PARENTINGISLAM.ID – – Membentak atau memarahi anak memang hal yang sulit dihindari oleh para orangtua. Walaupun sudah menahan diri sekuat tenaga, tetapi terkadang tingkah anak yang menjengkelkan dapat membuat Bunda naik darah. Padahal, jika dipikirkan dengan baik anak-anak memang belum mengetahui aturan dan pola interaksi lingkungannya sehingga wajar jika ia berbuat kesalahan.
Jika Bunda beranggapan bahwa membentak lebih baik daripada tindakan fisik (seperti mencubit dan memukul), maka ini adalah anggapan yang salah. Keduanya akan menimbulkan dampak negatif pada perkembangan mental anak. Ketika Ayah atau Bunda membentaknya dengan nada tinggi dan wajah penuh amarah, bukan luka fisik yang akan membekas, tetapi ingatan buruk yang akan selalu diingat oleh si kecil.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan 6 dampak buruk dari membentak anak.
1. Anak Menjadi Minder
Anak yang sering dibentak dan dimarahi akan mudah merasa cemas dan minder. Ia takut untuk berbuat kesalahan sehingga ia memilih untuk melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Dan hasilnya, ia akan mulai berbohong sejak kecil.
2. Merusak Kepercayaan Diri Anak
Anak-anak memiliki respon yang berbeda-beda terhadap perlakuan orang lain di sekitarnya. Anak yang memiliki rasa sensitif jika dibentak maka ia akan langsung merasa kecewa. Ia akan kehilangan rasa kepercayaan dirinya dan takut untuk bertindak karena jika ia melakukan kesalahan ia akan mendapatkan bentakan.
3. Anak Menjadi Pemarah
Jika Bunda sudah mulai membentak anak dengan usia di bawah 3 tahun, maka respon pertama si anak adalah menjadi mudah rewel dan agresif. Ia akan mengekspresikan perasaan tidak nyamannya melalui tangisan dan tingkah agresif seperti melempar benda.
4. Traumatik Jangka Panjang
Meskipun perkembangan otaknya belum sempurna, tetapi ingatakn sewaktu kecil akan melekat hingga ia dewasa. Jika ia sering mendapatkan bentakan dan amarah maka kenangan itu pun akan terkenang seumur hidupnya. Bahkan, hal iini berpotensi menimbulkan trauma jangka panjang.
Trauma ini bermacam-macam bentuknya, misalnya anak menjadi takut berinteraksi dengan orang lain, tumbuh sebagai pribadi yang perfeksionis, atau malah tidak ingin menikah dan menjadi orang tua.
5. Anak Menjadi Tertutup
Anak yang sering dibentak oleh orangtuanya akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Ia tidak akan sering bercerita pengalamannya kepada orang tua. Ia lebih memilih untuk diam dan cenderung mudah untuk tertekan.
6. Menjadi Korban/Pelaku Bullying
Salah satu pemicu anak menjadi pelaku bullying adalah ia pernah atau sering menerima perlakuan kasar dalam kesehariannya. Termasuk ketika Ayah dan Bunda terbiasa untuk membentak dan memarahi anak, maka ia akan meniru dan mencontoh tindakan tersebut dengan cara mem-bully orang lain.
Begitu pula dengan korban bullying. Ia akan merasa bahwa perlakuan teman-temannya adalah bentuk pengungkapan perassaan marah yang sama ketika orangtuanya membentaknya.
Oleh karena itu, untuk para orangtua sebaiknya janganlah gunakan bentakan sebagai pembelajaran kepada anak karena itu hanya akan memberikan dampak buruk bagi anak.
Sumber : popmama.com
3
Red: admin
Follow juga akun sosial media kami
Instagram : @parenting_islam.id
Fanspages :Parenting Islam ID
Youtube : Parenting Islami
862