PARENTINGISLAM.ID — Perilaku merokok yang sudah begitu membudaya di Indonesia secara langsung telah berdampak secara psikologis pada anak. Tak sedikit anak yang masih berusia dini sudah mengenal dan mengisap rokok.
Selain peraturan yang longgar dari pemerintah tentang bebasnya penjualan rokok, masalah ini juga secara tidak langsung didukung sikap tak acuh dari masyarakat terhadap perokok.
Kondisi ini yang menempatkan Indonesia menjajadi salah satu negara terbesar dengan jumlah perokok aktif di dunia. Tentu ini bukan suatu kabar yang menggembirakan, sebaliknya menjadi keprihatinan bersama.
Untuk itu, masyarakat dapat berperan aktif dan mencegah bertambahnya perokok pemula khususnya di kalangan anak dan remaja. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut langkah yang dapat kita lakukan:
1. Komunikasi dengan anak
Kalangan psikolog klinis mengungkapkan upaya memproteksi anak dari lingkungan perokok kuncinya adalah pada komunikasi orang tua dan anak. Dalam keluarga, dari orang tua harus lebih dulu memiliki komitmen yang kuat. Sebelum menjelaskan ke anak merokok itu sesuatu yang buruk, maka orang tua juga harus punya komitmen. Orang tua ya, tidak merokok.
2. Jangan dulu menakuti
Usia remaja cukup rentan meniru kebiasaan merokok pada orang dewasa. Pada usia remaja, ada kecenderungan anak melihat merokok sebagai sesuatu yang keren. Tak jarang itulah yang membuat mereka tertarik untuk mencoba merokok agar dianggap keren dan bisa menjadi idola. Upaya memproteksi anak dari bahaya merokok, tidak tepat jika dilakukan dengan cara menakut-nakuti, terutama jika itu dilakukan pada remaja.
3. Beri ruang ia untuk berpendapat.
Pada usia remaja, anak masih dalam proses mencari jati diri dan orang tua mestinya membantu menemukan jati diri mereka. Orang tua tidak perlu langsung marah ketika terlanjur mendapati anaknya merokok. Beri ruang untuk anak menjelaskannya.
Ajak anak berkomunikasi dan bertukar pendapat, yakni dengan tidak langsung memberikan penilaian negatif tentang rokok pada anak.
Orang tua harus mendengarkan dulu penilaian anak tentang rokok. Bagaimana rokok itu menurut mereka. Kalau sudah ada penolakan dari penilaian mereka tentang rokok, orang tua tinggal menguatkan pemikiran mereka. Bantu anak menjadi idola tanpa harus mengikuti tren merokok.
Sumber: percikaniman.id
3
Red: admin
Editor: admin
Ilustrasi foto: pixabay
890
Follow Juga Akun Sosial Media Kami
Instagram : @parenting_islam.id
Fanspages :Parenting Islam ID
Youtube : Parenting Islami