintu hidayah, bukan justru penyebab tertutupnya hidayah. Nasihat yang disampaikan dengan tidak baik justru akan menjadi keburukan. Oleh karena itu, kebaikan harus disampaiakan dengan beradab dan baik. Jangan sampai karena disampaikan dengan cara tidak baik, justru dia akan menjauh dari kebaikan.
Sungguh hati perempuan sangatlah lembut. Dia mudah tersentuh dan menitikkan air mata. Untuk mendekatinya juga harus penuh kelembutan dan kasih sayang.
Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tiddaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya.” (HR. Muslim)
3. Bersifat Rahasia dan Tidak Mempermalukan
Ayah-Bunda, gimana kalo keburukan kita diketahui oleh banyak orang? Tidak enak dan malu sekali, bukan? Maka dari itu, nasehatilah pasangan dengan cara sembunyi atau berdua saja, bukan saat bersama banyak orang.
Al-hafizh Ibnu Rajab berkata, “Apabila para salaf hendak memberikan nasihat kepada seseorang, mereka menasihatinya secara rahasia. Barang siapa menasihati saudaranya berduaan saja, maka itulah nasihat. Dan barang siapa menasihatinya di depan orang banyak, maka sebenarnya dia mempermalukannya.”
4. Memilih Waktu yang Tepat
Berikanlah nasihat ketika hati sedang dalam keadaan tenang. Sebab, jika hati sedang dilanda gundah gulana, amarah, ataupun sedih yang terlalu berlebihan, bisa membuatnya menolak nasihat.
Pilihlah waktu yang tepat dalam memberikan nasihat, saat suasana sedang kondusif. Bisa saja pada saat pagi hari ketika sedang sarapan pagi.
Ibnu Mas’ud pun berkata, “Sesungguhnya ada kalanya hati bersemangat dan mudah menerima. Ada kalanya hati bersemangat dan mudah menerima. Ada kalanya hati lesu dan mudah menolak. Ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima. Tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.”
Sumber : Sakinah Menuju Jannah (Syaiful Anshor)
3
Red: admin
Follow juga akun sosial media kami
Instagram : @parenting_islam.id
Fanspages : Parenting Islam ID
Youtube : Parenting Islami
751