PARENTINGISLAM.ID — Di zaman sekarang, banyak orang tua yang berlomba-lomba menyekolahkan anaknya sedini mungkin. Meskipun beberapa sekolah memiliki batasan umur untuk siswa baru, seringkali orang tua memaksakan anaknya untuk tetap masuk. Padahal, sebenarnya hal tersebut tidaklah baik untuk mental sang anak.
Jika anak tetap dipaksakan bersekolah sedini mungkin, kemungkinan anak akan mengalami risiko seperti berikut ini:
1. Sulit Menyerap Pelajaran Sekolah
Salah satu resiko terlalu cepat menyekolahkan anak adalah kesulitan menyerap pelajaran. Mengapa? Karena untuk belajar di sekolah, tidak hanya dibutuhkan kematangan akademik saja, melainkan juga dibutuhkan kematangan secara emosional.
2. Sulit Bersosialisasi
Karena secara emosional anak belum matang. Ada banyak faktor yang dapat membuat anak menjadi sulit beradaptasi. Misalnya, karena anak sulit belajar dia akan merasa tertinggal dengan teman-teman lainnya. Hal ini akan membuatnya merasa minder dari teman-temannya. Atau karena dianggap lebih kecil dari yang lainnya, mereka bisa mendapatkan perlakuan ‘bullying’ dari teman-temannya yang lebih tua darinya.
3. Rentan Terkena ADHD
Anak yang terlalu cepat sekolah juga beresiko mengalami gangguan psikologis attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) alias sindrom hiperaktif. Sebuah penelitian yang dilakukan Taipei Veterans Hospital di Taiwan mengungkapkan bahwa anak-anak memasuki kelas (sekolah) di bawah usia, rentan menderita ADHD. Ini disebabkan karena kemampuan anak untuk dapat mengontrol perilakunya hanya dapat berkembang seiring pekembangan usianya. Dengan demikian, di usianya yang dini anak akan sulit mengotrol perilakunya dan jika dipaksakan, ia rentan terkena ADHD.
4. Memiliki Masalah Perilaku di Masa Depan
Anak yang terlalu cepat sekolah nantinya akan memiliki gangguan atau masalah perilaku. Mereka dituntut untuk cepat belajar, cepat berkembang dan dewasa sebelum waktunya, maka akan tiba masa di mana anak nantinya dapat memberontak. Hal ini terjadi karena sebagian anak merasa masa kecil mereka telah direnggut dan kurang bahagia.
Jangan paksakan anak untuk bersekolah saat usianya masih di bawah 5 tahun. Walau Anda merasa kasihan saat anak hanya berada di rumah dan bermain, ingatlah bahwa hampir seluruh hidup kanak-kanak memang dihabiskan untuk bermain sepuasnya. Sebaiknya dampingi mereka. Jangan hanya mengutamakan pendidikan secara akademik, tetapi utamakan juga pendidikan bagi emosional mereka.
Sumber: ummi-online.com
3
Red: admin
Editor: admin
Ilustrasi foto: pixabay
890
Follow Juga Akun Sosial Media Kami
Instagram : @parenting_islam.id
Fanspages :Parenting Islam ID
Youtube : Parenting Islami