Adab Makan Dalam Islam, 7 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak

0
702

PARENTINGISLAM.ID – – Dalam ajaran Islam segala aktivitas harus diniatkan untuk ibadah. Hal ini sejalan dengan perintah Allah Swt, “Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56).

Untuk itu kita harus berusaha agar aktivitas harian juga tercatat sebagai ibadah sesuai dengan perintah Allah Swt dan mencontoh Rasulullah Saw termasuk dalam hal makan dan minum. Meski makan dan minum secara kesehatan agar kita mampu bertahan hidup namun tetap harus mencontoh Rasulullah SAW. Ada adab sebelum makan yang dicontohkan beliau dan pasti ada nilai positif yang didapat. Adab tersebut sebagai berikut:


1. Memilih makanan halal


Makan makanan halal adalah prioritas utama seorang muslim yang tidak bisa ditawar. Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik (halalan thayyiban). Mengonsumsi makanan dan minuman halal baik adanya berdasarkan firman Allah Swt,


dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah : 88)


Ada banyak lagi ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk senantiasa makan makanan yang halal dan sekaligus baik. Selain halal secara dzatnya makan harus halal pula cara mendapatkannya, misalnya nasi dan telur halal secara dzat namun bisa menjadi haram jika cara memperolehnya dengan mencuri. Perintah makan makanan halal juga dijelaskan oleh Rasulullah Saw,


“Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya”. (HR. Ath-Thabrani)


Dalam kisah yang lain juga diceritakan tentang seorang musafir .Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru:

“Ya Robbku, Ya Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya?”. (HR. Muslim)


2. Niat makan dan minum untuk sehat dan melakukan ibadah


Meniatkan tujuan dalam makan dan minum sebaiknya untuk menguatkan dan menyehatkan badan sehingga karenanya dapat melakukan ibadah. Dengan demikian apapun yang dikonsumsi diberkahi oleh Allah Swt. Dalam bab niat ini bisa disimak penjelasan Rasulullah Saw bahwa dari Umar bin Khathab, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,


Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )


Untuk itulah sebelum dan sesudah makan kita dianjurkan untuk berdoa agar mendapat keberkahan dari makanan yang kita makan bukan sekedar mengenyangkan semata.


3. Makan dan minum dengan duduk.


Dalam berbagai kesempatan mungkin kita pernah melihat atau mengalami sendiri makan sambil berdiri khususnya dalam sebuah jamuan pesta (standing party). Bagi nonmuslim mungkin hal tersebut dianggap biasa namun seorang muslim hal demikian dilarang. Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah Saw dalam hadisnya,


Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata, “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hadis lainnya menyebutkan yang artinya, “Jangan kalian minum sambil berdiri, Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan
.” (HR. Muslim).


4. Meletakkan hidangan di atas alas


Jika bersantap, disarankan untuk menggelar alas lebih dulu untuk meletakkan makanan dan tidak menaruhnya di atas meja makan untuk mendekatkan pada sikap tawadhu. Sebagaimana hadis dari Anas Radhiyallahu, yang berbunyi;

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah .” (HR. Bukhari).


5. Duduk dengan tawadhu


Inilah salah satu hikmah dari makan atau minum sambil duduk dan tidak berdiri sambil lalu lalang atau sambil mengobrol dengan orang lain. Ketika bersantap, Rasulullah selalu dalam posisi duduk dengan tawadhu’. Yakni duduk di atas kedua lutut, atau duduk dengan punggung kaki atau berposisi kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri.


Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” ( HR. Bukhari ).


6. Merasa ridha


Apapun yang kita makan apalagi makanan tersebut dihidangkan oleh orang lain maka kita menghormati dengan merasa ridha terhadap makanan tersebut. Mungkin rasanya tidak sesuai dengan selera kita namun hendaknya harus merasa ridha dengan makanan apa saja yang dihidangkan serta tidak mencelanya. Ini merupakan salah satu bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah Swt. Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam hadisnya yang disampaikan oleh dari Abu Hurairah ra :


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan, apabila beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya, sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim serta Abu Dawud).

7. Makan bersama


Bagi sebagian orang makan bersama kurang merasa nyaman atau grogi. Jika demikian maka perasaan tersebut harus dihilangkan sebab dalam ajaran Islam justru sangat dianjurkan. Seorang muslim hendaknya dapat membiasakan makan bersama-sama dengan sanak saudara, keluarga, kerabat, anak-anak atau pembantu rumah tangga. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw,


Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” ( HR. Abu Dawud ).


Namun bagi sebagian orang makan bersama justru dapat menambahkan selera makan dan mengakrabkan hubungan pertemanan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi. [ ]

Sumber: percikaniman.id

Follow juga akun sosial media kami 

Instagram : @parenting_islam.id

Fanspages :Parenting Islam ID

Youtube : Parenting Islami