PARENTINGISLAM.ID – – Seorang anak yang melihat ayahnya senantiasa berdzikir kepada Allah Ta’Ala dengan mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah, alhamdulillah, subhanallah dan takbir, maka anak tersebut pun lama kelamaan akan hafal ucapan tersebut melalui lisan ayahnya.
Sama halnya dengan seorang anak yang disuruh oleh orang tuanya untuk ama halnya dengan seorang anak yang disuruh oleh orang tuanya untuk bersedekah di malam hari kepada fakir miskin secara sembunyi-sembunyi. Hal itu tentu akan berbeda jika anak yang disuruh oleh orang tuanya untuk membeli narkotik atau minimal membeli rokok.
Anak yang melihat orang tuanya berpuasa pada hari Senin dan Kamis, mengikuti shalat berjamaah di masjid, tentu tidak akan sama dengan anak yang menyaksikan orang tuanya di klub malam, diskotik, ataupun bioskop.
Begini perumpamaannya, jika anak yang sering mendengarkan adzan, maka ia akan selalu menirukan dan mengulang-ulang suara adzan. Tetapi lain halnya jika anak yang melihat orang tuanya menyanyi, maka ia hanya akan mengulang-ulang nyanyian tersebut.
Orang tua yang senantiasa berbakti terhadap kedua orang tuanya (kakek dan nenek dari sang anak), berusaha mengurusi dan memenuhi kebutuhan orang tuanya, memohonkan ampunan untuk keduanya, selalu berkomunikasi dengan kedua orang tuanya, berziarah ketika keduanya telah tiada, serta selalu menyambung perbuatan baik kepada kolega, teman atau sahabat orang tuanya dulu, maka kelak atas izin Allah Ta’Ala anak-anak mereka pun akan meneladani akhlak-akhlak mulia tersebut. Anak-anaknya akan memohonkan ampunan bagi keduanya setelah mereka tiada, dan melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh orang tuanya dulu terhadap kakek dan neneknya.
Sesungguhnya, anak yang melihat ayahnya bangun untuk shalat malam dan menangis karena takut kepada Allah tentu akan berfikir dan bertanya “Mengapa ayahku menangis?”, “Mengapa ayahku shalat?”, “Mengapa ayahku meninggalkan tempat tidurnya yang hangat untuk mengambil air wudhu yang dingin?”
Semua pertanyaan itu akan senantiasa terngiang-ngiang di benaknya dan di pikirannya. Dan kemudian ia akan meneladaninya atas izin Allah Ta’Ala.
Demikian pula jika seorang gadis yang senantiasa melihat bundanya mengenakan hijab di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya, menutup dirinya dari yang bukan mahramnya, menghiasi dirinya dengan sifat malu, kewibawaan, menjaga kehormatan diri (‘iffah) dan kesuciannya.
Namun sebaliknya, ika seorang gadis melihat bundanya senantiasa tabarruj (berhias) di hadapan laki-laki selain ayahnya, tertawa, senyum-senyum dengan pria non mahramnya, maka dia akan mempelajari hal-hal tersebut dari bundanya.
Jadi, bertakwalah kepada Allah, wahai Ayah dan Bunda. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak dengan mencontohkan akhlak, tabiat, dan tingkah laku yang baik.
Sumber : muslimah.or.id
3
Red: admin
Follow juga akun sosial media kami
Instagram : @parenting_islam.id
Fanspages : Parenting Islam ID
Youtube : Parenting Islami
733